Lembah Datu Tawarkan Sensasi Menginap di Hutan, Wajib Coba! - Koran Mandalika

Lembah Datu Tawarkan Sensasi Menginap di Hutan, Wajib Coba!

Jumat, 7 Juni 2024 - 18:11

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lembah Datu menawarkan sensasi menginap di hutan. Selain itu, pemandangannya sangat memukau. Banyak juga aktivitas lainnya  (Adit for Koran Mandalika)

Lembah Datu menawarkan sensasi menginap di hutan. Selain itu, pemandangannya sangat memukau. Banyak juga aktivitas lainnya (Adit for Koran Mandalika)

Koran Mandalika, Lombok Tengah – Lembah Datu yang berada di Desa Pemepek, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, menawarkan sensasi menginap di hutan.

Tempatnya tersembunyi di tengah hutan Gelogor. Berjarak sekitar dua kilometer dari Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Rarung.

Berada di lahan seluas 50 are di atas lembah dengan pemandangan persawahan, sungai, tebing, perbukitan, dan Gunung Rinjani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lembah Datu Camping Ground memiliki daya tampung mencapai 80 tenda merupakan tambahan yang sempurna dari trend berkemah di Pulau Lombok.

Tidak hanya menawarkan pemandangan yang mengagumkan, Lembah Datu Camping Ground juga menawarkan sejumlah aktivitas menarik.

Di antaranya Jungle Walk, Cooking Class, River Walk, dan Rappelling buat yang pengin mencoba adu nyali menaklukan tebing Lembah Datu dengan ketinggian sekitar 45 meter, dengan tingkat kemiringan mencapai 50 derajat menuju ke area persawahan dan juga sungai alam yang berada di bawahnya.

Pengelola Lembah Datu Camping Ground, Halki menjelaskan bahwa kehadiran Lembah Datu tidak hanya sebagai pilihan tambahan bagi pecinta kemah, tetapi juga sebagai tempat untuk belajar mengenal alam dan mengetahui tata cara bermain di alam.

“Karena itu, kegiatan kegiatan yang kita tawarkan disini basisnya adalah edukasi. Termasuk kegiatan cooking class, dimana para peserta kita libatkan secara langsung untuk mencari bahan bahan makanan yang tersedia di alam seperti; sayur pakis, daun talas, ikan, dan bahkan belut sembari melakukan jungle walk dan river walk. Begitulah cara kita bertahan hidup di alam tanpa perlu membawa bahan bahan makanan instan yang dapat merusak kelestarian alam”. Kata Bapak yang juga aktif sebagai anggota PMI NTB ini.

Baca Juga :  Jalur Trekking Rinjani Aik Berik Sampai Danau Bakal Dipoles

Lebih lanjut menurut Halki, kegiatan Rappelling yang ditawarkan adalah sebagai kegiatan tambahan bagi Camper atau peserta kemah yang memiliki nyali ekstra.

“Rappelling merupakan hobi saya, jadi semua peralatan lengkap kita sediakan bagi yang ingin mencobanya, dan Lembah Datu adalah lokasi Rappelling yang sempurna”, jelasnya.

Memiliki topografi berupa perbukitan dengan titik tertinggi berada pada elevasi 395 mdpl, Lembah Datu yang langsung menghadap lembah dengan baris persawahan yang tertata rapi yang di tengahnya mengalir sebuah sungai dengan air sangat jernih yang bersumber langsung dari alam, berhasil menarik perhatian stasiun TV, Trans7 untuk melakukan liputan program My Trip My Adventure yang dibawakan oleh Marshal Sastra, dkk pada 27 Januari lalu.

Kepala Dusun Gelogor, Rohim menjelaskan bahwa kehadiran Lembah Datu Camping Ground memberikan semangat baru bagi masyarakat sekitar untuk turut serta meramaikan Pariwisata NTB, khususnya sebagai destinasi wisata alam.

“Semenjak Lembah Datu diresmikan pada 10 Januari 2024, masyarakat yang telah lama terisolasi dan dilabeli sebagai dusun pinggir hutan dengan akses minim menjadi lebih terbuka dan antusias menyambut perubahan. Mereka bahkan secara sukarela turut bergotong royong membuka jalan menuju ke lokasi perkemahan”. Ujar Kadus Gelogor

Amaq Bariah dan Pak Seniman sebagai perwakilan masyarakat juga menyatakan dukungan mereka terhadap semua kegiatan yang berlangsung di Lembah Datu. Bahkan mereka dengan sangat antusias menceritakan asal muasal penamaan Lembah Datu.

Menurut mereka, Lembah Datu bukanlah nama Baru. Nama tersebut telah tersematkan sejak pada zaman kerajaan. Hal itu dibuktikan dengan pernah ditemukannya sebuah gubuk bernama Pondok Datu, sejumlah artefak berupa patung Ganesha, Batu Berukir dengan tulisan kuno, dan beberapa pernak pernik lainnya seperti; kalung dan gelang dari tulang benulang.

Baca Juga :  Wisuda Poltekpar Lombok, Gadis Cantik Asal Jatim Raih IPK 4.00

“Sayangnya, barang barang tersebut sekarang tidak diketahui keberadaannya karena sempat disimpan oleh warga”, jelas Amaq Bariah yang diamini oleh Pak Seniman dan juga Pak Kadus Gelogor, Rohim.

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa tidak jauh dari lokasi, tepatnya di Dusun Cerorong pernah ditemukan sebuah kendi besar berisi uang kepeng yang muncul dari dalam tanah ketika terjadi longsoran.

Persis di bawah Lembah Datu juga terdapat sebuah makam misterius yang oleh warga sekitar diyakini sebagai Makam Baloq Sinaom yang juga sangat dikenal di kawasan Sengkol, Kecamatan Pujut.

Meskipun kondisinya tidak terurus, tetapi makam masih terlihat baik dengan dua buah batu nisan dari batu kali pipih yang dibungkus kain putih dan dipagari dengan susunan batu apung.

Kemungkinan jejak peninggalan tersebut berkaitan dengan sejarah keberadaan Desa Sedau di masa lalu yang oleh Babad Sakra, pada pupuh Asmarandana 888-889 menyebutkan;

“Jro Nursasih mengirim pasukan, dua ratus orang berangkat, tenggelam matahari sampai Kopang, berhenti semua berpondok. Pagi tiba berangkat lagi, sampai di Pringgarata. Bertemu dengan laskar Rarang, si orang Rarang berangkat ke utara, akan meronda di Sedau, disuruh menginap si laskar Sakra, mengawal Desa Pringgarata, isi Desa Pringgarata, mereka bermusyawarah.”

Dusun Gelogor dahulunya berada di dalam kawasan Desa Sedau dan berjarak hanya 3 km dari lokasi Masjid Kuno Sedau Lauk yang merupakan wilayah administratif Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah.

Jadi selain berkemah dan berpetualang di alam, Lembah Datu Camping Ground juga menawarkan kegiatan napak tilas sejarah dengan mengunjungi lokasi tempat keberadaan Pondok Datu dan berziarah ke Makam Baloq Sinaom. (Adit/Wan)

Berita Terkait

EF Kids & Teens Indonesia Sukses Latih Guru di DPSP Mandalika Berbahasa Inggris
Mantai Nyantai di Lantis, Beach Club Instagramable di Lombok 
Penetapan Bau Nyale Berdasarkan Titah Putri Mandalika
3 Fakta Keindahan Svarga Renjana, Nomor 2 Bikin Takjub Wisatawan
Pengunjung Wisata Danau Biru Tetap Ramai, Kini Dikelola Bumdes
Poltekpar Lombok Gandeng Media Gaspol Kebangkitan Pariwisata
Desa Wisata Senaru Bikin Bangga BPPD NTB, Wajar Sih
Kreatifnya Pemuda Selong Belanak, Sulap Pantai Tomang Omang jadi Wisata Belanja

Berita Terkait

Sabtu, 27 Juli 2024 - 11:27

Dukung Investor Muda, Bittime Bagikan Airdrop Gratis Token Hamster Kombat Senilai Rp100 Juta

Jumat, 26 Juli 2024 - 23:30

Perbedaan WhatsApp Blast Resmi dan Ilegal, Pantes Gampang Keblokir!

Jumat, 26 Juli 2024 - 17:43

Maksimalkan Investasi Kripto dengan Staking USDT

Jumat, 26 Juli 2024 - 17:30

Wajib Tau! Ini Tips Aman Mengirim WhatsApp Blast Agar Tidak Terblokir

Jumat, 26 Juli 2024 - 17:14

XRP vs SEC: Spekulasi Penyelesaian Kasus dan Dampaknya pada Harga XRP

Jumat, 26 Juli 2024 - 16:30

Dahlan Iskan: “Bisnis Itu Nggak Bisa Autopilot!”

Jumat, 26 Juli 2024 - 15:00

Telkom Dukung Startup IPO Lewat Kolaborasi Acara KreatIPO Coaching Clinic

Jumat, 26 Juli 2024 - 14:18

Disruptive Doctors® Menyajikan: Konferensi dan Pameran Revolusi Kesehatan 2024 – Memberdayakan Dokter untuk Berdampak pada Kesehatan Secara Berbeda

Berita Terbaru

Teknologi

Maksimalkan Investasi Kripto dengan Staking USDT

Jumat, 26 Jul 2024 - 17:43