Koran Mandalika, Lombok Barat – Setengah berlari, tiba-tiba Nurhidayah menghampiri seorang perempuan paruh baya. Calon Bupati Lombok Barat ini langsung mencium tangannya.
“Ibu, apa kabar. Sehat ya, ” sapa Nurhidayah.
“Ini Ibu Guru saya saat SMP, Ibu Hesti, ” sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pelukan pun langsung terjadi antara guru dan murid ini. Ditanya gurunya mengajar apa, Nurhidayah mengingat cukup dalam. Yang terlontar langsung diluruskan gurunya.
“Ngajar PMP ya Bu, ” kata Nurhidayah.
“Bahasa Indonesia, ” timpalnya.
Di mata Hesti, semasa menjadi siswanya Nurhidayah adalah pribadi yang pintar dan cekatan. Masuk kategori siswa rajin.
“Bukan aneh-aneh, siswa yang bagus, ” katanya.
Terkait kiprah politiknya saat ini, Hesti mengaku terkejut. Dari menjadi anggota DPRD Lombok Barat sampai kemudian menjadi Ketua DPRD Lombok Barat.
“Apalagi sekarang (Calon Bupati Lombok Barat) saya kaget saja, ” ujarnya.
Nurhidayah mengaku senang bertemu gurunya semasa belajar di SMPN 1 Gunungsari. Ia termasuk yang cukup dekat dan mengenal akrab guru-gurunya.
“Beliau (Ibu Hesti) guru yang disiplin dalam mendidik, ” katanya.
Terkait posisinya di dunia politik, perempuan berjuluk Ratu Lebah ini mengaku, tak dapat dipisahkan dari peran guru-gurunya di sekolah. Ia pun ingin terus memberikan kebanggaan bagi gurunya dengan memberikan yang terbaik bagi lombok barat.
“Di antara pengabdian itu seperti saat ini, maju menjadi calon kepala daerah. Memberikan sumbangsih bagi daerah, ” imbuhnya. (*)