Harga Minyak WTI Hari Ini Melonjak, Didukung Ketegangan Global - Koran Mandalika

Harga Minyak WTI Hari Ini Melonjak, Didukung Ketegangan Global

Senin, 25 November 2024 - 10:26

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terus menunjukkan kekuatan setelah melonjak 6% mendekati level tertinggi dua minggu pada Senin (25/11). WTI kini diperdagangkan di level $71,38 per barel, naik 14 sen atau 0,2%. Berdasarkan analisis Dupoin Indonesia, Andy Nugraha, lonjakan ini didukung oleh faktor ketegangan geopolitik antara negara-negara barat dengan produsen minyak utama Rusia dan Iran,  yang menimbulkan kekhawatiran potensi gangguan pasokan.

Secara teknikal, Andy menjelaskan, tren bullish kembali mendominasi pergerakan harga WTI berdasarkan kombinasi indikator Moving Average yang terbentuk. Dengan pola ini, WTI memiliki potensi untuk naik hingga mencapai level resistance $72,50. Namun, Nugraha juga menegaskan bahwa jika harga gagal mempertahankan momentum kenaikan dan mengalami pembalikan arah (reversal), level support terdekat yang menjadi target penurunan adalah $68,50.

Ketegangan geopolitik terbaru semakin memperkuat sentimen bullish di pasar minyak. Rusia meluncurkan rudal hipersonik ke Ukraina sebagai peringatan terhadap Amerika Serikat dan Inggris, yang sebelumnya mendukung Kyiv dengan senjata canggih. Di sisi lain, Iran bereaksi keras terhadap resolusi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dengan mengambil langkah-langkah strategis, termasuk pengayaan uranium menggunakan sentrifus canggih. Kondisi ini meningkatkan risiko pemberlakuan sanksi baru terhadap ekspor minyak Iran, terutama jika Trump kembali berkuasa, yang dapat memperburuk ketatnya pasokan global.

Dari sisi permintaan, impor minyak mentah Tiongkok melonjak pada November, didorong oleh harga yang lebih rendah yang menarik minat penimbunan stok. Sementara itu, penyulingan minyak India mencatat peningkatan produksi sebesar 3% secara tahunan menjadi 5,04 juta barel per hari pada Oktober, sejalan dengan meningkatnya ekspor bahan bakar. Faktor ini menambah dukungan terhadap harga minyak di tengah situasi geopolitik yang tidak menentu.

Para delegasi OPEC+ saat ini mempertimbangkan untuk menunda rencana peningkatan produksi hingga kuartal kedua tahun 2025. Pertemuan yang awalnya direncanakan diadakan secara langsung di Wina pada Desember mendatang, diperkirakan akan digelar secara daring. Keputusan ini diambil untuk mengantisipasi ketidakpastian permintaan global dan fluktuasi harga minyak.

Baca Juga :  Pendaftaran Terbuka: Pembicara Webinar Green Skilling #SalingSharing

Fokus pasar juga tertuju pada laporan mingguan jumlah rig minyak AS dari Baker Hughes, yang sebelumnya mencatat 478 rig aktif. Data ini akan menjadi indikator penting untuk memperkirakan tingkat produksi minyak AS di masa mendatang.

Dengan sentimen positif dari sisi teknikal dan fundamental, WTI menunjukkan potensi pergerakan naik yang kuat. Andy Nugraha menegaskan, tren bullish saat ini perlu dikonfirmasi oleh data ekonomi dan perkembangan geopolitik lebih lanjut. Jika ketegangan meningkat, harga minyak dapat terus menguat menuju level resistensi yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika pasar mengantisipasi penurunan permintaan atau peningkatan pasokan yang signifikan, level support $68,5 menjadi acuan penting untuk pergerakan selanjutnya.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

RevComm Terima AI Innovation Award di CES® 2025
Sukses Lintas Bidang, Yentonius Jerriel Ho Jadi Inspirasi Generasi Muda
Jasa Pembuatan Tas Custom Satuan Tangerang, Cocok untuk Segala Acara
Bappebti Umumkan Daftar Kripto Legal Terbaru: Apa Dampaknya bagi Investor?
MMA Global Indonesia Gelar Konferensi dan Pameran Inovasi Marketing Perdana di Indonesia: Menerangi Ramadan dengan Inovasi dan Cemerlangnya Kecerdasan Buatan (AI)
Kewajiban Pajak bagi Badan Usaha Milik Asing: Yang Perlu Diketahui
Prediksi Harga Bitcoin: Naik Hingga $140.000 Berkat Pola Bullish Pennant?
XRP Price Analysis and Forecast: Bullish Patterns and Potential Risks in 2025

Berita Terkait

Selasa, 14 Januari 2025 - 12:13

RevComm Terima AI Innovation Award di CES® 2025

Selasa, 14 Januari 2025 - 11:56

Sukses Lintas Bidang, Yentonius Jerriel Ho Jadi Inspirasi Generasi Muda

Selasa, 14 Januari 2025 - 11:25

Jasa Pembuatan Tas Custom Satuan Tangerang, Cocok untuk Segala Acara

Selasa, 14 Januari 2025 - 10:15

Bappebti Umumkan Daftar Kripto Legal Terbaru: Apa Dampaknya bagi Investor?

Selasa, 14 Januari 2025 - 10:00

MMA Global Indonesia Gelar Konferensi dan Pameran Inovasi Marketing Perdana di Indonesia: Menerangi Ramadan dengan Inovasi dan Cemerlangnya Kecerdasan Buatan (AI)

Senin, 13 Januari 2025 - 21:33

Prediksi Harga Bitcoin: Naik Hingga $140.000 Berkat Pola Bullish Pennant?

Senin, 13 Januari 2025 - 21:26

XRP Price Analysis and Forecast: Bullish Patterns and Potential Risks in 2025

Senin, 13 Januari 2025 - 21:05

Intip Tampilan Baru Homepage LindungiHutan

Berita Terbaru

Teknologi

RevComm Terima AI Innovation Award di CES® 2025

Selasa, 14 Jan 2025 - 12:13