Koran Mandalika, Lombok Tengah – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bersama Universitas Brawijaya serta Universitas Mataram berkerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah mengembangkan produk olahan pangan empon-empon produksi UMKM.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Lombok Tengah Ikhsan mengatakan Kemendikbudristek bersama perguruan tinggi terbaik, yakni Universitas Brawijaya dan Universitas Mataram tertarik melakukan ikhtiar yang lebih besar dalam upaya mengangkat potensi empon-empon.
“Tanaman olahan empon-empon ini sudah mendapat standar dari nasional yang di endorse Menteri Koperasi dan UKM. Kami mewakili di Jakarta dua hari lalu,” kata Ikhsan, Selasa (28/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Olahan empon-empon ini, ke depan akan dikembangkan dengan beraneka produk. Sementara ini, tersedia jajanan hangat jahe gulung, wedang jahe, jamu kunyit asam, jamu komplit, jahe merah plus, sari kunyit, dan lainnya.
“Kami ingin mencoba mengurangi tingkat ketergantungan kimia. Oleh karena itu, kami bersama UMKM menghadirkan tanaman herbal ini dalam bentuk produk,” ujar Ikhsan.
Pihaknya mengajak masyarakat mulai membudidayakan tanaman herbal berupa empon-empon yang memiliki banyak khasiat.
“Tanaman ini mudah tumbuh. Halaman rumah bisa dimanfaatkan. Empon-empon ini tidak merusak tanaman lain,” ucap Ikhsan.
Ketua Pengurus Daerah Muhamadiyah Lombok Tengah itu mengungkapkan tanaman empon-empon tersebut diproduksi di Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat.
Sementara itu, Guru Besar Universitas Brawijaya Prof. Susinggih Wijana mengungkapkan tujuan kerja sama ini untuk mempercepat pertumbuhan industri.
“Kerja sama ini juga mendapat suntikan dana dari kementerian,” kata Prof. Susinggih.
Pihaknya mengaku bakal mengawal produksi empon-empon ini mulai dari proses bahan baku sampai pemasaran.
“Dari Universitas Brawijaya dan Universitas Mataram akan membantu pemasaran melalui digital,” ungkap Prof. Susinggih. (wan)