Koran Mandalika – Politikus Partai Golkar Megawati Lestari menilai santriwati memiliki potensi dan kekuatan luar biasa. Namun, menurut dia, masih butuh sentuhan perhatian.
“Hal ini yang akan saya perjuangkan,” kata Megawati yang juga Bacaleg DPRD NTB Dapil 8 itu, Minggu (17/9).
Pihaknya bertekad memberdayakan kaum perempuan dan menyediakan pendidikan berkualitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perempuan yang karib disapa Mega itu juga menilai santriwati alumni pondok pesantren memiliki daya saing sumberdaya manusia (SDM) mumpuni.
Namun, faktanya keterserapan mereka di dunia lapangan kerja masih belum optimal, baik di sektor formal maupun informal.
“Kendala saat ini adalah kurangnya akses untuk para santriwati dan pemberdayaan keterampilan menghadapi peluang kerja,” ujar Mega.
Ke depan, kata Mega, perlu ada semacam pelatihan dan pemberdayaan. Contohnya, bagaimana agar mereka dibekali kemampuan wirausaha, pemasaran digital, dan diberi akses permodalan.
Dia menegaskan santriwati bisa menjadi agen perubahan dan ujung tombak pengentasan masalah perempuan dan kemiskinan di Lombok, NTB.
Dari aspek sosial dan psikologis, santriwati juga memiliki nilai lebih untuk moralitas dan akhlaknya. Keuletan dan kejujuran pasti menjadi hal yang utama.
“Mereka membutuhkan pemberdayaan tambahan setelah lulus pesantren. Dengan begitu, bisa mengisi lapangan kerja atau membuka wirausaha,” ucap Mega.
Apalagi, Lombok Tengah menjadi barometer pariwisata dan ekonomi kreatif. Itu menjadi modal besar dalam meningkatkan partisipasi perempuan khususnya para santriwati dalam pembangunan.
Megawati tidak pengin masyarakat setempat, khususnya para perempuan hanya menjadi penonton semata.
“Mereka harus bisa mengambil peran dan menangkap efek domino positifnya untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” terang Mega. (Wan/Didu)