Penggabungan Global: Rasakan Keberagaman dalam Budaya Dubai yang Bersemangat - Koran Mandalika

Penggabungan Global: Rasakan Keberagaman dalam Budaya Dubai yang Bersemangat

Kamis, 23 Mei 2024 - 06:00

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PT SIGNATURE GLOBAL REAL ESTATE
Lingkungan multikultural Dubai adalah permadani dinamis yang ditenun dengan beragam budaya, tradisi, dan gaya hidup. Terletak di jantung Uni Emirat Arab, kota metropolitan yang ramai ini berfungsi sebagai tempat berkumpulnya orang-orang dari seluruh penjuru dunia, membawa serta kaleidoskop bahasa, masakan, dan adat istiadat.

Salah satu aspek paling mencolok dari multikulturalisme
Dubai adalah populasi kosmopolitannya. Ekspatriat dari lebih dari 200 negara
menyebut kota ini sebagai rumah mereka, sehingga menciptakan mosaik identitas
yang kaya. Dari gedung pencakar langit yang menjulang tinggi di Pusat Kota
Dubai hingga pasar-pasar yang ramai di Old Dubai, kita dapat menemukan banyak
bahasa yang digunakan di jalanan, termasuk Arab, Inggris, Hindi, Urdu, Tagalog,
dan banyak lagi. Keberagaman bahasa ini tidak hanya menambah semangat kota ini
tetapi juga mencerminkan etos inklusifnya.

Baca Juga :  Dari Pasir menuju keberlanjutan: Proyek Lingkungan yang Ambisius di Dubai

Image

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terlebih lagi, dunia kuliner Dubai mencerminkan tatanan
multikulturalnya. Kota ini menawarkan sejumlah besar pilihan tempat makan yang
menawarkan masakan dari seluruh penjuru dunia. Baik mendambakan hidangan asli
Emirat, menikmati mezze Lebanon, menikmati kari India, atau menikmati sushi
Jepang, lanskap kuliner Dubai memastikan setiap selera terpuaskan.
Keanekaragaman kuliner ini tidak hanya menggugah selera namun juga menjadi
bukti keterbukaan kota ini terhadap budaya yang berbeda.

Baca Juga :  VRITIMES dan Ngopilotong.com Berkolaborasi Dalam Merajut Informasi yang Berharga

Selain bahasa dan masakan, Dubai merayakan
multikulturalismenya melalui berbagai festival budaya, acara, dan pameran yang
diadakan sepanjang tahun. Dari perayaan Diwali yang semarak di kuil Hindu Bur
Dubai hingga perayaan Tahun Baru Imlek yang penuh warna di Dragon Mart,
penduduk dan pengunjung memiliki banyak kesempatan untuk membenamkan diri dalam
pengalaman budaya yang berbeda.

Image

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Open Forest #2: Connecting Hands, Restoring Lands
Roti Maros Karaengta Resmikan Store Ketiga di Batas Kota Maros-Makassar: Bukti Eksistensi dan Inovasi Legendaris Selama Hampir Setengah Abad
5 Langkah Efektif Mengatasi Suara Berderit pada Engsel Pintu di Rumah
deGadai Perkenalkan Layanan Gadai Jam Tangan Mewah dengan Valuasi Tinggi dan Kompetitif
Harga Bitcoin Menguat Hari ini (22/11/24): Tembus Level USD $98.000
Terra Drone Indonesia Latih Pilot Drone Adaro
deGadai Perkenalkan Layanan Gadai Jam Tangan Mewah dengan Valuasi Tinggi dan Kompetitif
Ini Dia Pilihan 10 Aplikasi Musik Online Terbaik di 2024

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 16:51

Open Forest #2: Connecting Hands, Restoring Lands

Jumat, 22 November 2024 - 16:35

Roti Maros Karaengta Resmikan Store Ketiga di Batas Kota Maros-Makassar: Bukti Eksistensi dan Inovasi Legendaris Selama Hampir Setengah Abad

Jumat, 22 November 2024 - 12:52

deGadai Perkenalkan Layanan Gadai Jam Tangan Mewah dengan Valuasi Tinggi dan Kompetitif

Jumat, 22 November 2024 - 12:15

Harga Bitcoin Menguat Hari ini (22/11/24): Tembus Level USD $98.000

Jumat, 22 November 2024 - 11:33

Terra Drone Indonesia Latih Pilot Drone Adaro

Jumat, 22 November 2024 - 11:29

deGadai Perkenalkan Layanan Gadai Jam Tangan Mewah dengan Valuasi Tinggi dan Kompetitif

Jumat, 22 November 2024 - 11:26

Ini Dia Pilihan 10 Aplikasi Musik Online Terbaik di 2024

Jumat, 22 November 2024 - 10:30

WSBP Inspiring Kindness Raih Juara 3 Anugerah Perhumas 2024 di World Public Relations Forum

Berita Terbaru

Politik

Dua Survei Abal-abal Pakai Nama Litbang Kompas Beredar

Jumat, 22 Nov 2024 - 19:29

Teknologi

Open Forest #2: Connecting Hands, Restoring Lands

Jumat, 22 Nov 2024 - 16:51