Koran Mandalika, Bali – Forum Media Online (Formen) Kabupaten Lombok Tengah, NTB, mengunjungi Kantor Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Bali di Denpasar, Sabtu (26/04/2025).
Kunjungan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Rapat Kerja (Raker) Formen yang diselenggarakan dari Jumat sampai Minggu.
Sebelum diskusi dimulai, Dewan Pembina FORMEN Lalu Amrillah telebih dahulu memperkenalkan pengurus dan berbagi cerita kondisi media online di Lombok Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kunjungan ini juga merupakan napaktilas pembentukan Formen yang terbentuk di Kuta Bali beberapa tahun lalu,” ujarnya.
Wartawan senior itu mengungkapkan pertemuan untuk mendiskusikan peran organisasi dan media untuk pembanguan daerah.
“Pada prinsipnya pemda dan wartawan di Loteng hubungannya sangat kuat, terlihat dengan keberpihakan anggaran daerah kepada media yang ada. Meski demikian, kerja sama tersebut tidak mempengaruhi media untuk tetap independen dalam pemberitaan,” jelasnya.
Peran organisasi untuk pembangunan daerah salah satunya dengan tetap mnyampaikan informasi positif terkait dengan potensi daerah yang dimiliki, salah satunya di sektor wisata.
Amril berharap dengan adanya pertemuan Formen dengan JMSI Bali bisa menjadi bekal bagi Formen yang bisa dibawa pulang untuk membangun daerah.
Ketua Formen Loteng Darwis menyebut pertemuan Formen sebagai organisasi wartawan dengan JMSI, selain untuk bertukar informasi dan pengalaman, juga untuk menyelaraskan gerakan dalam membangun daerah.
Terlebih, Bali dan Lombok memiliki potensi dan permaslahan yang hampir sama.
“Kami berharap kegiatan ini ada imbal balik. Kami juga membuka pintu selebar-lebarnya bila hari ke depan JMSI Bali mengagendakan kegiatan serupa di Lombok,” ucap Darwis.
Sementara itu, Ketua JMSI Bali Ady Gama mengatakan kondisi media di Bali dan Lombok mungkin tidak jauh beda.
Di Bali, media dituntut untuk kompetitif sehingga menharuskan media lebih inovatif karena jumlah media kian hari makin bertambah.
“Perkembangan media yang begitu kompetitif ini mengharuskan publik butuh tolak ukur untuk mengidentifikasi media yang dapat dipercaya, terlebih juga saat ini begitu menjamur influencer yang menggunakan medsos,” ucapnya.
Ia menjelaskan, JMSI Bali secara organisasi mengawal pembangunan di Bali dengan mengawal tiga isu utama yakni isu kemacetan, sampah, dan kriminalistas yang berpengaruh lansung terhadap sektor pariwisata di Bali.
“Tiga isu utama tersebut membuat kehadiran organisasi menghadirkan manfaat yang konkrit untuk masyarakat,” kata Ady Gama. (***)