Daftar Periksa Kepatuhan BPOM: Menghindari Sanksi dan Penyitaan pada 2025 - Koran Mandalika

Daftar Periksa Kepatuhan BPOM: Menghindari Sanksi dan Penyitaan pada 2025

Sabtu, 12 April 2025 - 20:30

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menavigasi lanskap regulasi Indonesia untuk produk makanan, kosmetik, dan farmasi memerlukan kepatuhan ketat terhadap standar yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sebagai badan pengawas utama negara untuk obat dan makanan, BPOM memastikan semua produk yang beredar di pasar Indonesia aman, efektif, dan berkualitas tinggi. Bagi bisnis yang beroperasi di tahun 2025, kegagalan dalam memenuhi regulasi BPOM dapat berakibat serius, termasuk sanksi, penarikan produk, atau bahkan tuntutan pidana. Daftar periksa kepatuhan BPOM ini dirancang untuk membantu Anda menghindari risiko tersebut dengan memastikan produk Anda memenuhi standar regulasi terbaru. Baik Anda pemula maupun perusahaan multinasional, tetap terinformasi dan siap adalah langkah pertama menuju kesuksesan yang berkelanjutan.

Memahami BPOM dan Perannya

Apa itu BPOM?

BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) adalah lembaga di Indonesia yang setara dengan FDA di Amerika Serikat. BPOM mengatur keamanan, efektivitas, dan distribusi obat, makanan, kosmetik, serta suplemen kesehatan. Wewenangnya mencakup:

1. Mengeluarkan nomor registrasi produk

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

2. Melakukan inspeksi

3. Melakukan penarikan produk

4. Memberikan sanksi administratif dan hukum

BPOM juga bekerja sama dengan badan regulasi internasional untuk memastikan Indonesia sejalan dengan standar global. Dalam beberapa tahun terakhir, BPOM telah meningkatkan transparansi dan digitalisasi prosesnya, membuat kepatuhan lebih efisien bagi pelaku usaha.

Mengapa Kepatuhan BPOM Penting di Tahun 2025

Dengan kebijakan penegakan yang lebih ketat dan meningkatnya kesadaran konsumen, tahun 2025 menjadi tantangan tersendiri bagi produsen, importir, dan distributor. Kepatuhan tidak hanya soal legalitas; ini juga menyangkut reputasi merek, kepercayaan konsumen, dan keberlanjutan pasar. Ketidakpatuhan dapat merusak citra publik, menurunkan kepercayaan investor, dan membatasi akses pasar baik secara lokal maupun global.

Daftar Periksa Kepatuhan BPOM untuk 2025

1. Klasifikasi Produk

Sebelum memulai registrasi, klasifikasikan produk Anda secara akurat dalam salah satu kategori berikut:

– Makanan olahan

– Kosmetik

– Obat tradisional

– Obat bebas

– Obat resep

– Suplemen kesehatan

Setiap kategori memiliki dokumen dan proses persetujuan yang spesifik. Kesalahan klasifikasi dapat menyebabkan penundaan atau penolakan. Konsultasi dengan ahli regulasi dapat membantu menghindari kesalahan pada tahap awal ini.

2. Registrasi Produk

Persyaratan Utama:

– Perusahaan memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha) yang sah

– Sertifikat GMP (Good Manufacturing Practice)

– Sertifikasi Halal (jika berlaku)

– Pengajuan dossier yang berisi komposisi produk, label, klaim, dan data keamanan secara lengkap

Baca Juga :  Tren Bullish Emas Diprediksi Berlanjut, Target Berikutnya di Level $2.929

Registrasi dilakukan melalui portal daring resmi BPOM. Proses ini dapat memakan waktu 2 minggu hingga 6 bulan tergantung jenis produk dan kelengkapan dokumen. Pemeriksaan awal dokumen dan klarifikasi sebelum pengajuan dapat mempercepat proses.

3. Kepatuhan Label

Pastikan label produk Anda mencantumkan:

– Nama dan kategori produk

– Nomor registrasi BPOM

– Berat/volume bersih

– Informasi produsen/importir

– Tanggal kadaluarsa dan tanggal produksi

– Daftar bahan

– Petunjuk penggunaan dan peringatan (jika ada)

Kesalahan label adalah salah satu alasan paling umum produk disita. Selain itu, pastikan semua klaim kesehatan pada kemasan didukung oleh bukti ilmiah dan sesuai dengan pedoman iklan BPOM.

4. Kemasan dan Bahasa

Semua informasi pada kemasan harus menggunakan Bahasa Indonesia. Label dua bahasa diperbolehkan, tetapi Bahasa Indonesia harus lebih dominan. Beberapa produk juga harus mengikuti regulasi baru BPOM terkait kemasan ramah lingkungan.

Tahun 2025 menekankan keberlanjutan, sehingga penggunaan kemasan yang dapat didaur ulang atau biodegradable dapat memberi nilai tambah di mata konsumen dan regulator.

5. Iklan dan Klaim

BPOM secara ketat mengawasi klaim dalam iklan dan kemasan. Hindari klaim yang tidak dapat dibuktikan seperti:

“Menyembuhkan semua penyakit”

“100% aman tanpa efek samping”

“Produk ajaib”

Pastikan semua materi iklan disetujui jika diperlukan. Kampanye online dan melalui influencer juga diawasi BPOM. Kerja sama dengan agensi dan kreator konten yang taat regulasi sangat penting.

6. Prosedur Impor

Importir harus:

– Terdaftar di BPOM

– Menunjuk perwakilan lokal atau distributor

– Memiliki gudang yang terdaftar dan diperiksa oleh BPOM

Produk harus melewati bea cukai dengan dokumen lengkap, termasuk nomor registrasi BPOM. Kekurangan dokumen dapat menyebabkan penundaan atau penyitaan.

7. Standar Produksi

Pabrik harus mematuhi:

– GMP (Good Manufacturing Practice)

– CPOTB untuk obat tradisional

– CPKB untuk kosmetik

Audit rutin dan inspeksi mendadak adalah bagian dari strategi penegakan BPOM tahun 2025. Disarankan untuk melakukan simulasi audit internal guna meningkatkan kesiapan.

8. Pengawasan Pasca-Pasar

BPOM memantau produk di pasar melalui uji laboratorium, inspeksi acak, dan umpan balik konsumen. Pelaku usaha harus:

– Menyimpan sampel produk

– Mencatat distribusi produk

– Melaporkan efek samping serius

Kegagalan bekerja sama dalam pengawasan pasca-pasar dapat dikenai sanksi. Sistem layanan konsumen yang responsif dapat membantu meningkatkan kepatuhan dan reputasi.

9. Penarikan dan Pelaporan Produk

Jika produk ditemukan tidak aman:

Baca Juga :  LIF Indonesia Perkuat Program Wellness untuk Personil TNI AL KRI Parang 647

– Segera laporkan ke BPOM

– Lakukan penarikan sukarela

– Sampaikan pemberitahuan publik melalui media dan pembaruan kemasan

Mengabaikan prosedur penarikan dapat menimbulkan tanggung jawab pidana. Punya rencana penarikan dan tim terlatih dapat meminimalkan dampak dan memastikan kepatuhan.

10. Pelaporan dan Pembaruan Tahunan

Pastikan untuk:

– Mengirim laporan tahunan jika diperlukan

– Memantau masa berlaku lisensi dan sertifikat

– Mengikuti pembaruan regulasi melalui saluran resmi BPOM

Gunakan kalender regulasi dan pengingat agar tidak melewatkan tenggat waktu. Bermitra dengan layanan manajemen kepatuhan juga dapat mempermudah pelaporan.

Sanksi atas Ketidakpatuhan pada 2025

Sanksi atas pelanggaran regulasi BPOM semakin berat di tahun 2025. Konsekuensinya meliputi:

1. Sanksi administratif (teguran, penangguhan, pencabutan izin)

2. Penyitaan atau pemusnahan produk

3. Denda hingga Rp2 miliar

4. Tuntutan pidana untuk pelanggaran berat atau berulang

BPOM juga menerapkan daftar hitam publik untuk perusahaan yang sering melanggar, yang berdampak pada reputasi dan akses pasar. Pencegahan jauh lebih murah daripada penanganan setelah pelanggaran terjadi.

Tips untuk Menjaga Kepatuhan Berkelanjutan

1. Tunjuk petugas regulasi internal

2. Audit dokumen dan proses secara berkala

3. Latih seluruh staf

4. Konsultasi dengan ahli kepatuhan atau hukum

5. Berlangganan pembaruan BPOM dan ikuti seminar/webinar resmi

Pendekatan proaktif terhadap kepatuhan tidak hanya melindungi dari risiko hukum tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional. Membangun budaya kepatuhan di seluruh departemen adalah kunci keberhasilan jangka panjang.

Kesimpulan

Memastikan kepatuhan BPOM di tahun 2025 bukan hanya keharusan hukum—tetapi elemen penting dalam keberlanjutan bisnis Anda di pasar yang kompetitif dan teregulasi. Dari registrasi produk yang akurat hingga pemantauan pasca-pasar yang ketat, setiap langkah berperan dalam melindungi merek dan konsumen Anda. Dengan mengikuti daftar periksa ini, Anda tidak hanya menghindari sanksi dan penyitaan, tetapi juga menunjukkan komitmen terhadap kualitas dan keselamatan.

Dengan meningkatnya fokus pada keamanan konsumen, transparansi, dan tanggung jawab lingkungan, 2025 adalah waktu yang tepat untuk memperkuat strategi kepatuhan dan membangun kepercayaan dengan semua pemangku kepentingan.

Menavigasi kompleksitas regulasi BPOM bisa menjadi hal yang membingungkan. CPT Corporate menyediakan layanan profesional untuk registrasi produk BPOM, perizinan, konsultasi pelabelan, hingga pemantauan pasca-persetujuan. Kunjungi CPT Corporate untuk mengetahui bagaimana kami dapat membantu bisnis Anda tetap patuh terhadap hukum di Indonesia.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Proyek AI Skala Besar Diumumkan Trump dan CEO Nvidia di Arab Saudi
KAI Daop 1 Jakarta Konsisten Tingkatkan Keselamatan Perjalanan KA Lewat Cek Lintas Jalan Kaki
Kenapa Semakin Banyak Orang Beralih ke Crypto? Temukan Jawabannya
Integrasi CRM & Omnichannel untuk Layanan Pelanggan Saling Terhubung
PTPP Genjot Progres Pembangunan BSI Tower Jakarta, Menjadi Ikon Arsitektur Islami di Jantung Ibu Kota
40.259 Penumpang Gunakan KA Selama Long Weekend Hari Raya Waisak di Stasiun Malang
Port Academy Gelar Diklat IMDG Code
Pelatihan PPPA Batch Ke-4 Telah Dilaksanakan Energy Academy Secara Daring

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 10:48

Begini Sosok Almarhum Rumiawan di Mata Rekan Sesama Kader Golkar

Rabu, 14 Mei 2025 - 18:04

Demi Keamanan, Jalur Pendakian Gunung Rinjani via Torean Diperbaiki

Selasa, 13 Mei 2025 - 16:24

Pengurus Cabang PPBI Dilantik, Lombok Tengah Diharapkan Gelar Event Bonsai Internasional

Sabtu, 10 Mei 2025 - 09:06

Delegasi IGS Dukung Pariwisata Hijau, Kawasan Sirkuit Mandalika Ditanami Pohon

Rabu, 7 Mei 2025 - 11:33

Zamroni Pertaruhkan Jabatan Demi Pastikan Keberangkatan Haji Bupati Pathul

Rabu, 7 Mei 2025 - 09:47

Batal Berangkat Haji di Kloter 6, Bupati Lombok Tengah Heran: Loh, Ada Apa Ini?

Selasa, 6 Mei 2025 - 14:18

NTB Upayakan Peningkatan Produksi Pertanian Padi

Senin, 5 Mei 2025 - 20:43

TPA Kebon Kongok Penuh, Begini Solusi Gubernur Iqbal

Berita Terbaru