Bang Zul: Jadi Gubernur itu Beda dengan Jadi Dubes - Koran Mandalika

Bang Zul: Jadi Gubernur itu Beda dengan Jadi Dubes

Rabu, 23 Oktober 2024 - 20:34

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Koran Mandalika, Mataram – Calon Gubernur NTB Nomor Urut 02, Dr. Zulkieflimansyah atau yang biasa disapa BZ mengingatkan secara tegas kepada Lalu Iqbal, Calon Gubernur Nomor urut 03 bahwa menjadi gubernur sangat beda dengan menjadi Duta Besar (Dubes).

Penegasan ini disampaikan ketika Lalu Iqbal memberikan pandangan atas pertanyaan panelis terkait married system birokrasi (kebijakan dan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar ) di NTB, saat debat perdana Pilgub NTB, Rabu malam, 23 Oktober 2024 di Mataram.

Baca Juga :  9 Momen Bang Zul Rayakan Ultah Bareng Anak Yatim dan PKL

Sebagaimana pandangan Lalu Iqbal, bahwa saat menjadi birokrat di Kementerian Luar Negeri, ia merasa melalui proses yang profesional. Bahkan dengan bangga Lalu Iqbal menyebut ia menjadi Dubes termuda. Sehingga, ia berpandangan memberikan peluang kepada siapa saja yang berkompeten mengisi kursi birokrasi jika ia menjadi gubernur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pandangan Lalu Iqbal inilah yang menurut Bang Zul, bahwa meritokrasi (sistem yang memberikan penghargaan dan kesempatan kepada orang-orang yang berprestasi atau memiliki kemampuan, bukan berdasarkan kekayaan atau kelas sosial) menjadi penting. Namun perlu diingat, kadang-kadang untuk mengisi jabatan struktural di birokrasi memerlukan kelenturan dan toleransi.

Baca Juga :  Putri Anies Baswedan Terima Stiker Karman PKS, Senyumnya Mempesona

“Kami sepakat, dengan apa yang disampaikan pasangan 03, tapi jadi gubernur itu beda dengan jadi Dubes,” jelas Bang Zul.

Maksudnya, menjadi kepala daerah itu prosesnya melibatkan masyarakat dan melalui proses politik.

Karena itu, pengisian birokrasi juga tetap mempertimbangkan kelenturan-kelenturan. Didalamnya adalah menghargai proses politik dan pelaku politik yang menjadi bagian dalam rantai birokrasi di Indonesia.(*)

Berita Terkait

Nyalon Kades, Sempurna Wiranata Diyakini Mampu Bangun Desa Mekar Sari
Hasil Pilkada NTB, Iqbal-Dinda Menang Telak di Lombok Tengah
Lalu Iqbal Bakal Bertemu Paslon 01 dan 02: Persahabatan Lebih Penting dari Politik
Dihubungi Prabowo, Lalu Iqbal Mohon Dukungan Presiden Memakmurkan Rakyat NTB
Unggul Telak Hasil Quick Count, Petahana Bupati Loteng: Mari Jaga Kondusifitas
Beri Perhatian ke Anak Muda, Teriakan Pathul-Nursiah Menang Menggema
Injury Time Kampanye, TGB Nyatakan Dukung Nomor 2 Zul-Uhel
Puncak Ikhtiar Iqbal-Dinda Ditutup Doa Bersama, Bakal Dihadiri RTGB Hingga Tuan Guru Bodak

Berita Terkait

Jumat, 27 Desember 2024 - 14:45

Rayakan HUT BRI ke-129, BRI Finance Berikan Spesial Promo Serba 129 di BRILiaN Fest 2024

Jumat, 27 Desember 2024 - 14:34

PT Bambang Djaja – Pabrik Trafo yang Mendukung Kesetaraan Gender

Jumat, 27 Desember 2024 - 14:15

BTC Sebagai Aset Cadangan: Strategi Baru untuk Kurangi Utang AS

Jumat, 27 Desember 2024 - 13:00

Cara Main Crypto untuk Pemula: Tips Mudah Cari Profit

Jumat, 27 Desember 2024 - 11:00

Aplikasi Beli Memecoin: Panduan Lengkap untuk Pemula

Jumat, 27 Desember 2024 - 10:15

Harga Emas Turun Tipis Pasca Natal, Pasar Nantikan Kebijakan The Fed Tahun Depan

Jumat, 27 Desember 2024 - 10:00

Port Academy Pacu Kompetensi Mahasiswa Menuju Profesionalisme Maritim

Jumat, 27 Desember 2024 - 09:39

Tas Bodypack Terbaik untuk Pelajar: Pilihan Stylish dan Fungsional untuk Kembali ke Sekolah

Berita Terbaru

Kasat Lantas Polres Lombok Tengah AKP Puteh Rinaldi (Ahmad Sakurniawan/Koran Mandalika)

Hukum

93 Pengendara di Lombok Tengah Tewas Selama 2024

Jumat, 27 Des 2024 - 13:55

Teknologi

Cara Main Crypto untuk Pemula: Tips Mudah Cari Profit

Jumat, 27 Des 2024 - 13:00