Kisah Sukses Sarjana Fisika yang Beralih Menjadi Pengusaha Tas - Koran Mandalika

Kisah Sukses Sarjana Fisika yang Beralih Menjadi Pengusaha Tas

Kamis, 9 Januari 2025 - 10:46

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kisah Sukses Sarjana Fisika yang Beralih Menjadi Pengusaha Tas

Lulus dari perguruan tinggi dengan
gelar sarjana fisika tidak membuat Husna Ramdani (32) membatasi peluang dalam
mencari nafkah. Meskipun menyandang IPK 3,1 dari Universitas Padjadjaran pada
tahun 2015, Husna memilih mengikuti gairahnya untuk membangun masa depan
melalui usaha yang telah ia rintis sejak masih mahasiswa.

Saat ini, Husna sukses mengelola
bisnis konfeksi tas yang tidak hanya memberinya penghasilan, tetapi juga
memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. “Semasa kuliah, saya
sudah menekuni bisnis. Tujuan awalnya, saya ingin bisa hidup mandiri,”
ungkap Husna saat ditemui di toko konfeksi tas miliknya di Jatinangor,
Kabupaten Sumedang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Awal
Mula Merintis Usaha

Pria kelahiran Cianjur ini memulai
bisnis dengan tekad untuk tidak bergantung pada bantuan orang tua. Saat masih
berstatus mahasiswa, Husna menjalankan usaha percetakan buku bersama
teman-temannya. Dari usaha ini, ia berhasil memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
membayar biaya indekos. “Waktu itu, kami mencetak buku seperti modul
kuliah, dan hasilnya cukup untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya.

Baca Juga :  Ternyata Ini Alasan Meme Coin dan GameFi Merajai Pasar Kripto!

Memasuki tahun terakhir kuliah,
Husna mulai melihat peluang bisnis baru, yaitu produksi tas selendang bayi. Ide
ini muncul setelah ia memperhatikan kebutuhan ibu-ibu di sekitar Jatinangor
yang sering membawa anak kecil di motor tanpa pelindung. “Saya pikir, tas
selendang ini bisa membuat ibu-ibu merasa lebih aman saat membawa anak di
motor,” jelas Husna.

Mengembangkan
Usaha dan Memberdayakan Masyarakat

Potensi pasar untuk tas selendang
bayi terbukti besar. Permintaan yang terus meningkat membuat Husna melibatkan
para penjahit di sekitar indekosnya untuk memenuhi produksi. Hal ini sekaligus
menjadi cara bagi Husna untuk memberdayakan masyarakat sekitar. “Saya
senang bisa melibatkan banyak orang, apalagi ini menjadi sumber penghasilan
mereka,” ujarnya.

Seiring waktu, jenis tas yang
diproduksi pun berkembang. Kini, usaha Husna memproduksi berbagai jenis tas,
seperti tas promosi, tas olahraga, tas seminar, tas ransel, hingga goodie bag.
Kreativitas dan inovasi menjadi kunci utama dalam mempertahankan dan
mengembangkan bisnisnya.

Baca Juga :  Pakar Asia Ungkap Solusi Kesuburan untuk Penderita PCOS: Dari Gaya Hidup hingga Teknologi Modern

Manfaatkan
Internet untuk Pemasaran

Husna dan timnya sejak awal telah
memanfaatkan internet sebagai media pemasaran. Dengan memanfaatkan website (OSCAS.ID, KOSTAKA.COM,
PABRIKTASBANDUNG.CO.ID) dan
platform digital lainnya, ia berhasil menjangkau klien dari berbagai daerah di
Indonesia. “Sampai sekarang, 100 persen transaksi bisnis saya dilakukan
secara online,” jelasnya.

Berkat strategi pemasaran digital
yang efektif, Husna kini memiliki klien dari lebih dari 40 kota, mulai dari
Aceh hingga Papua. Untuk mendukung legalitas usahanya, ia mendirikan perusahaan
CV Oscas, yang menjadi payung hukum bagi bisnis konfeksi tas tersebut.

Optimisme
dan Komitmen untuk Masa Depan

Husna optimistis bahwa usaha
konfeksi tas yang ia kelola akan terus berkembang. Dengan strategi pemasaran
online yang matang dan komitmen untuk memberdayakan masyarakat, ia yakin bisa
terus menciptakan dampak positif di berbagai aspek. “Saya berharap usaha
ini tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga bisa memberikan manfaat
bagi banyak orang,” tutupnya.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

TREELOGY: AN INDONESIAN BRAND REDEFINING REGENERATIVE WELLNESS
Rekomendasi Ngabuburit Seru di Kota Baru Parahyangan, Coba di Wahoo Waterworld!
RAYAKAN RAMADAN DI MALL OF INDONESIA: DARI NGABUBURIT SERU SAMPAI REWARDS MELIMPAH
Apa yang Harus Dilakukan Jika Permohonan Visa Indonesia Anda Ditolak
Training Penanganan Bahaya Gas H2S Inisiatif Baru Energy Academy untuk Lindungi Tenaga Kerja
BINUS University x Young On Top: Siap Bekali Mahasiswa untuk Siap Berkarier di Dunia Bisnis & Profesional
Regulasi Belum Jelas, SEC Menunda ETF Kripto Lagi: Apakah Ini Sinyal Bearish?
Diklat Loading Master Port Academy: Standar Baru dalam Manajemen Muatan Kapal

Berita Terkait

Jumat, 14 Maret 2025 - 12:10

TREELOGY: AN INDONESIAN BRAND REDEFINING REGENERATIVE WELLNESS

Jumat, 14 Maret 2025 - 11:56

Rekomendasi Ngabuburit Seru di Kota Baru Parahyangan, Coba di Wahoo Waterworld!

Jumat, 14 Maret 2025 - 11:43

RAYAKAN RAMADAN DI MALL OF INDONESIA: DARI NGABUBURIT SERU SAMPAI REWARDS MELIMPAH

Jumat, 14 Maret 2025 - 10:15

Apa yang Harus Dilakukan Jika Permohonan Visa Indonesia Anda Ditolak

Jumat, 14 Maret 2025 - 10:00

Training Penanganan Bahaya Gas H2S Inisiatif Baru Energy Academy untuk Lindungi Tenaga Kerja

Jumat, 14 Maret 2025 - 10:00

Regulasi Belum Jelas, SEC Menunda ETF Kripto Lagi: Apakah Ini Sinyal Bearish?

Jumat, 14 Maret 2025 - 09:51

Diklat Loading Master Port Academy: Standar Baru dalam Manajemen Muatan Kapal

Jumat, 14 Maret 2025 - 09:00

Kolaborasi Global! WateryNation Alira Alura dan AIESEC UI Hadirkan Workshop Lerak pada Global Volunteering

Berita Terbaru