Guru Besar BINUS UNIVERSITY Gagas Potensi Soft Computing dalam Berbagai Sektor: Solusi Efisien untuk Tantangan Kompleks - Koran Mandalika

Guru Besar BINUS UNIVERSITY Gagas Potensi Soft Computing dalam Berbagai Sektor: Solusi Efisien untuk Tantangan Kompleks

Selasa, 10 September 2024 - 08:23

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

oleh Prof. Abba Suganda Girsang, S.T., M.Cs., Ph.D. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang ilmu Soft Computing pada (6/9) di BINUS @Kemanggisan, Kampus Anggrek. Beliau menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Peran Soft Computing dan Artificial Intelligent dalam Mengatasi Ketidakpastian untuk Menghadapi Tantangan Masa Depan.”

Image

Dalam era disrupsi, teknologi terus
mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk industri dan bisnis. Pendekatan
komputasi tradisional seringkali tidak cukup fleksibel untuk menangani
kompleksitas dan ketidakpastian yang muncul. Soft computing, yang merupakan bagian dari kecerdasan buatan, hadir
sebagai solusi adaptif dan efisien dalam mengatasi ketidakpastian ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tema ini yang diangkat yang dipaparkan oleh Prof. Abba Suganda Girsang,
S.T., M.Cs., Ph.D. dalam orasi ilmiah yang berjudul “Peran Soft Computing dan
Artificial Intelligent dalam Mengatasi Ketidakpastian untuk Menghadapi
Tantangan Masa Depan.” Paparan orasi ilmiah menjadi bagian dari rangkaian
seremoni acara Pengukuhan Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Soft Computing atas dirinya.

Prof. Abba menyampaikan isu ketidakpastian yang saat ini mencakup hampir
seluruh aspek kehidupan manusia, seperti perubahan iklim, ketidakpastian pasar
finansial, perkembangan teknologi, kesehatan dan pandemi, sosial demografis,
ketidakpastian dalam pendidikan, serta etika dan kebijakan.

Menurutnya, Soft computing yang
merupakan bagian kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi untuk mengubah cara manusia
menghadapi ketidakpastian di era modern ini. Dengan menggunakan pengetahuan dan
teknologi soft computing ini
memungkinkan solusi yang lebih fleksibel, toleran terhadap ketidakpastian, dan
mampu menangani informasi yang tidak lengkap atau kabur.

Baca Juga :  Pembicara ternama Indonesia yaitu Coach Priska Sahanaya dan Agatis di SD Kristen Kasih Kemuliaan

Adopsi Prinsip Alam
Untuk Memecahkan Masalah Kompleks

Prof. Abba mengangkat metode metaheuristik dalam soft computing yang terinspirasi dari proses biologis alam untuk
memecahkan masalah kompleks. Contoh algoritma ini meliputi Algoritma Genetika
(mensimulasikan seleksi alam), Particle Swarm Optimization (mengadopsi perilaku
burung/ikan dalam menemukan solusi optimal), dan Algoritma Koloni Semut, Lebah,
serta Cuckoo.

Algoritma yang meniru perilaku hewan ini efektif dalam menangani masalah
kompleks seperti kolaborasi, evolusi, keseimbangan individu dan kelompok, serta
optimasi dengan keterbatasan.

Pemanfaatan Soft Computing
Dalam Berbagai Bidang

Prof. Abba menjelaskan bahwa AI
dan soft computing memiliki potensi
besar di berbagai bidang, seperti:

·        
Bisnis: Machine learning dapat memprediksi tren pasar dan membantu
pengambilan keputusan untuk mengurangi risiko.

·        
Perbankan: Membantu mengidentifikasi risiko nasabah dan mendeteksi
kecurangan keuangan.

·        
Media & Jurnalistik: Memverifikasi fakta dan mendeteksi berita hoaks.

·        
Media Sosial: Menilai potensi viral konten dan mendeteksi potensi
kejahatan.

·        
Entertainment: Memberikan rekomendasi konten yang relevan.

·        
Pertanian & Peternakan: Memfasilitasi prediksi penyakit dan
peningkatan produksi.

·        
Pendidikan: Memperkirakan kelulusan dan menilai esai secara otomatis.

Peran Perguruan Tinggi
Dalam
Mengangkat
Soft Computing Sebagai Solusi Masa Depan

Sebagai Akademisi, Prof. Abba menekankan pentingnya peran perguruan
tinggi, khususnya BINUS University dalam mengatasi ketidakpastian melalui
beberapa kontribusi seperti:

·        
Pengembangan Metodologi & Teknologi Baru: Fokus pada inovasi algoritma
soft computing yang lebih robust dan adaptif.

Baca Juga :  Lonjakan Transaksi Kripto di Indonesia: Mei 2024 Catat Peningkatan

·        
Kolaborasi Interdisipliner: Bekerja sama dengan industri untuk memahami
tantangan nyata.

·        
Pengajaran & Pendidikan: Mengembangkan kurikulum terkait AI dan soft
computing untuk menangani ketidakpastian.

·        
Publikasi: Menerbitkan penelitian untuk mendorong diskusi tentang solusi
inovatif.

·        
Kebijakan & Strategi: Berkontribusi dalam penyusunan kebijakan
berbasis AI.

·        
Pengembangan Aplikasi: Menciptakan sistem berbasis AI untuk manajemen
risiko dan kesehatan.

Menjadi Guru Besar Sebagai Komitmen
Membina dan Memberdayakan Masyarakat

Image

Prof. Abba Suganda Girsang, S.T., M.Cs.,
Ph.D. merupakan Guru Besar Tetap ke-33 yang dikukuhkan BINUS UNIVERSITY. Beliau
resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang ilmu Soft Computing pada (6/9) di  BINUS @Kemanggisan, Kampus Anggrek.

Seremoni Pengukuhan Guru Besar dipimpin
oleh Ketua Senat dan Rektor BINUS University, Dr. Nelly, S.Kom., MM. CSCA,
serta dihadiri Kepala LLDIKTI Wilayah III, 
Dewan Guru Besar, Guru Besar Tamu, perwakilan industri dan tamu
undangan. 

Beliau bergabung di BINUS University
pada tahun 2014. Dalam hal pendidikan, Prof. Abba menyelesaikan studi S1 Jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM); Pendidikan
S2 Program Master of Computer Science Universitas Gadjah Mada, dan  pendidikan Doktor (S3) Computer
and Communication Engineering,  National
Cheng Kung University (NCKU), Tainan, Taiwan .

Prof. Abba merupakan dosen yang aktif melakukan penelitian.
Bahkan hampir setiap semester, Prof. Abba menjadi 10 besar kontributor SCOPUS
di BINUS University. Saat ini Prof. Abba tercatat sebagai Research Coordinator
pada BINUS Graduate Program.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan
Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi
REMA & Shenseea Siap Tampil di NOMADS! Festival 2024, Ditemani SARZ dan Pheelz
NOMADS! FESTIVAL 2024 EXPANDS LINEUP: REMA AND SHENSEEA WILL BE JOINED BY SARZ AND PHEELZ
Ancaman Terhadap Trump dan Dampaknya pada Harga Bitcoin
Apa Penyebab Darah Haid Sedikit dan Hanya 2 Hari?
NextHub Global Summit 2024: Kolaborasi Kemenkominfo dan Nexticorn Foundation Dorong Ekosistem Startup Nasional
BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Berita Terkait

Rabu, 18 September 2024 - 22:00

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Rabu, 18 September 2024 - 19:45

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Rabu, 18 September 2024 - 16:15

NOMADS! FESTIVAL 2024 EXPANDS LINEUP: REMA AND SHENSEEA WILL BE JOINED BY SARZ AND PHEELZ

Rabu, 18 September 2024 - 15:00

Ancaman Terhadap Trump dan Dampaknya pada Harga Bitcoin

Rabu, 18 September 2024 - 13:59

Apa Penyebab Darah Haid Sedikit dan Hanya 2 Hari?

Rabu, 18 September 2024 - 13:40

NextHub Global Summit 2024: Kolaborasi Kemenkominfo dan Nexticorn Foundation Dorong Ekosistem Startup Nasional

Rabu, 18 September 2024 - 13:24

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Rabu, 18 September 2024 - 13:00

Karaoke Manekineko Sukses Gelar Grand Final Kira Kira Uta Ani Song di Jak Japan Matsuri 2024

Berita Terbaru

NTB Terkini

Mahasiswa UGR Sebut Rannya Sosok Perempuan Muda Inspiratif

Rabu, 18 Sep 2024 - 17:57