Bitcoin Jadi Properti Digital Millennial, Apa Alasannya? - Koran Mandalika

Bitcoin Jadi Properti Digital Millennial, Apa Alasannya?

Minggu, 13 Oktober 2024 - 09:00

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Investasi Bitcoin semakin diminati milenial karena lebih terjangkau dan likuid dibandingkan properti. Temukan alasan mengapa Bitcoin menjadi pilihan utama generasi muda!

Dalam beberapa tahun terakhir, minat generasi milenial terhadap investasi telah mengalami perubahan signifikan. Generasi sebelumnya cenderung memprioritaskan properti sebagai aset investasi utama, namun saat ini banyak milenial mulai beralih ke investasi Bitcoin.

Aset digital ini dinilai sebagai “real estate” baru bagi kaum muda karena menawarkan potensi pertumbuhan yang menarik dan lebih terjangkau. Tapi, apa alasan utama milenial memilih Bitcoin dibandingkan investasi properti? Mari kita bahas lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tantangan Investasi Properti untuk Milenial

Salah satu faktor terbesar yang membuat milenial menghindari investasi properti adalah tingginya harga real estate, terutama di kota-kota besar seperti Hong Kong dan Singapura. Harga properti yang terus melonjak akibat urbanisasi membuatnya semakin sulit dijangkau oleh generasi muda. Sementara orang tua mungkin telah menikmati peningkatan nilai aset mereka, situasi ini tidak berlaku sama untuk milenial.

Baca Juga :  Mencapai 617 Juta Pengguna, Aset Kripto Memiliki Potensi Menjadi Masa Depan Finansial

Selain itu, membeli properti membutuhkan komitmen finansial jangka panjang yang melibatkan cicilan tinggi serta suku bunga yang juga semakin meningkat. Dalam konteks ini, banyak milenial merasa investasi properti bukanlah pilihan realistis untuk membangun kekayaan seperti generasi sebelumnya.

Bitcoin: Alternatif Investasi yang Lebih Terjangkau

Di tengah tantangan di pasar properti, Bitcoin muncul sebagai alternatif investasi yang lebih mudah diakses oleh milenial. Bitcoin sering disebut sebagai “real estate virtual” karena keterbatasan pasokannya yang hanya mencapai 21 juta unit. Hal ini menciptakan daya tarik tersendiri bagi generasi muda yang mencari aset langka dan mudah diperdagangkan.

Investasi Bitcoin tidak memerlukan modal besar seperti uang muka pada properti. Dengan hanya bermodalkan dana yang relatif kecil, milenial dapat mulai berinvestasi. Selain itu, Bitcoin menawarkan likuiditas tinggi, memungkinkan investor untuk jual beli Bitcoin kapan saja tanpa perlu menghadapi birokrasi yang rumit atau biaya tambahan seperti pajak properti dan pemeliharaan.

Selain lebih terjangkau, Bitcoin juga menawarkan peluang keuntungan jangka panjang. Dengan kapitalisasi pasar yang besar, Bitcoin telah membuktikan dirinya sebagai aset yang memiliki potensi kenaikan nilai yang signifikan. Para ahli investasi menyarankan agar generasi milenial melihat Bitcoin sebagai aset untuk investasi jangka panjang, mirip dengan cara generasi sebelumnya berinvestasi dalam properti.

Baca Juga :  KOLTIVA Gabung Sustainable Coconut Partnership (SCP), Pimpin Langkah Inovatif untuk Industri Kelapa Berkelanjutan

Namun, penting untuk diingat bahwa investasi Bitcoin juga memiliki risiko karena harga BTC bisa sangat fluktuatif. Oleh karena itu, investor perlu memiliki strategi yang matang dan bijaksana. Menyimpan Bitcoin untuk jangka panjang dan menghindari spekulasi berlebihan bisa menjadi pendekatan yang lebih aman dan menguntungkan.

Milenial semakin melirik Bitcoin sebagai investasi karena lebih terjangkau, likuid, dan menawarkan potensi pertumbuhan yang menarik dibandingkan properti. Di tengah harga real estate yang semakin tidak terjangkau, Bitcoin menjadi opsi yang lebih realistis untuk membangun kekayaan. Meski demikian, seperti halnya dengan semua jenis investasi, penting bagi para investor muda untuk memahami risiko dan mengelola aset mereka dengan bijaksana untuk memaksimalkan potensi keuntungan jangka panjang.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Mau Kripto Aman? Kenali Apa Itu Cold Wallet dan Pilihan Terbaik di Pasaran
Harga Emas Diprediksi Bullish, Konflik Rusia-Ukraina Jadi Pemicunya
Pembalut Malam, Tidur Nyenyak saat Menstruasi
Partisipasi VRITIMES Indonesia di Aspire Finnovation Summit 2024 Mendapat Sambutan Positif
Mau Memecoin Murah? Ini Daftar Token di Bawah $1 yang Sedang Naik Daun!
COO Wahana Media Entertainment Kupas Habis Transformasi Industri Musik Digital dalam Webinar MAXY Academy
CERITA WAFDA SAIFAN DAN KELUARGA BERIBADAH UMRAH, YUK SIMAK KESERUANNYA!
ASUENE and Lexer Research have signed a MoU for a Human Resource Development project aimed to train GX talent to drive GHG emissions reduction in the ASEAN region.

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 10:30

Mau Kripto Aman? Kenali Apa Itu Cold Wallet dan Pilihan Terbaik di Pasaran

Jumat, 22 November 2024 - 10:21

Harga Emas Diprediksi Bullish, Konflik Rusia-Ukraina Jadi Pemicunya

Jumat, 22 November 2024 - 10:00

Pembalut Malam, Tidur Nyenyak saat Menstruasi

Jumat, 22 November 2024 - 09:49

Partisipasi VRITIMES Indonesia di Aspire Finnovation Summit 2024 Mendapat Sambutan Positif

Jumat, 22 November 2024 - 09:00

Mau Memecoin Murah? Ini Daftar Token di Bawah $1 yang Sedang Naik Daun!

Jumat, 22 November 2024 - 08:00

CERITA WAFDA SAIFAN DAN KELUARGA BERIBADAH UMRAH, YUK SIMAK KESERUANNYA!

Jumat, 22 November 2024 - 08:00

ASUENE and Lexer Research have signed a MoU for a Human Resource Development project aimed to train GX talent to drive GHG emissions reduction in the ASEAN region.

Kamis, 21 November 2024 - 19:00

Keunggulan Kamera Baterai Magnetik untuk Pengawasan yang Lebih Fleksibel

Berita Terbaru

Teknologi

Pembalut Malam, Tidur Nyenyak saat Menstruasi

Jumat, 22 Nov 2024 - 10:00