Dubes India Resmikan Disso Asia 2025: Menuju Kemandirian Farmasi Melalui Kolaborasi Ilmiah - Koran Mandalika

Dubes India Resmikan Disso Asia 2025: Menuju Kemandirian Farmasi Melalui Kolaborasi Ilmiah

Rabu, 30 Juli 2025 - 10:15

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 30 Juli 2025 — Disso Asia 2025 yang digelar di kantor pusat Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Jakarta, Indonesia, Selasa (29/7), menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerja sama ilmiah dan strategis antara India dan Indonesia di bidang farmasi. Diinisiasi oleh Society for Pharmaceutical Dissolution Science (SPDS) dan didukung oleh FIP, simposium internasional ini membawa misi besar: memperkuat kapasitas Indonesia menuju kemandirian farmasi — dengan India sebagai mitra utama.

India: Mitra Strategis di Tengah Ketergantungan

Lebih dari 94% bahan baku obat di Indonesia masih diimpor, dan sebagian besar di antaranya berasal dari India. Hal ini menjadikan India bukan sekadar mitra dagang, tetapi juga mitra strategis dalam membangun ekosistem farmasi yang berdaya saing dan berdaulat. Kehadiran regulator utama dari kedua negara serta jajaran industri dan akademisi menandai keseriusan kedua belah pihak dalam melangkah ke arah kolaborasi yang lebih mendalam.

Image

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam sambutannya, Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, menegaskan komitmen India dalam mendukung transformasi farmasi Indonesia. “Saya yakin, jika ada satu negara yang paling siap menjadi mitra Indonesia dalam perjalanan menuju kemandirian farmasi, itu adalah India,” tegasnya. Ia juga menyatakan kesiapan India untuk berbagi teknologi, ilmu pengetahuan, dan investasi dengan Indonesia — mencerminkan komitmen tingkat tinggi dari pemerintah India.

Baca Juga :  Kementerian PU Kerahkan Alat Berat Bantu Evakuasi di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Ilmu sebagai Titik Awal Kolaborasi

Image

Tidak seperti banyak kerja sama yang berangkat dari motif bisnis, kolaborasi India–Indonesia dalam forum ini dimulai dari pendekatan ilmiah. Hal ini ditegaskan oleh Dr. Rajeev Raghuvanshi, Drugs Controller General of India (DCGI), yang datang langsung dari New Delhi. Dalam paparannya, ia menyampaikan: “Ilmu pengetahuan adalah argumen paling meyakinkan. Forum ini adalah forum ilmiah, dan kami hadir untuk membangun kapasitas regulasi serta memperkuat rasa saling percaya.”

Dr. Raghuvanshi juga menegaskan kesiapan pemerintah India dalam mendukung Indonesia melalui pelatihan teknis, penguatan sistem regulasi, dan mekanisme evaluasi bersama untuk mempercepat proses registrasi produk farmasi.

Kehadiran yang Membawa Komitmen

Image

Simposium ini turut dihadiri oleh Prof. Dr. Taruna Ikrar, Kepala BPOM RI, yang menyampaikan pidato kunci yang penuh visi dan semangat. Ia menyatakan bahwa forum ini merupakan langkah awal yang krusial untuk mewujudkan target penurunan ketergantungan impor bahan baku farmasi dari 94% menjadi di bawah 50%. “Kami percaya bahwa India, dengan kekuatan industrinya, dapat menjadi mitra yang membawa dampak nyata dalam perjalanan menuju kemandirian ini,” tegasnya.

Baca Juga :  Polda NTB Berkolaborasi bersama Aikrut Gunakan Teknologi AI dalam Proses Rekrutmen dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Dukungan Nyata dari Kedutaan Besar India

Selain dukungan di bidang regulasi dan sains, Kedutaan Besar India juga membuka peluang pendidikan lanjutan dan pertukaran pelajar di bidang farmasi dan ilmu kesehatan. Menjawab pertanyaan dari peserta simposium, Dubes Chakravorty menyatakan: “Kami menawarkan program doktoral, beasiswa, dan pelatihan jangka pendek. Silakan hubungi kami — kami siap memfasilitasi dan mendukung secara langsung.”

Masa Depan Kolaborasi: Dari MoU hingga Aksi Nyata

Image

Dalam sesi penutupnya, Prof. Ikrar menyampaikan bahwa Indonesia dan India tengah menyusun nota kesepahaman (MoU) yang akan mencakup harmonisasi monografi, kolaborasi dalam pengembangan standar referensi nasional, serta pelatihan bersama bagi regulator dan industri farmasi. Tujuannya jelas: mempercepat proses sertifikasi dan meningkatkan efisiensi dalam pengembangan serta distribusi obat di Indonesia.

Disso Asia 2025 bukan hanya konferensi ilmiah — ia menjadi panggung diplomasi farmasi, tempat Indonesia dan India membangun sinergi demi ketahanan kesehatan kawasan. Kedutaan Besar India menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra aktif dalam perjalanan ini, memastikan bahwa kolaborasi antara kedua negara bukan sekadar wacana, melainkan aksi nyata yang berdampak bagi masyarakat luas.

Berita Terkait

Setelah Banjir Aceh–Sumut–Sumbar, Balancia Tantang Korporasi Lain: Berani Tanam Pohon atau Cuma Bikin Drama?
Morgan Stanley Turunkan Rating Tesla: Dampak pada Saham, AI, dan Masa Depan EV
Krakatau Steel Siap Dukung Mandat Pembangunan 300 Ribu Jembatan
Stasiun Bandung Jadi Jantung Perekonomian Jawa Barat dan Pusat Integrasi Antar Moda
Menjelang Rapat The Fed, Emas Masih Bergerak Lemah
Grand Galaxy Park Ajak Pengunjung Berlibur bersama Doraemon Fun Holiday Pop Up Store
Respon Cepat Bitcoin Terhadap Kebijakan Global, Peluang Pertumbuhan dan Strategi Investasi Cerdas
Doxadigital Masuk Daftar Rekomendasi SEO Agency Jakarta 2025 versi Sortlist dan Clutch

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 02:00

Setelah Banjir Aceh–Sumut–Sumbar, Balancia Tantang Korporasi Lain: Berani Tanam Pohon atau Cuma Bikin Drama?

Senin, 15 Desember 2025 - 00:22

Morgan Stanley Turunkan Rating Tesla: Dampak pada Saham, AI, dan Masa Depan EV

Minggu, 14 Desember 2025 - 23:24

Krakatau Steel Siap Dukung Mandat Pembangunan 300 Ribu Jembatan

Minggu, 14 Desember 2025 - 23:09

Stasiun Bandung Jadi Jantung Perekonomian Jawa Barat dan Pusat Integrasi Antar Moda

Minggu, 14 Desember 2025 - 23:05

Menjelang Rapat The Fed, Emas Masih Bergerak Lemah

Minggu, 14 Desember 2025 - 21:28

Respon Cepat Bitcoin Terhadap Kebijakan Global, Peluang Pertumbuhan dan Strategi Investasi Cerdas

Minggu, 14 Desember 2025 - 21:17

Doxadigital Masuk Daftar Rekomendasi SEO Agency Jakarta 2025 versi Sortlist dan Clutch

Minggu, 14 Desember 2025 - 21:06

KAI Daop 2 Bandung Ingatkan Pelanggan untuk Perhatikan Barang Bawaan Saat Bepergian dengan Kereta Api, Berikut Aturannya

Berita Terbaru

Teknologi

Menjelang Rapat The Fed, Emas Masih Bergerak Lemah

Minggu, 14 Des 2025 - 23:05