Koran Mandalika, Lombok Tengah- Salah seorang wali murid curiga adanya manipulasi data jarak di SMAN 1 Praya pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) zalur domisili atau zonasi.
Hal itu didasari adanya calon siswa yang jarak rumahnya berkisar di angka 700 meter dari sekolah kemudian di sistem terdata 400 meter.
“Rumah saya dengan dia (calon siswa) ini tentu saya lebih dekat. Mengapa di sistem jaraknya dia 400 meter dan saya 770-an meter,” kata salah seorang wali murid yang enggan disebut namanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia curiga ada manipulasi data jarak. Pihaknya berharap Ombudsman RI turun tangan atas persoalan yang terjadi.
“Ombudsman RI harus turun investigasi. Saya curiga ada permainan di sini. Cek aja rumahnya anak ini. Malahan, jarak rumahnya lebih jauh,” ujarnya.
Awak media ini berusaha mencari tahu rumah salah seorang calon siswa dimaksud. Terpantau memang, rumah tersebut hampir sama jaraknya dengan rumah wali murid yang protes.
Tidak hanya itu, pihaknya juga menyoroti adanya kasus serupa. Anehnya, calon siswa yang masuk kategori diterima tersebut jarak rumahnya lebih jauh lagi.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Praya Kadian mengungkapkan pihaknya tidak tahu menahu terkait persoalan tersebut. Sebab, kata Kadian, sekolah hanya memverifikasi data.
“Yang mendaftar dan mengirim berkas mereka sendiri lewat akun masing-masing dan memprosesnya adalah sistem, server, dan operatornya di provinsi,” jelas Kadian.
Mengenai kuota tambahan di SMAN 1 Praya, Kadian belum dapat memastikan. Berkaca dari tahun sebelumnya, sekolah tersebut mendapatkan kuota tambahan.
Lantas, bagaimana mekanisme penerimaan calon siswa dalam kuota tambahan nantinya. Apakah orang yang tidak mendaftar sebelumnya bisa diterima?
“Kalau tidak mendaftar, tidak akan bisa masuk dalam sistem,” ucap Kadian.
Kemudian, apakah calon siswa yang akan masuk dalam kuota tambahan ditentukan berdasarkan peringkat? Kadian tidak menjawab pasti terkait mekanisme penerima calon siswa di kuota tambahan.
Pihaknya hanya mengimbau anak-anak yang belum lulus di sekolah pilihan dipersilakan untukmendaftar di sekolah-sekolah lain yang belum memenuhi kuota.
Di antaranya, SMAN 2 jonggat, SMAN 1 Praya Barat Daya, SMAN 1 Pujut, SMAN 2 Pujut, dan SMAN 1 Batukliang Utara. (wan)