Sribu Catat Pertumbuhan 38% di Q2 2025, Perkuat Solusi Efisiensi Bisnis - Koran Mandalika

Sribu Catat Pertumbuhan 38% di Q2 2025, Perkuat Solusi Efisiensi Bisnis

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:27

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di tengah tekanan efisiensi yang dihadapi berbagai sektor usaha, platform freelancer Sribu mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 38% pada kuartal kedua 2025 dibandingkan kuartal sebelumnya. Kenaikan ini memperlihatkan pergeseran preferensi perusahaan terhadap model kerja berbasis proyek yang fleksibel, cepat, dan hemat biaya.

Menurut Ryan Gondokusumo, CEO Sribu, lonjakan ini didorong oleh peningkatan permintaan pada beberapa kategori layanan utama.

“Kategori pemasaran dan periklanan tumbuh sebesar 59%, video dan audio naik 54%, serta konsultasi meningkat 32%,” jelas Ryan.
“Kami melihat perubahan perilaku pasar yang signifikan. Klien kini lebih memilih pendekatan yang agile. Mereka ingin cepat, tepat, dan efisien. Platform kami menjawab kebutuhan itu.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain dari sisi permintaan, jumlah freelancer aktif di Sribu juga meningkat sebesar 8%, menjadi 113.668 tenaga profesional. Lonjakan ini memperlihatkan bahwa sistem kerja fleksibel bukan lagi tren sesaat, tetapi telah menjadi pilihan karier yang makin diminati. Hal ini sekaligus memperluas pasokan tenaga kerja digital yang siap mendukung berbagai kebutuhan bisnis di Indonesia.

Baca Juga :  KAI Sumut kenalkan Program Railpoin KAI untuk Pelanggan Setia

Digitalisasi UMKM Dorong Permintaan Freelancer

Tren efisiensi yang didorong oleh Sribu juga sejalan dengan transformasi digital yang tengah berlangsung di sektor UMKM. Berdasarkan studi INDEF (2024), sebanyak 87,5% UMKM yang beralih ke kanal digital mengalami kenaikan omzet, dengan 66,3% di antaranya mencatat peningkatan hingga 50% per tahun.

Sementara itu, survei dari jurnal Identik (2024) menemukan bahwa 58% UMKM berhasil menurunkan biaya operasional hampir 25% setelah mengadopsi sistem digital dalam operasional mereka.

Salah satu pelaku usaha yang merasakan langsung manfaat ini adalah Hendy Setiono, pendiri Kebab Baba Rafi, yang telah menggunakan Sribu sejak 2012.

“Sebagai UMKM, kami harus terus tumbuh, tapi juga tetap ramping. Sribu membantu kami menyelesaikan berbagai kebutuhan digital—dari desain hingga konten—tanpa harus merekrut tim tetap. Lebih efisien secara waktu dan biaya,” ujarnya.

Fleksibilitas Jadi Masa Depan Dunia Kerja

Temuan dari World Economic Forum (2023) turut memperkuat tren ini. Di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, digitalisasi dan fleksibilitas kerja diprediksi menjadi pendorong utama transformasi pasar tenaga kerja pada 2030. Bahkan, 83% perusahaan di kawasan menyatakan bahwa perubahan ini akan menjadi fondasi operasional mereka, angka yang jauh di atas rata-rata global sekitar 60%.

Baca Juga :  Libur Sekolah, KAI Ajak Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan di Perlintasan Sebidang

Menanggapi tren tersebut, Sribu terus memperkuat infrastrukturnya sebagai mitra strategis dalam membangun sistem kerja masa depan.

“Sribu tidak hanya menyediakan platform freelance, tapi juga membangun sistem kerja masa depan yang kolaboratif dan efisien,” ujar Alexandro Wibowo, COO Sribu.
“Kami berharap bisa mendorong kontribusi lebih besar terhadap produktivitas sektor UMKM dan ekonomi kreatif nasional.”

Mitra Strategis untuk Tumbuh Secara Lincah

Di tengah ketidakpastian ekonomi dan tuntutan efisiensi, Sribu hadir bukan sekadar sebagai platform penyedia freelancer, tetapi sebagai mitra pertumbuhan jangka panjang. Dengan sistem kerja berbasis proyek, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas tanpa harus menambah beban struktural.

Saat ini Sribu menaungi lebih dari 260.000 freelancer terdaftar dan melayani ribuan klien aktif dari berbagai industri, mulai dari startup, korporasi, hingga lembaga pemerintahan.

Foto:

https://drive.google.com/file/d/1B7QlB7yC6eQkXJqbgrLhBZztBoIQHJzK/view?usp=sharing

Berita Terkait

Setelah Banjir Aceh–Sumut–Sumbar, Balancia Tantang Korporasi Lain: Berani Tanam Pohon atau Cuma Bikin Drama?
Morgan Stanley Turunkan Rating Tesla: Dampak pada Saham, AI, dan Masa Depan EV
Krakatau Steel Siap Dukung Mandat Pembangunan 300 Ribu Jembatan
Stasiun Bandung Jadi Jantung Perekonomian Jawa Barat dan Pusat Integrasi Antar Moda
Menjelang Rapat The Fed, Emas Masih Bergerak Lemah
Grand Galaxy Park Ajak Pengunjung Berlibur bersama Doraemon Fun Holiday Pop Up Store
Respon Cepat Bitcoin Terhadap Kebijakan Global, Peluang Pertumbuhan dan Strategi Investasi Cerdas
Doxadigital Masuk Daftar Rekomendasi SEO Agency Jakarta 2025 versi Sortlist dan Clutch

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 02:00

Setelah Banjir Aceh–Sumut–Sumbar, Balancia Tantang Korporasi Lain: Berani Tanam Pohon atau Cuma Bikin Drama?

Senin, 15 Desember 2025 - 00:22

Morgan Stanley Turunkan Rating Tesla: Dampak pada Saham, AI, dan Masa Depan EV

Minggu, 14 Desember 2025 - 23:24

Krakatau Steel Siap Dukung Mandat Pembangunan 300 Ribu Jembatan

Minggu, 14 Desember 2025 - 23:09

Stasiun Bandung Jadi Jantung Perekonomian Jawa Barat dan Pusat Integrasi Antar Moda

Minggu, 14 Desember 2025 - 23:05

Menjelang Rapat The Fed, Emas Masih Bergerak Lemah

Minggu, 14 Desember 2025 - 21:28

Respon Cepat Bitcoin Terhadap Kebijakan Global, Peluang Pertumbuhan dan Strategi Investasi Cerdas

Minggu, 14 Desember 2025 - 21:17

Doxadigital Masuk Daftar Rekomendasi SEO Agency Jakarta 2025 versi Sortlist dan Clutch

Minggu, 14 Desember 2025 - 21:06

KAI Daop 2 Bandung Ingatkan Pelanggan untuk Perhatikan Barang Bawaan Saat Bepergian dengan Kereta Api, Berikut Aturannya

Berita Terbaru

Teknologi

Menjelang Rapat The Fed, Emas Masih Bergerak Lemah

Minggu, 14 Des 2025 - 23:05