Koran Mandalika, Lombok Tengah – Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 4 Lombok Tengah menggandeng Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Puskemas Aik Darek, Kecamatan Batukliang, menyukseskan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.
Kepala SLB Negeri 4 Lombok Tengah Mujiarti S.E.,M.M., mengapresiasi perhatian pemerintah yang luar biasa atas pelaksanaan PIN Polio di sekolah yang dipimpinnya tersebut.
“Kami bangga mendapat kesempatan seperti ini. Terlebih, SLB Negeri 4 Lombok Tengah terpilih sebagai lokasi launching PIN Polio oleh Puskemas Aik Darek,” kata Mujiarti usai Launching PIN Polio di SLB Negeri 4 Lombok Tengah, Selasa (23/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut kepala sekolah visioner itu, terlaksananya PIN Polio menyasar SLB membuktikan bahwa anak berkebutuhan khusus atau difabel tidak lagi dipinggirkan.
“Orang tua siswa juga menyambut baik PIN Polio ini. Sebelumnya, kami memang sudah imbau tentang pelaksanaan PIN Polio ini kepada wali murid melalui WhatsApp Grup,” ujar Mujiarti.
Mantan guru SMAN 2 Praya itu menegaskan ke depan akan terus dilakukan program kesehatan di SLB Negeri 4 Lombok Tengah. Menurut dia, program kesehatan menjadi prioritas.
“Tidak hanya PIN Polio ini saja, tetapi ada juga program kesehatan lainnya agar anak difabel dapat pelayanan kesehatan. Ada posyandu khusus di sini yang digelar sebulan sekali. Kami sudah ada MoU dengan Puskesmas Aik Darek,” jelas Mujiarti.
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Aik Darek Muhamad Safi’i mengungkapkan pihaknya menyasar delapan anak di SLB Negeri 4 Lombok Tengah dengan gangguan tuna rungu dan tuna daksa.
“Mereka berhak untuk mendapat pendidikan dan kesehatan serta terbebas dari kelumpuhan permanen,” jelas Safi’i.
“Launching di SLB Negeri 4 Lombok Tengah ini merupakan inisiatif kami. Sudah menjadi kewajiban kami memastikan kesehatan anak difabel. Kami harus pastikan mereka mendapatkan PIN Polio. Hukumnya wajib kita sayangi mereka,” tambah Safi’i.
Secara keseluruhan, lanjut Safi’i, hari ini pihaknya menargetkan 1.300 anak berusia 0 – 7 tahun mendapat imunisasi polio. Tersebar di semua wilayah kerja Puskesmas Aik Darek yang meliputi enam desa. Sedikitnya, ada lima tim yang diterjunkan.
Dia mengaku terselenggaranya PIN Polio ini menyusul adanya laporan yang diterima Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat virus Polio si sejumlah wilayah di Indonesia.
“PIN ini dilaksanakan untuk memutus mata rantai virus Polio. Kami masih imunisasi dosis pertama. Selang dua pekan, lanjut dosis kedua,” jelas Safi’i.
Untuk menyukseskan perintah Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah, dinas kesehatan komitmen memutus mata rantai penyebaran virus Polio.
“Penyebaran virus Polio ini biasanya melalui feses atau tinja. Di sini memang tidak ada kasus virus Polio, tetapi upaya pencegahan harus dilakukan sedini mungkin,” tegas Safi’i. (wan)