Ethereum dalam 10 Tahun: Dari Ide Revolusioner ke Kripto Terbesar Kedua - Koran Mandalika

Ethereum dalam 10 Tahun: Dari Ide Revolusioner ke Kripto Terbesar Kedua

Rabu, 12 Maret 2025 - 09:00

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ethereum adalah salah satu aset kripto terbesar di dunia, menduduki peringkat kedua setelah Bitcoin dalam hal kapitalisasi pasar. Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2015, Ethereum telah mengalami berbagai fase pertumbuhan, inovasi teknologi, dan fluktuasi harga yang signifikan.

Artikel ini akan membahas perjalanan harga Ethereum dari awal hingga sekarang serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Mengenal Ethereum dan Peranannya dalam Ekosistem Blockchain

Ethereum adalah platform berbasis blockchain yang memungkinkan pengembang untuk membangun dan menjalankan smart contract serta aplikasi terdesentralisasi (DApp). Berbeda dengan Bitcoin yang berfungsi sebagai aset digital, Ethereum dirancang untuk menjadi infrastruktur yang mendukung berbagai aplikasi berbasis blockchain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Native token jaringan ini adalah Ether (ETH), yang digunakan sebagai alat pembayaran untuk transaksi dan biaya komputasi dalam ekosistem Ethereum.

Seiring berjalannya waktu, Ethereum menjadi tulang punggung dari banyak proyek di industri kripto, termasuk di sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan token non-fungible (NFT).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Ethereum

Harga Ethereum dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

Adopsi Teknologi. Ethereum menjadi platform utama untuk DeFi dan NFT, yang meningkatkan permintaan terhadap ETH.

Pembaruan Jaringan. Upgrade seperti Ethereum 2.0 dan Ethereum Merge mempengaruhi efisiensi jaringan dan nilai ETH di pasar.

Kondisi Pasar Kripto. Fluktuasi harga Bitcoin dan tren industri secara keseluruhan sering memengaruhi harga Ethereum.

Regulasi Pemerintah. Kebijakan terkait aset kripto di berbagai negara dapat berdampak pada harga dan adopsi Ethereum.

Persaingan dengan Blockchain Lain. Kemunculan proyek blockchain seperti Solana dan Cardano yang menawarkan kecepatan transaksi lebih tinggi dapat menjadi tantangan bagi Ethereum.

Baca Juga :  Manfaat CRM dalam Strategi Penjualan dan Canvassing

Sejarah Harga Ethereum dari 2015 Hingga Sekarang

Ethereum telah mengalami perjalanan harga yang menarik sejak pertama kali diperkenalkan ke pasar. Berikut adalah perkembangan harga Ethereum dari tahun ke tahun.

2015: Tahun Peluncuran Ethereum

Ethereum diluncurkan pada Juli 2015 dengan harga awal sekitar $2,92 per ETH. Namun, karena masih dalam tahap pengenalan, harga Ethereum sempat turun hingga $0,44 pada Oktober 2015.

Menjelang akhir tahun, Ethereum menutup tahun dengan harga $0,93, menandai awal dari perjalanan aset digital ini.

2017: Lonjakan Harga Pertama

Tahun 2017 menjadi periode pertumbuhan pesat bagi Ethereum, seiring dengan meningkatnya popularitas Initial Coin Offering (ICO) yang banyak menggunakan jaringan Ethereum.

Pada akhir tahun, harga Ethereum naik hingga $756,73, dengan puncak tertinggi di angka $881,94.

2021: Rekor Harga Tertinggi Sepanjang Masa

Ethereum mencapai harga tertingginya pada November 2021, dengan nilai $4.786 per ETH.

Faktor utama yang mendorong lonjakan ini adalah meningkatnya minat terhadap proyek DeFi dan NFT, serta ekspansi Ethereum ke berbagai sektor industri digital.

Namun, setelah mencapai puncaknya, nilai tukar ETH mulai turun akibat kondisi pasar yang lebih luas, termasuk pengetatan kebijakan moneter global dan meningkatnya regulasi terhadap aset kripto.

Pembaruan Teknologi yang Berdampak pada Harga Ethereum

Ethereum terus berkembang melalui berbagai inovasi teknologi. Beberapa pembaruan yang berdampak signifikan pada ekosistemnya antara lain:

Hard Fork DAO (2016). Ethereum mengalami perpecahan menjadi Ethereum (ETH) dan Ethereum Classic (ETC) setelah insiden peretasan DAO.

London Hard Fork (2021). Implementasi EIP-1559 memperkenalkan mekanisme burn fee untuk mengurangi inflasi ETH.

Baca Juga :  TEI ke-39 Siap Digelar, Kemendag: Peluang Perluas Jejaring Bisnis dan Ekspor ke Pasar Global

Ethereum Merge (2022). Ethereum resmi berpindah dari Proof-of-Work (PoW) ke Proof-of-Stake (PoS), yang mengurangi konsumsi energi jaringan hingga lebih dari 99 persen.

Pembaruan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi Ethereum tetapi juga memengaruhi nilai ETH di pasar karena meningkatkan kepercayaan investor.

Prediksi Masa Depan Ethereum

Ethereum memiliki potensi besar untuk terus berkembang dengan adanya rencana peningkatan skalabilitas melalui Ethereum 2.0.

Beberapa faktor yang dapat mendorong pertumbuhan harga Ethereum di masa depan antara lain:

1. Peningkatan adopsi Web3 dan Metaverse

2. Lonjakan permintaan dari sektor DeFi dan NFT

3. ntegrasi yang lebih luas dengan ekosistem blockchain lain

4. Peningkatan kecepatan dan efisiensi transaksi melalui Layer 2 scaling solutions

Namun, harga Ethereum tetap bergantung pada faktor eksternal seperti kondisi pasar global, perkembangan regulasi, dan persaingan dengan blockchain lainnya.

Kesimpulan

Ethereum telah mengalami perjalanan harga yang dinamis sejak pertama kali diperkenalkan. Dari harga awal hanya beberapa dolar hingga mencapai ribuan dolar, Ethereum terus berkembang sebagai salah satu aset digital paling berpengaruh di dunia.

Dengan inovasi yang terus dilakukan dan adopsi yang semakin luas, Ethereum memiliki prospek cerah di masa depan. Namun, seperti halnya aset kripto lainnya, volatilitas pasar tetap menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan oleh investor.

Bagi kamu yang ingin mulai berinvestasi dalam Ethereum, Bittime adalah platform terbaik untuk membeli, menjual, dan menyimpan aset kripto dengan aman.

Dengan fitur keamanan tinggi dan proses transaksi yang cepat, Bittime memberikan pengalaman trading yang optimal bagi para investor kripto.

Segera daftar dan mulai perjalanan investasimu dengan Ethereum hari ini!

Berita Terkait

15 Tahun BINUS Film Perkuat Reputasi Lewat Roadshow dan JAFF Market 2025
BRI Region 6/Jakarta 1 Buka Kantor Baru KCP Jakarta Garden City
KAI Daop 6 Bersama KAI Properti Gelar Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan KA
Quby Christmas Town Hadir di Mall of Indonesia, Perdana di Indonesia
BRI Jatinegara Meriahkan My Melody and Kuromi Bestie Run 2025
Inovasi Mahasiswa Computer Science Global Class BINUS UNIVERSITY Diakui di Huawei Developer Competition 2025
BINUS SCHOOL Semarang Raih Penghargaan Emas di International Research Project Olympiad (IRPrO) 2025
Perkuatkan Ilmu UX dan Design Thinking, School of Information Systems BINUS UNIVERSITY Hadirkan The Father of UX

Berita Terkait

Sabtu, 13 Desember 2025 - 21:38

Hasil Race 1 Kejurnas ITCR 1200 Final Round, Pertamina Mandalika International Circuit

Senin, 10 November 2025 - 21:38

Atlet Muda Asal Mataram Sabet Dua Gelar Juara Open Water Swim di Lombok

Senin, 3 November 2025 - 08:59

Ananda Mikola: Dukungan IMI untuk Pembalap Muda dan Penguatan Dunia Balap Nasional

Senin, 3 November 2025 - 08:53

Pertamina Dukung Penuh Mandalika Racing Series 2025

Minggu, 2 November 2025 - 15:42

Pembalap Asal NTB Aldias Raih Podium Kedua di Superpole National Sport 150cc MRS 2025

Senin, 27 Oktober 2025 - 07:49

Post Scrutineering Kejurnas ITCR Mandalika 2025 Pastikan Mobil Juara Sesuai Regulasi IMI

Minggu, 26 Oktober 2025 - 12:25

Pertarungan Sengit Kejurnas Balap Mobil MFoS, MGPA Lakukan Review Demi Keamanan Pembalap

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 11:35

Perserosi Loteng Geber Persiapan Porprov dan PON, Atlet Sepatu Roda dan Skateboard Berkompetisi

Berita Terbaru

NTB Terkini

Jalur Naga Rinjani Longsor

Minggu, 14 Des 2025 - 09:26