Dua aset kripto terbesar saat ini, yaitu Bitcoin dan Ethereum di prediksi akan melambung di harga 150.000 Dollar AS untuk Bitcoin (BTC) sedangkan Ethereum (ETH) di 8.000 Dollar AS. Hal ini terutama dipicu oleh beberapa kejadian yang terjadi sepanjang minggu ini, mulai dari;
Pernyataan Geoffrey Kendrick, analis pasar dari Standard Chartered Bank yang menguraikan pandangan bullish-nya terhadap BTC dan ETH dimana aliran masuk yang signifikan ke ETH Bitcoin spot akan mendorong harga BTC melambung di akhir tahun 2024. Standard Chartered juga menambahkan target terhadap ETH kini berada di angka 116% dibawah angka harga smart contract. Berdasarkan Coinmarketcap, Ethereum hari ini diperdagangkan di harga $3,830 USD atau setara dengan harga ethereum ke rupiah di Rp61,940.091 dan untuk Bitcoin hari ini diperdagangkan di harga $68,720 USD atau setara dengan harga Bitcoin ke rupiah di Rp1,114.318.150
Sebelumnya persetujuan ETF Ethereum spot oleh SEC juga menjadi sorotan utama, pasalnya keputusan tersebut dianggap bisa menjadi langkah strategis yang menguntungkan karena dapat memberikan akses lebih luas kepada investor dan meningkatkan likuiditas pasar kripto secara keseluruhan. Keputusan ini juga akan berpengaruh terhadap nilai tukar Ethereum di masa depan, dimana dorongan positif ini dapat menjadi penanda era baru bagi investor yang mencari eksposur terhadap aset digital melalui instrumen yang lebih tradisional dan diatur. Aktivitas pembelian pun diharapkan akan meningkat baik di bursa terpusat maupun bursa berbasis blockchain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kombinasi dari persetujuan ETF spot serta Bitcoin Halving tentunya akan mempunyai pengaruh kuat terhadap harga Bitcoin dan Ethereum, disertai dengan altcoins lainnya sepanjang tahun ini yang dikutip dari artikel The Motley Fool. Pemicu bullish-nya altcoins lain adalah pengesahan Undang-Undang Inovasi Keuangan dan Teknologi untuk Abad ke-21 (FIT21) yang bertujuan untuk memperjelas otoritas mana yang memiliki kendali atas sektor kripto, sehingga sektor ini aman tanpa mengakibatkan pertumbuhannya melambat. Hal ini juga menjadi tonggak legislatif yang signifikan dalam regulasi aset kripto.
Dari berbagai prediksi tersebut hal ini dinilai cukup masuk akal, Gerald Logor, Head of Business Intelligence Nanovest menyampaikan “Jika dilihat dalam 90 hari terakhir, trend kenaikan dari trading volume BTC atau ETH di aplikasi Nanovest meningkat lebih dari 70% dibandingkan trend harian di awal tahun 2024”. Meningkatnya trend ini menjadikan Nanovest sebagai aplikasi investasi dengan koin kripto terlengkap bisa menjadi salah satu pilihan terbaik untuk para investor di Indonesia. Dilengkapi lebih dari 600 pilihan aset kripto rare dan up-to-date, pengguna juga dapat memulai investasi hanya dengan modal yang kecil yaitu cukup dengan 5000 rupiah.
Bagi para investor yang baru ingin memulai berinvestasi tidak perlu khawatir karena aset yang kamu miliki akan terjamin oleh perlindungan asuransi Sinar Mas sehingga terlindungi dari risiko cybercrime. Dan Nanovest juga telah terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI, sehingga aman untuk digunakan. Bagi para penggiat investasi yang ingin menggunakan Nanovest, aplikasi ini sudah tersedia di Play Store maupun App Store Anda.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES