Koran Mandalika – Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) NTB Lalu Hadrian Irfani menilai produk pertanian lokal perlu ditingkatkan dari sisi mutu dan pengelolaan pasca panen untuk menunjang sektor pariwisata.
Sebab, perhotelan juga memiliki standar tertentu untuk bisa menerima produk pertanian seperti sayur dan buah buahan.
Pria yang karib disapa Ari itu siap memperjuangkan pengembangan sektor pertanian dan pariwisata dengan konsep agrowisata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hal ini yang akan saya perjuangkan apabila diberi amanah untuk mewakili masyarakat Lombok di kursi Senayan,” kata caleg DPR itu, Senin (21/8).
Menurut dia, sektor unggulan tersebut bisa berkembang dengan kolaborasi dan berkesinambungan. Muaranya jelas untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani.
“Ke depan perlu ada inisiatif untuk mendorong kolaborasi dan elaborasi sektor pariwisata dan sektor pertanian secara luas” ujar pria asal Praya, Lombok Tengah, itu.
Anggota DPRD NTB itu menganggap agrowisata merupakan sebuah aktivitas yang mengkombinasikan sektor pariwisata dan sektor pertanian dalam satu bentuk usaha.
“Agrowisata merupakan tuntutan pariwisata yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab,” jelas Ari.
Dia menilai, keterlibatan petani dalam pengembangan pariwisata merupakan syarat utama keberlanjutan pembangunan agrowisata.
“Keterlibatan ini terkait dengan partisipasi, pemberdayaan, atau pun perencanaan partisipatif melalui pengembangan sektor pertanian dan sektor pariwisata,” terang Ari.
Pihaknya menegaskan potensi untuk agrowisata di Lombok sangat besar. Agrowisata bisa dikemas sesuai dengan ruang lingkup dan potensi daya tariknya.
“Seperti agrowisata tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan,” sebut Ari.
Pengembangan agrowisata tersebut berdampak kepada aspek sosiopsikologis, aspek ekonomis, dan aspek lingkungan.
“Aspek sosiopsikologis dari agrowisata untuk memberikan keterampilan, wirausaha, pengalaman, dan profesi baru bagi petani,” kata Ari.
Agrowisata dapat memunculkan peluang bagi petani lokal untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan taraf hidup serta kelangsungan usaha mereka
Saat ini, sektor pariwisata di Lombok dan NTB pada umumnya sudah cukup maju dan berkembang.
“Terlebih, dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah,” jelas Ari.
Hanya saja, efek domino pariwisata belum bisa dirasakan masyarakat secara maksimal. Padahal, jika dikelola dengan baik dan terintegrasi, pariwisata bisa sangat mendukung pertanian.
“Selain agrowisata, pola kemitraan petani dengan sektor pariwisata pun harus mulai didorong sejak sekarang,” tegas Ari. (Wan)