Koran Mandalika – Istri Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) NTB Zamroni Aziz memutuskan maju memperebutkan kursi DPRD Provinsi NTB pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Megawati Lestari namanya. Dia merupakan calon legislatif (caleg) Partai Golkar dan mendapatkan nomor urut satu di daerah pemilihan (Dapil) delapan. Meliputi wilayah Jonggat, Pujut, Praya Barat, Praya Timur, Pringgarata, dan Praya Barat Daya.
Perempuan yang karib disapa Mega itu juga dikenal sebagai aktivis demokrasi. Keinginannya untuk maju menjadi legislator berangkat dari panggilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya sudah diskusikan niat ini dengan suami. Setelah saya berikan beberapa alasan, Alhamdulillah beliau mendukung,” kata Mega, Senin (11/9).
Mega yang pernah menjadi tenaga ahli di DPR RI ini mengungkapkan perempuan dan pendidikan di Lombok Tengah menjadi salah satu perhatian serius.
“Itu alasan saya sebagai bacaleg mengusung tagline “Berkomitmen untuk Perempuan dan Pendidikan Berkualitas. Dua hal ini saling berkelindan,” ujar perempuan asal Praya, Lombok Tengah, itu.
Dia menyebut, masalah perempuan meliputi kekerasan terhadap perempuan, pernikahan usia dini, pergaulan remaja, hingga urusan pemberdayaan ekonomi yang menjadi catatan serius.
“Sampai akhir 2022, ada 57 kasus kekerasan perempuan dan anak. Jumlahnya dari tahun ke tahun terus meningkat. Ini sangat memperihatinkan,” kata Mega..
Mega juga melihat banyak perempuan di Lombok Tengah yang belum sanggup memberdayakan diri serta ekonominya. Akhirnya, pilihannya mengadu nasib menjadi tenaga kerja wanita (TKW).
“Ketika ibu ini pergi jauh mencari uang, konsekuensinya ialah keluarga terabaikan. Anak dan suami kurang mendapat perhatian,” sebut Mega.
Mega pun mendapat pengetahuan saat banyak aktif di Jakarta bagaimana memberdayakan kaum perempuan.
Mereka sanggup tetap memperhatikan anak, suami, dan mengurus rumah tangga tanpa harus pergi jauh. Dia yakin hal tersebut dapat berjalan di Lombok Tengah.
“Pendampingan dan tukar pengetahuan ini perlu diberikan kepada masyarakat, khususnya perempuan,” ungkap Mega.
Selain itu, ada persoalan pendidikan. Pada Mei 2023, tercatat hampir 258 anak putus sekolah dengan beragam sebab, mulai dari soal ekonomi hingga menikah cepat.
“Kalau banyak yang putus sekolah begini, lantas bagaimana dengan kualitas sumber daya manusia (SDM),” tutur Mega.
Mega menyatakan komitmennya memberikan konsentrasi lebih serius demi menciptakan perempuan dan pendidikan berkualitas.
“Sebetulnya banyak persoalan di tengah masyarakat yang menjadi perhatian saya. Namun, anak dan perempuan ini prioritas,” kata Mega.
Dia mengaku telah mendiskusikan rencana ke depan bersama tim dan relawan yang terus bergerak mengenalkan dirinya di dapil delapan.
“Doakan ikhtiar ini. Bismillah, saya niatkan maju untuk pengabdian,” ucap Mega. (Wan/Didu)