Proyek Gajahlah Way Kambas : LindungiHutan Angkat Isu Gajah Sumatera - Koran Mandalika

Proyek Gajahlah Way Kambas : LindungiHutan Angkat Isu Gajah Sumatera

Selasa, 8 Oktober 2024 - 09:29

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam proyek bertajuk Gajahlah Way Kambas, LindungiHutan akan mengadakan webinar (10/10) dan penanaman 200 bibit pohon laban (14/10).

Gajah Sumatera termasuk jenis satwa liar dilindungi di Indonesia berdasarkan UU No. 5 tahun 1990 dan  Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018. Spesies ini beresiko terancam punah (IUCN 2013) dan dikategorikan dalam kelompok yang dilarang untuk diperdagangkan (CITES 1990). 

Data dari Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh tahun 2022, mengidentifikasi populasi gajah Sumatera berkisar 1.600 hingga 2.000 individu yang tersebar di provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Distribusi populasi gajah semakin menurun sebab adanya konflik antar manusia dan satwa. Selama periode 2005-2020, sebanyak 647 kasus konflik gajah terjadi di Aceh. Padahal provinsi ini menjadi persebaran populasi Gajah Sumatera terbanyak di Sumatera.

Habitat gajah Sumatera semakin terancam dikarenakan konversi lahan oleh manusia. Tahun 1990, luas hutan alam di Sumatera adalah 21,3 juta hektar dan tersisa 10,8 juta hektar pada 2014. Hal itu terjadi karena deforestasi seluas 507.407 hektar per tahun. 

Menindaklanjuti hal tersebut, LindungiHutan menciptakan sebuah proyek “Gajahlah Way Kambas”, yang dirancang dalam program ASEAN SEDP 3.0, berkolaborasi dengan ASEAN Foundation, TikTok, dan SAP untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan upaya pelestarian satwa liar khususnya gajah Sumatera.

Baca Juga :  Kelebihan Pembalut Celana, Daya Serap Super Cegah Bocor

“Program ini dilatarbelakangi oleh kondisi kritis yang dihadapi oleh gajah Sumatera, salah satu spesies yang terancam punah akibat perusakan habitat, konflik manusia-satwa, dan penurunan kualitas lingkungan,” ujar Wisnu Mohammad Rizky, Strategic Partnership LindungiHutan.

Webinar Edukasi dan Konservasi Gajahlah Way Kambas

Webinar Green Skilling Gajahlah Way Kambas.

Salah satu program dalam proyek Gajahlah Way Kambas, LindungiHutan menyelenggarakan webinar Green Skilling untuk mengedukasi  masyarakat terhadap kondisi Gajah Sumatera.

Webinar akan dilaksanakan pada Kamis, 10 Oktober 2024 pukul 15.00-17.00 WIB. Turut mengundang Sugiyo, Koordinator Lapangan Wildlife Conservation Society Indonesia Program (WCS-IP). Dalam webinar akan membahas mengenai kondisi terkini gajah Sumatera di Taman Nasional Way Kambas dan upaya konservasi gajah untuk meningkatkan keselarasan ekosistem bagi manusia dan satwa.

“Tujuannya mengedukasi masyarakat luas mengenai pentingnya menjaga habitat gajah Sumatera dan peran mereka dalam menjaga keseimbangan ekosistem.”

Para peserta akan mendapatkan wawasan langsung dari ahli tentang konservasi gajah Sumatera dan dapat berdiskusi bersama narasumber melalui sesi tanya jawab. Bagi yang ingin mendaftar webinar, dapat melalui tinyurl.com/GajahlahWayKambas

Baca Juga :  Menghadapi Era Disrupsi: Pentingnya Knowledge Management Capability bagi Keberlangsungan Bisnis

Selamatkan Habitat Gajah Sumatera, LindungiHutan Tanam Pohon Laban

Selain webinar, LindungiHutan akan melakukan penanaman 200 bibit pohon laban (Vitex pubescens) di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) pada 14 Oktober 2024 mendatang. LindungiHutan melihat TNWK merupakan salah satu kawasan yang menjadi habitat penting bagi gajah Sumatera. 

Pohon laban dipilih karena termasuk jenis endemik TNWK yang memiliki kemampuan untuk mendukung keseimbangan ekosistem. Selain menjadi pakan gajah, pohon laban bermanfaat sebagai obat nyeri dan maag, bahan baku arang untuk masyarakat. 

Melalui penanaman ini, menjadi langkah LindungiHutan dalam menyelamatkan habitat gajah Sumatera dan memberikan dukungan bagi keberlanjutan hidupnya. Sehingga, gajah tidak mencari makan ke wilayah pemukiman dan mengurangi potensi konflik antara gajah dengan manusia. Mengingat bahwa 82% lahan yang dikonversi oleh manusia banyak berada di dataran rendah, yang menjadi habitat bagi gajah. 

“Salah satu fokus program ini adalah melakukan penanaman pohon laban (spesies endemik Way Kambas) untuk memperbaiki kualitas habitat yang dibutuhkan oleh gajah Sumatera”, tutup Wisnu.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Keunggulan Kamera Baterai Magnetik untuk Pengawasan yang Lebih Fleksibel
Bittime Gandeng Manta, Babylon, dan Primitive Ventures Gelar Event Web3 Afterglow
Selamatkan Pesisir Lewat Momentum Hari Menanam Pohon Nasional
Siap-Siap Cuan! 5 Meme Coin Berbasis Bitcoin Ini Diprediksi Bull Run di Desember
Morfosia, Koleksi terbaru SAFF & Co. dengan Miroslav Petkov Perfumer asal Bulgaria
INKOP TKBM Kembali Bekerja Sama dengan Port Academy untuk Penyelenggaraan Diklat KRK TKBM di Jakarta
Startup Tantri Raih Top 3 di Gebyar IKMA 2024 Kemenperin
Topi Olahraga Wajib Punya di Tahun 2024

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 19:00

Keunggulan Kamera Baterai Magnetik untuk Pengawasan yang Lebih Fleksibel

Kamis, 21 November 2024 - 18:15

Bittime Gandeng Manta, Babylon, dan Primitive Ventures Gelar Event Web3 Afterglow

Kamis, 21 November 2024 - 18:08

Selamatkan Pesisir Lewat Momentum Hari Menanam Pohon Nasional

Kamis, 21 November 2024 - 17:00

Siap-Siap Cuan! 5 Meme Coin Berbasis Bitcoin Ini Diprediksi Bull Run di Desember

Kamis, 21 November 2024 - 15:30

Morfosia, Koleksi terbaru SAFF & Co. dengan Miroslav Petkov Perfumer asal Bulgaria

Kamis, 21 November 2024 - 15:15

Startup Tantri Raih Top 3 di Gebyar IKMA 2024 Kemenperin

Kamis, 21 November 2024 - 11:44

Topi Olahraga Wajib Punya di Tahun 2024

Kamis, 21 November 2024 - 11:00

Lupa Waktu Main Idle RPG Ini! Luna Heroes Bikin Kamu Ketagihan! Cek Review-nya!

Berita Terbaru