Koran Mandalika, Lombok Tengah – Balapan Race 1 ITCR 1200 berlangsung dengan intensitas tinggi dan sarat strategi, menegaskan kelas ini sebagai ajang pembuktian kemampuan pembalap dalam mengelola kecepatan, konsistensi, serta ketahanan sepanjang lomba. Sejak lampu start padam, pertarungan langsung tersaji di barisan depan, dengan para pembalap saling mengatur ritme demi tetap berada dalam kelompok terdepan.
Konsistensi dan kontrol balap yang matang mengantarkan Avila Bahar dari Honda Racing Indonesia keluar sebagai pemenang. Mengandalkan Honda Brio, Avila tampil nyaris tanpa cela sepanjang balapan. Ia menuntaskan Race 1 dengan catatan waktu total 27 menit 41,250 detik, sekaligus membukukan best lap 2 menit 04,426 detik yang menjadi waktu tercepat secara keseluruhan. Performa stabil di setiap sektor lintasan membuat Avila mampu membangun keunggulan hingga menciptakan margin kemenangan 5,290 detik atas rival terdekatnya.
Di belakangnya, Syaukat Takuma Soejatmo dari Razaiq Motorsport tampil agresif namun tetap terukur. Pembalap asal Banten tersebut terus berupaya menekan sejak lap-lap awal, menjaga jarak agar tetap berada dalam peluang merebut posisi terdepan. Meski belum mampu memangkas selisih secara signifikan, Syaukat berhasil mempertahankan ritme balapnya hingga finis dan mengamankan posisi kedua, hasil penting dalam perburuan poin kejuaraan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Posisi ketiga diraih oleh Romy Tahrizi dari GR Garage Auto2000 Racing Team, yang kembali menunjukkan karakter pembalap konsisten di kelas ITCR 1200. Di tengah tekanan dari barisan belakang, Romy mampu mengontrol tempo balapan dan meminimalkan kesalahan, sehingga sukses mengunci satu tempat di podium Race 1.
Persaingan sengit juga tersaji dalam perebutan posisi empat dan lima. Jordan Johan dari Toyota Gazoo Racing Indonesia finis di urutan keempat setelah menjalani balapan yang solid dan penuh perhitungan, sementara M. Andri Abirezky dari Honda Racing Indonesia melengkapi lima besar. Hasil ini menegaskan bahwa kekuatan tim-tim pabrikan masih menjadi faktor penting dalam dinamika persaingan ITCR 1200.
Menanggapi hasil balapan tersebut, Priandhi Satria, Direktur Utama PT. Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku perusahaan yang ditunjuk untuk mengelola Pertamina Mandalika International Circuit oleh PT. Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) mengapresiasi kualitas persaingan yang tersaji di Race 1 ITCR 1200. Menurutnya, ketatnya duel antarpembalap menunjukkan bahwa kelas ini berfungsi optimal sebagai wadah pembinaan dan pengembangan talenta balap roda empat nasional.
“Race 1 ITCR 1200 memperlihatkan bagaimana pembalap harus mengandalkan konsistensi, disiplin, dan strategi, bukan semata kecepatan. Selisih waktu yang relatif rapat membuktikan bahwa kompetisi di kelas ini semakin matang dan sehat,” ujar Priandhi Satria.
Priandhi Satria menambahkan bahwa MGPA terus berkomitmen menjadikan Pertamina Mandalika International Circuit sebagai rumah bagi berbagai ajang balap nasional yang berkualitas.
“Kami ingin Mandalika tidak hanya dikenal sebagai tuan rumah event internasional, tetapi juga sebagai pusat pembinaan motorsport nasional. Kelas ITCR 1200 memiliki peran penting dalam mencetak pembalap-pembalap masa depan Indonesia,” tambahnya.
Secara keseluruhan, provisional result Race 1 ITCR 1200 mencerminkan tingginya level kompetisi di kelas ini. Selisih waktu yang relatif tipis di papan atas menunjukkan bahwa setiap detail mulai dari konsistensi lap time, ketepatan memilih racing line, hingga kemampuan mengelola tekanan menjadi penentu hasil akhir. Dengan peta persaingan yang masih sangat terbuka, balapan selanjutnya dipastikan akan kembali menghadirkan duel sengit dan peluang perubahan posisi yang signifikan dalam klasemen kejuaraan. (*)








