Koran Mandalika – Bupati Lombok Tengah (Loteng) Lalu Pathul Bahri melantik tujuh penjabat kepala desa (Kades).
Mereka akan mengisi jabatan yang ditinggal para kades yang mengundurkan diri karena menjadi calon legislatif (caleg).
Tujuh penjabat kades tersebut di antaranya, Sudiatip, penjabat Kades Ubung, Kecamatan Jonggat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selanjutnya, Zainal Arifin, penjabat Kades Bilebante, Kecamatan Pringgarata. Anang Nizamudin, penjabat Kades Mantang, Kecamatan Batukliang. Tirto Handoyo, penjabat Kades Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara.
Kemudian, Lalu Putrangsa Wijaya, penjabat Kades Ketara, Kecamatan Pujut. Nawira, penjabat Kades Ganti, Kecamatan Praya Timur.
Terakhir, Lalu Yahya, penjabat Kades Mekarsari, Kecamatan Praya Barat.
Dalam kesempatan itu, Pathul juga mengambil sumpah jabatan anggota BPD di 15 desa pemekaran.
Ketua DPD Gerindra NTB itu mengatakan kades dan BPD adalah satu kesatuan dalam pembangunan di desa.
Oleh karena itu, antara kades dan BPD harus harmonis, saling menjaga, dan saling mendukung dalam pembangunan di desa.
“Jangan antara kades dan BPD tidak akur. Harus seiring sejalan dan sekata. Jangan sedikit dikit main lapor ke polisi atau pun ke inspektorat,” kata Pathul, Rabu (8/11).
Artinya, lanjut Pathul, silakan musyawarahkan dahulu tingkat desa.
Sebaliknya, kades harus menjadikan BPD sebagai mitra yang dapat ikut serta dalam pembangunan di desa.
“Jangan kades menganggap dirinya jadi raja kecil. Harus bersinergi,” ujar Pathul.
Selain itu, dia juga berpesan kepada kades untuk transparan dalam penggunaan anggaran maupun dalam pengambilan kebijakan.
“Transparan sangatlah penting. Libatkan juga BPD. Jangan mau sendiri-sendiri dalam mengelola desa,” tegas mantan Wakil Bupati Lombok Tengah itu.
Para kades juga diminta segera beradaptasi dengan lingkungan kerjanya dan bisa menempatkan diri dengan baik.
“Apalagi, saat-saat ini merupakan tahun politik. Ingat, kades harus hati-hati dalam menempatkan diri. Ini tahun politik,” kata Pathul.