Koran Mandalika, Lombok Barat – Calon Bupati Lombok Barat nomor urut 2, Hj Nurhidayah kembali menyerap aspirasi serta gagasan generasi z atau Gen Z dengan menggelar acara Rabu Cinta Biru di Kuripan. Kali ini ia mendapat masukan lebih kompleks yang akan menjadi tantangan pemerintah daerah ke depan.
Arfi Gunawan salah satunya, ia mengeluhkan tentang kondisi pariwisata Lombok Barat saat ini. Pemuda ada Desa Kuripan Selatan ini menilai pariwisata di gumi Patut Patuh Patju kian mundur.
“Padahal dulu dikenal dengan Senggigi, harusnya pemerintah punya perhatian serius,” kata Arif di hadapan Nurhidayah dan puluhan anak muda di Lombok Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak hanya itu, Arif juga mengeluhkan maraknya pembangunan perumahan di Lombok Barat. Ia melihat hal itu seperti pisu bermata dua, satu sisi mendatangkan investasi ke daerah tetapi di sisi lain juga mengancam jumlah lahan pertanian.
“Sepertinya ini perlu ada pembahasan khusus soal Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) daerah,” ujarnya.
Selain Arif, salah satu pemuda lainnya, Muhamad Haris menyampaikan kondisi sumber daya manusia (SDM) yang ada di Lombok Barat. Ia melihat sektor ini hampir tak ada peningkatan signifikan. Bahkan, cenderung kalah dengan sejumlah daerah yang ada di NTB lainnya.
“Kita itu kalah sama daerah lain kalau soal SDM. Harusnya pemerintahan di Lobar fokus pada soal SDM,” katanya.
Menjawab persoalan tersebut, Nurhidayah tak menampikkan jika sektor pariwisata di Lombok Barat sangat memperihatinkan. Ia menjelaskan daerah ini sebelumnya sempat menjadi wisata tujuan bagi tamu-tamu lokal maupun mancanegara.
“Pariwisata ini memang betul menjadi keprihatinan, dulu Lombok Barat pernah dikenal dengan senggiginya tapi setelah itu mati padahal Lombok Barat memiliki banyak sekali tempat-tempat wisata,” katanya.
Eks Ketua DPRD Lombok Barat ini menjelaskan bahwa, hal itulah yang menjadi alasan ia pada tahun 2023 mulai menyusun buku 64 Jalan Baru pariwisata Lombok Barat.
“Itu salah satu komitmen awal untuk menata pariwisata yang di Lombok Barat,” tegasnya.
Kemudian soal RTRW, Nurhidayah mengakui bahwa aturan tersebut sampai saat ini belum ada perubahan. Ia melihat hal ini perlu ada pembaruan agar perumahan di Lombok Barat dapat menekan penyusutan lahan pertanian warga.
“Dan itu menjadi catatan,” imbuhnya.
Mengenai SDM ujar Nurhidayah, itulah alasan kenapa 22 program Jalan Baru di dalamnya menyematkan ada rumah gratis di masing-masing kecamatan. Ia menilai langkah ini akan mampu meningkatkan SDM di Lombok Barat.
“Itu salah satu cara untuk membuat SDM Lombok Barat itu mengalami peningkatan yang luar biasa,” ucapnya.
Sebagai informasi, Rabu Cinta biru ini adalah panggung untuk anak-anak muda untuk menyampaikan keluhan tentang Lombok Barat kepada Hj Nurhidayah dan Imam Kafali. Kegiatan ini agar anak muda mendapatkan ruang yang luas menyampaikan gagasannya.
Sekarang sudah dilakukan di sejumlah tempat, seperti di Narmada, Gunungsari, Kuripan secara bergiliran setiap hari rabu. (*)