Memahami Kejahatan Siber di Era Serba Digital - Koran Mandalika

Memahami Kejahatan Siber di Era Serba Digital

Jumat, 21 Juni 2024 - 16:13

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kemudahan akses teknologi digital sangat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan hidup, mulai dari mencari informasi, bekerja, bertransaksi, dan masih banyak lagi. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran tentang risiko dan tindakan pencegahan terhadap kejahatan siber (cyber crime).

Kemudahan akses teknologi
digital sangat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan hidup, mulai dari mencari
informasi, bekerja, bertransaksi, dan masih banyak lagi. Salah satu tantangan
yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran tentang risiko dan tindakan pencegahan
terhadap kejahatan siber (cyber crime).

Oleh karena itu,
Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) akan menjelaskan berbagai kejahatan
siber yang mengancam, cara mencegah, dan tindakan yang dilakukan jika menjadi
korban kejahatan siber. Adapun jenis-jenis kejahatan siber yang umum terjadi di
Indonesia, antara lain:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1.    Phishing

Phishing adalah metode penipuan di
mana penyerang mencoba untuk memperoleh informasi pribadi atau keuangan dengan
menyamar sebagai entitas tepercaya melalui email, pesan teks, atau situs web
palsu.

2.    Ransomware

Ransomware adalah jenis perangkat
lunak yang merusak dengan mengenkripsi data pada perangkat sasaran, kemudian
menuntut pembayaran tebusan untuk mengembalikan akses terhadap perangkat
tersebut.

3.    Malware

Malware (perangkat lunak
berbahaya) mencakup berbagai jenis ancaman seperti virus, worm, dan
trojan. Malware dirancang untuk merusak sistem, mencuri data, yang
mengendalikan perangkat tanpa disadari pengguna. Sistem kerjanya juga dapat
menyusup pada perangkat pengguna melalui unduhan dan lampiran yang tersamarkan.

Baca Juga :  Tren Bisnis yang Membentuk Perekonomian Indonesia pada Tahun 2024

4.    Pencurian Identitas

Pencurian identitas melibatkan penggunaan data pribadi
seseorang tanpa izin untuk melakukan aktivitas yang merugikan. Pada kasus ini,
pelaku dapat menggunakan informasi untuk tujuan keuangan, penipuan, atau
kriminal.

5.    Penipuan Digital

Ada berbagai skema penipuan digital seperti penjualan
palsu, investasi bodong, penawaran pekerjaan palsu, atau paylater dengan
syarat dan ketentuan tidak transparan. Kasus ini semakin marak seiring
meningkatnya transaksi secara daring.

Cara Mencegah Kejahatan
Siber

Sebagai upaya
mengantisipasi kejahatan siber, sosialisasi pemahaman kejahatan siber diperlukan
untuk membantu masyarakat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan
serangan siber terjadi. Maka itu, cara mencegah kejahatan siber diantaranya:

1.    Pasang antivirus tepercaya

Antivirus dan anti-spyware memberi perlindungan
untuk dapat mendeteksi, menghapus, dan mengingat jenis virus sehingga dapat
mencegahnya di masa mendatang. Pembaharuan keamanan perangkat lunak secara
berkala dapat membantu mendapatkan perlindungan terkini.

2.    Gunakan kata sandi yang unik

Penggunaan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap
akun dapat meningkatkan keamanan serta melindungi dari ancaman siber. Hindari
penggunaan informasi pribadi seperti tanggal ulang tahun dan pengulangan angka
untuk kata sandi agar tidak mudah dibobol.

3.    Pastikan verifikasi email

Setelah membuat kata sandi yang unik, lakukan verifikasi
email sebelum membuka tautan atau lampiran yang mencurigakan. Selalu periksa
bahwa situs web yang dikunjungi aman, yakni dengan memeriksa alamatnya. Ada
juga dapat mengecek apakah terdapat ikon gembok pada bilah alamat.

Baca Juga :  Collab Bisnishack X Andrew Susanto: "7 Tahun Perusahaan Nggak Gede-Gede, Pasti Ada yang Salah!"

4.    Backup data secara berkala

Pastikan melakukan penyimpanan cadangan atau backup data
secara berkala khususnya untuk mengurangi dampak ransomware. Ketika data
sudah terenkripsi, maka proses pemulihan dari backup akan lebih mudah.

Tindakan Apabila Menjadi
Korban Kejahatan Siber

Ada sejumlah tindakan yang
dapat dilakukan ketika menjadi korban kejahatan siber, yakni:

1.    Segera laporkan ke aparat penegak hukum

Segera laporkan kejahatan siber ke pihak berwenang atau
aparat penegak hukum untuk mencegah terjadinya kerugian lebih lanjut.
Memberikan informasi yang akurat dapat membantu dalam penyelidikan dan
penangkapan pelaku.

2.    Segera ubah kata sandi

Penting untuk segera mengubah kata sandi guna mencegah
akses yang tidak sah. Pastikan kata sandi baru melibatkan huruf besar, angka,
dan simbol.

3.    Perhatikan mutasi keuangan secara teratur

Senantiasa memperhatikan mutasi keuangan secara teratur
untuk memastikan tidak ada transaksi mencurigakan. Jika terjadi mutasi keuangan
tak terduga, segera hubungi bank atau lembaga keuangan terkait untuk melakukan
pemblokiran.

4.    Segera hubungi penyedia layanan online

Ketika terjadi kejahatan siber yang melibatkan layanan
online, segera hubungi penyedia layanan tersebut supaya akun yang terdampak
bisa diamankan secara cepat. Biasanya, panduan akan diberikan setelah pelaporan
terjadi.

Selain memanfaatkan
teknologi digital, penting untuk selalu melakukan upaya-upaya pencegahan untuk
meningkatkan keamanan sebelum kejahatan siber terjadi.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Asah Sportifitas dan Bangun Gaya Hidup Sehat, BINUS SCHOOL Serpong Kembali Selenggarakan Beevolution 2024
VRITIMES dan Voicentb.com Jalin Kerjasama Strategis untuk Tingkatkan Distribusi Informasi Media
Bitcoin Whale Holdings Melonjak 813% di 2024, Apa Artinya Bagi Pasar Kripto?
BINUS Bersama PBB dan Pemerintah Indonesia Mendukung Inovasi Melalui Kompetisi Desain Prangko pada Peringatan Hari PBB
Maxy Academy Hadiri TechInAsia Jakarta: Kenalkan Solusi Mudah Cari Magang dan Persiapan Karier Mahasiswa
Oktober Super Deal: Pasti Untung dengan Akulaku Paylater!
Keikutsertaan Asuransi ASEI dan PWP Laws Dalam Kegiatan Kelas Belajar Ekspor Yang Diselenggarakan oleh Kadin Indonesia Trading House dan Sekolah Ekspor Batch 2
Impact National Hackathon Gelar Pelatihan Product Thinking: Matangkan Ide Inovatif Pengembangan Desa Wisata Leuwimalang

Berita Terkait

Jumat, 25 Oktober 2024 - 10:00

Asah Sportifitas dan Bangun Gaya Hidup Sehat, BINUS SCHOOL Serpong Kembali Selenggarakan Beevolution 2024

Jumat, 25 Oktober 2024 - 09:28

VRITIMES dan Voicentb.com Jalin Kerjasama Strategis untuk Tingkatkan Distribusi Informasi Media

Jumat, 25 Oktober 2024 - 09:00

Bitcoin Whale Holdings Melonjak 813% di 2024, Apa Artinya Bagi Pasar Kripto?

Jumat, 25 Oktober 2024 - 08:00

BINUS Bersama PBB dan Pemerintah Indonesia Mendukung Inovasi Melalui Kompetisi Desain Prangko pada Peringatan Hari PBB

Jumat, 25 Oktober 2024 - 03:00

Maxy Academy Hadiri TechInAsia Jakarta: Kenalkan Solusi Mudah Cari Magang dan Persiapan Karier Mahasiswa

Kamis, 24 Oktober 2024 - 16:08

Keikutsertaan Asuransi ASEI dan PWP Laws Dalam Kegiatan Kelas Belajar Ekspor Yang Diselenggarakan oleh Kadin Indonesia Trading House dan Sekolah Ekspor Batch 2

Kamis, 24 Oktober 2024 - 16:06

Impact National Hackathon Gelar Pelatihan Product Thinking: Matangkan Ide Inovatif Pengembangan Desa Wisata Leuwimalang

Kamis, 24 Oktober 2024 - 14:30

6 Tahun Sejak Cuitan Elon Musk, Harga Bitcoin Melejit 1000%!

Berita Terbaru