Literasi Keuangan dan Kripto: Rahasia Gen Z Mengelola Masa Depan - Koran Mandalika

Literasi Keuangan dan Kripto: Rahasia Gen Z Mengelola Masa Depan

Selasa, 15 Oktober 2024 - 15:36

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 15 Oktober 2024 – Di era digital yang serba cepat ini, literasi keuangan menjadi semakin penting, terutama bagi generasi muda. Munculnya teknologi keuangan, pembayaran digital, dan platform investasi online memberikan peluang besar, namun juga meningkatkan risiko, termasuk penipuan dan perilaku konsumtif impulsif. Literasi keuangan memungkinkan Gen Z dan Milenial untuk membuat keputusan keuangan yang tepat, mengelola keuangan dengan bijak, dan berinvestasi untuk masa depan. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menekankan bahwa literasi keuangan adalah kunci untuk melindungi generasi muda dari kejahatan finansial. Ia mengajak Gen Z untuk memanfaatkan produk dan layanan keuangan secara bijak sebagai bagian dari perencanaan keuangan jangka panjang.

“Literasi keuangan yang baik serta inklusi keuangan yang bijaksana akan menjadikan generasi muda lebih cerdas dalam mengelola keuangan, terhindar dari kejahatan finansial, dan mampu menjadi agen literasi di tengah masyarakat,” ujar Friderica dalam acara Literasi Keuangan “Make Money Skills for New Generation” di Jakarta pada 15 Oktober 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan Gen Z yang mencakup 27,94% dari populasi Indonesia, kelompok ini memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian. Friderica menyoroti bahwa banyak generasi muda menghadapi tekanan sosial seperti YOLO (you only live once), FOMO (fear of missing out), dan FOPO (fear of other people’s opinions), yang sering kali memicu gaya hidup konsumtif yang merugikan keuangan mereka.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi di acara Seminar Literasi Keuangan “Make Money Skills for New Generation” di Jakarta pada 15 Oktober 2024. Sumber: Tokocrypto.

Selain itu, tren “doom spending,” yakni belanja impulsif tanpa mempertimbangkan penting atau tidaknya barang yang dibeli, juga marak terjadi di kalangan Milenial dan Gen Z. Untuk mengatasi kecenderungan ini, Friderica mengusulkan perilaku “delayed gratification,” yakni menunda kepuasan saat ini demi masa depan yang lebih baik.

Baca Juga :  NYDIG Sebut Bitcoin Kini Jadi Kepentingan Politik, Apa Dampaknya Jika Tak Memilikinya?

“Generasi muda diimbau untuk lebih bijak dalam menggunakan produk dan layanan jasa keuangan. Kemampuan untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan harus dimiliki agar terhindar dari gaya hidup konsumtif,” tambahnya.

Inovasi Keuangan dan Kripto

Meskipun penetrasi pengguna internet di Indonesia telah mencapai 196,71 juta orang, masih terdapat kesenjangan antara inklusi dan literasi keuangan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi keuangan pada tahun 2023 berada di angka 65,43%, menunjukkan masih adanya ruang untuk perbaikan. Menariknya, meskipun inklusi keuangan lebih tinggi di kalangan Gen Z, tingkat literasi mereka masih tertinggal, menekankan perlunya edukasi yang lebih mendalam tentang manajemen keuangan.

Revolusi digital juga memperkenalkan jenis kejahatan finansial baru, yang sering kali diperparah oleh sifat lintas batas platform digital dan sulitnya penegakan hukum. Dengan kejahatan siber yang menjadi ancaman besar, khususnya bagi generasi muda yang melek teknologi, penting bagi mereka untuk tidak hanya memanfaatkan layanan keuangan digital, tetapi juga tetap waspada terhadap potensi penipuan.

Senada dengan Friderica, CMO Tokocrypto, Wan Iqbal, menyoroti pentingnya literasi keuangan di tengah kemunculan aset digital seperti kripto. Dengan kripto kini berada di peringkat ketiga sebagai pilihan investasi terpopuler, setelah saham dan reksadana, potensi investasi di bidang ini sangat besar. Namun, industri yang kompleks ini memerlukan pemahaman keuangan yang kuat.

Baca Juga :  Apakah Ethereum Siap Memasuki Fase Baru? Inilah Prediksinya

“Kripto sebagai instrumen investasi menawarkan peluang baru bagi para investor muda. Namun, sangat penting bagi mereka untuk memahami risiko, volatilitas pasar, dan potensi jangka panjang dari industri ini. Tanpa literasi keuangan yang memadai, inovasi yang menjanjikan ini bisa berbalik menjadi risiko,” kata Iqbal di kesempatan yang sama.

CMO Tokocrypto, Wan Iqbal di acara Seminar Literasi Keuangan “Make Money Skills for New Generation” di Jakarta pada 15 Oktober 2024. Sumber: Tokocrypto.

Ia juga menjelaskan bahwa industri kripto, yang nantinya akan diawasi oleh OJK, akan mendorong pertumbuhan yang lebih luas dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi para investor. Regulasi ini diharapkan akan meningkatkan kepercayaan dan mempercepat perkembangan industri.

“Ke depan, literasi keuangan akan menjadi kunci bagi investor muda dalam mengambil keputusan yang tepat di dunia kripto. Semakin tinggi pemahaman mereka, semakin baik kemampuan mereka dalam menghadapi pasar yang terus berkembang ini,” tambah Iqbal.

Menurutnya, bagi generasi baru, keahlian mengelola uang bukan hanya tentang mencari penghasilan. Ini juga melibatkan kemampuan untuk mengelola, berinvestasi, dan melindungi kekayaan mereka di dunia yang semakin digital. Dengan dominasi Gen Z dalam populasi dan pengaruhnya yang semakin besar terhadap tren pasar, literasi keuangan akan menjadi kunci untuk memastikan masa depan mereka yang lebih aman, sekaligus menjadi pendorong utama ekonomi bangsa. 

“Baik OJK maupun pelaku industri seperti Tokocrypto tengah membuka jalan agar generasi ini siap dengan pengetahuan dan alat yang mereka butuhkan untuk sukses secara finansial,” pungkas Iqbal.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Pembalut Malam, Tidur Nyenyak saat Menstruasi
Partisipasi VRITIMES Indonesia di Aspire Finnovation Summit 2024 Mendapat Sambutan Positif
Mau Memecoin Murah? Ini Daftar Token di Bawah $1 yang Sedang Naik Daun!
COO Wahana Media Entertainment Kupas Habis Transformasi Industri Musik Digital dalam Webinar MAXY Academy
CERITA WAFDA SAIFAN DAN KELUARGA BERIBADAH UMRAH, YUK SIMAK KESERUANNYA!
ASUENE and Lexer Research have signed a MoU for a Human Resource Development project aimed to train GX talent to drive GHG emissions reduction in the ASEAN region.
Keunggulan Kamera Baterai Magnetik untuk Pengawasan yang Lebih Fleksibel
Bittime Gandeng Manta, Babylon, dan Primitive Ventures Gelar Event Web3 Afterglow

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 10:00

Pembalut Malam, Tidur Nyenyak saat Menstruasi

Jumat, 22 November 2024 - 09:49

Partisipasi VRITIMES Indonesia di Aspire Finnovation Summit 2024 Mendapat Sambutan Positif

Jumat, 22 November 2024 - 09:00

Mau Memecoin Murah? Ini Daftar Token di Bawah $1 yang Sedang Naik Daun!

Jumat, 22 November 2024 - 08:16

COO Wahana Media Entertainment Kupas Habis Transformasi Industri Musik Digital dalam Webinar MAXY Academy

Jumat, 22 November 2024 - 08:00

ASUENE and Lexer Research have signed a MoU for a Human Resource Development project aimed to train GX talent to drive GHG emissions reduction in the ASEAN region.

Kamis, 21 November 2024 - 19:00

Keunggulan Kamera Baterai Magnetik untuk Pengawasan yang Lebih Fleksibel

Kamis, 21 November 2024 - 18:15

Bittime Gandeng Manta, Babylon, dan Primitive Ventures Gelar Event Web3 Afterglow

Kamis, 21 November 2024 - 18:08

Selamatkan Pesisir Lewat Momentum Hari Menanam Pohon Nasional

Berita Terbaru

Teknologi

Pembalut Malam, Tidur Nyenyak saat Menstruasi

Jumat, 22 Nov 2024 - 10:00