Koran Mandalika, Lombok Tengah, – Pendiri Garda Melati NTB, Wahyu Suriadi Azhar, menyatakan mundur dari barisan relawan Bang-Abah.
Keputusan tersebut disampaikan dalam sebuah wawancara pada tanggal 12 Oktober 2024, di mana Wahyu mengungkapkan kekecewaannya terhadap tim relawan Bang-Abah.
Wahyu menegaskan bahwa alasannya keluar dari tim tersebut didasari oleh kurangnya ruang diskusi serta tidak adanya tanggapan terhadap permintaannya terkait Alat Peraga Kampanye (APK).
“Saya berjuang dengan tulus dan ikhlas, namun permintaan dan aspirasi saya tidak pernah direspons. Ini membuat saya merasa bahwa relawan ini tidak dianggap penting oleh tim Bang-Abah,” ungkap Wahyu.
Lebih lanjut, ia juga menyayangkan sikap tim yang dianggapnya tidak memberikan perhatian yang cukup meskipun Garda Melati NTB sudah melakukan deklarasi resmi. “Kami sudah melakukan deklarasi, tapi setelah itu tidak ada tindak lanjut atau perhatian dari tim,” tambahnya.
Atas dasar tersebut, Wahyudi Suriadi Azhar secara resmi mengundurkan diri dari mendukung pasangan Bang Zul dan Abah Uhel. Keputusan ini menjadi langkah tegas Wahyu sebagai bentuk kekecewaan terhadap manajemen tim BangAbah yang dinilainya tidak profesional.
Langkah ini diperkirakan akan berdampak pada dukungan massa Garda Melati NTB, yang sebelumnya menjadi salah satu basis pendukung setia Bang-Abah dalam pemilihan mendatang. (*)