Koran Mandalika – Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, H Rachmat Hidayat kembali menyalurkan bantuan untuk masyarakat di Lombok Timur. Kali ini berupa bantuan tunai untuk pembangunan 16 titik sumur bor bagi 16 kelompok masyarakat desa yang bersumber dari Kementerian Sosial senilai Rp 2,7 miliar. Sebanyak 14 desa lainnya akan menyusul menerima bantuan serupa dalam waktu dekat.
Penyerahan bantuan pembangunan sumur bor untuk 16 desa tersebut dilakukan di Aula Kantor Bupati Lombok Timur, Jumat akhir pekan kemarin. Hadir dalam penyerahan tersebut Pj Sekda Lombok Timur Hj Baiq Miftahul Wasli mewakili Pj Bupati Lombok Timur HM Juanini Taofik. Turut hadir pula tim Kementerian Sosial yang dipimpin Analis Ahli Muda Nanik Nurhayati, para camat, dan 16 kepala desa dan Ketua Kelompok yang wilayahnya mendapat bantuan sumur bor.
Terlihat hadir pula sejumlah pejabat eselon II Lombok Timur antara lain Kepala Dinas Sosial H Suroto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ahmad Dewanto, dan Kepala Dinas PMD Salmun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
”Sumur bor ini bukan hanya sekadar sumber air, tapi juga penopang kehidupan bagi masyarakat desa. Sumur bor ini mengalirkan harapan dan memberikan kemudahan akses terhadap air bersih,” ucap Rachmat Hidayat.
Politisi senior Bumi Gora ini memang acap miris dengan kondisi masyarakat di sejumlah desa yang kerap kesulitan air bersih terutama ketika musim kemarau mendera. Sebagai putra daerah kelahiran Lombok Timur, Rachmat tahu persis desa-desa yang masyarakatnya mengalami kesulitan air bersih tersebut.
Bagi Rachmat, sumur bor adalah solusi terbaik untuk mengatasi kesulitan air bersih tersebut. Selain itu, sumur bor adalah simbol keberlanjutan. Dengan menggali potensi alam, sumur bor ini mampu memberikan solusi bagi kehidupan masyarakat desa dan menciptakan fondasi yang kokoh untuk masa depan yang lebih baik.
Politisi lintas zaman ini pun menekankan, setiap sumur bor yang dibangun adalah investasi pada kesejahteraan dan perkembangan desa. Air bersih bukan hanya kebutuhan, melainkan juga pendorong pertumbuhan ekonomi dan pendidikan.
”Dalam setiap tetes air sumur bor itu terkandung kepedulian dan kebersamaan. Masyarakat desa yang bersatu membangun sumur bor adalah cermin kekuatan kolaborasi,” ucap Rachmat.
Karena itu, Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini pun menginisiasi program aspirasinya sebagai Anggota Komisi VIII DPR RI melalui Kementerian Sosial, agar diarahkan untuk bantuan pembangunan sumur bor di Lombok Timur tersebut.
Dalam prosesnya, Rachmat kemudian meminta Pemkab Lombok Timur melalui Pj Bupati Lotim HM Juaini Taofik, untuk mengajukan program bantuan pembangunan sumur bor ke Kementerian Sosial sebanyak 50 titik di 50 Desa di Lombok Timur. Atas permintaan tersebut, Tim Kemensos kemudian melakukan assesment, dan disetujui pembangunan sumur bor di 30 titik untuk 30 desa tahun 2023.
“Sebanyak 16 sumur bor untuk 16 desa kita serahkan bantuannya secara tunai hari ini. Sementara yang untuk 14 desa akan diserahterimakan menyusul secepatnya,” kata Rachmat.
Menurut Rachmat, semua usulan bantuan dari Pemkab Lombok Timur yang diajukan kepada dirinya melalui aspirasi dan wasilah kepada Kemensos sudah disampaikan seluruhnya.
“Untuk akhir tahun ini, program bantuan Kemensos untuk Lombok Timur seperti 30 titik sumur bor, cold storage dan alat tangkap ikan, serta bantuan lain akan diserahkan dalam bulan Desember 2023. Sisanya paling lambat setelah Pemilu 2024,” terang Rachmat.
Rachmat menambahkan agar bantuan sumur bor yang bersumber dari Aspirasi dan Wasilahnya bisa dimanfaatkan dan dipakai untuk kepentingan umum di desa masing-masing.
“Sesuai pesan Ibu Sekda Lombok Timur, agar bantuan sumur bor ini dijaga dan dirawat agar bisa dimanfaatkan secara optimal,” pesan Rachmat.
Dalam proses penyerahan bantuan sumur bor ini, dilakukan pula sesi tanya jawab. Saat sesi tanya jawab berlangsung, Kepala Desa Jenggik, Ishak, menginformasikan adanya tanah longsor di jalan desa di wilayahnya. Akses jalan sepanjang 18 meter di ketinggian tiga meter ambruk dan amblas.
“Kami sebenarnya ingin memperbaiki jalan desa yang longsor itu memakai Dana Desa tapi belum cair. Bahkan ada kepikiran mau angkat pinjaman atau minta bantuan Rp 25 juta untuk segera perbaiki jalan ysng longsor itu agar tidak membahayakan pengguna jalan yang melintasinya. Berbahaya sekali kondisinya Pak,” kata Ishak.
Menanggapi apa yang disampaikan Kades Jenggik tersebut, Rachmat Hidayat meminta agar tidak menggunakan Dana Desa untuk memperbaikinya, karena di luar aturan pemakaian dana desa.
“Jangan pakai dana desa. Nanti bisa bermasalah secara hukum karena sudah keluar aturan. Solusinya saya nyumbang secara pribadi Rp 10 juta,” kata Rachmat.
Kades Jenggik Ishak pun nampak bergembira mendengar Rachmat Hidayat membantu Rp 10 Juta untuk perbaikan jalan desa yang longsor.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Rachmat atas bantuannya ini. Selanjutnya saya akan informasikan kepada masyarakat Desa Jenggik perihal bantuan ini sekaligus mengajak gotong royong untuk memperbaikinya,” tandas Ishak.
Sementara itu, Analis Ahli Muda Kemensos Nanik Nurhayati dalam kesempatan tersebut menjelaskan, bantuan pembangunan sumur bor tersebut diserahkan secara tunai berupa cek kepada masing-masing kelompok masyarakat desa yang bertindak sebagai penerima.
Secara keseluruhan, untuk 16 titik pembangunan sumur bor ini, total membutuhkan anggaran Rp 2,728 miliar. Seluruh titik pun sebelumnya telah lebih dahulu dilakukan assesment oleh tim Kemensos.
”Mudah-mudahan bantuan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat di setiap titik,” kata Nanik.
Pada kesempatan yang sama, Pj Sekda Lombok Timur Baiq Miftahul Wasli yang mewakili Pj Bupati Lombok Timur HM Juaini Taofik yang masih berada di luar daerah, melaporkan sejumlah hal secara teknis.
Dia mengatakan, setelah usulan pembangunan sumur bor ini disetujui Kementerian Sosial dalam Program Kerja tahun 2023, telah dilakukan assesment oleh tim dari Kemensos secara langsung.
”Untuk kali ini ada 16 lokasi yang disampaikan oleh pihak Kementrian Sosial dan diserahkan serta diawasi langsung Anggota Komisi VIII DPR RI Bapak H Rachmat Hidayat,” kata Baiq Wasli.
Selanjutnya Pj. Sekda Lotim tersebut melaporkan bahwa yang hadir dalam acara ini para camat yang wilayah tercover dalam 16 lokasi dari hasil assesment pertama, termasuk kepala desa dan para ketua kelompok masyarakat penerima bantuan sumur bor.
Baiq Miftahul Wasli menambahkan, program sumur bor ini tidak akan selesai akhir pekan ini saja. Tapi pengucuran bantuan yang berasal dari Kemensos dan merupakan program aspirasi Anggota Komisi VIII DPR RI H Rachmat Hidayat, masih akan terus menerus dilakukan dalam bulan Desember.
”Mudah-mudahan kesemua bantuan itu memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Lombok Timur,” katanya. (red)