Limbah Plastik Ancam Lingkungan, MASINDO Dorong Penguatan Edukasi Sadar Risiko - Koran Mandalika

Limbah Plastik Ancam Lingkungan, MASINDO Dorong Penguatan Edukasi Sadar Risiko

Jumat, 19 Juli 2024 - 14:13

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Limbah plastik memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap keberlangsungan lingkungan di Indonesia. Untuk meminimalkan dampak yang besar bagi lingkungan, Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) mendorong penguatan edukasi sadar risiko di masyarakat sedari dini guna mengurangi pemakaian barang-barang berbahan plastik.

Jakarta – Limbah plastik memiliki dampak negatif yang
signifikan terhadap keberlangsungan lingkungan di Indonesia. Untuk meminimalkan
dampak yang besar bagi lingkungan, Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO)
mendorong penguatan edukasi sadar risiko di masyarakat sedari dini guna
mengurangi pemakaian barang-barang berbahan plastik.

Anggota MASINDO sekaligus pengamat kebijakan publik dari Center
of Youth and Population Research
(CYPR), Boedi Rheza, menjelaskan, plastik
selama ini sering dianggap sebagai barang praktis yang digunakan untuk
mendukung aktivitas harian. Kenyataannya, jika tidak dikelola dengan baik,
limbah plastik berpotensi besar merugikan lingkungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Penggunaan plastik di Indonesia telah mencapai angka yang
mengkhawatirkan, di mana setiap tahunnya meningkat pesat. Sayangnya, tingkat
daur ulang plastik masih rendah terutama di daerah perkotaan,” ujar Boedi.

Berdasarkan data Making Oceans Plastic Free pada
2017 dilaporkan bahwa terdapat 187,2 miliar kantong plastik yang digunakan di
Indonesia setiap tahunnya. Dengan tingkat pemakaian yang tinggi tersebut, per
tahun 2022, total sampah plastik di Indonesia sudah mencapai 12,5 juta ton (Kompas.com, 2023).
Bahkan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat tingkat daur ulang
limbah plastik di perkotaan, terutama Pulau Jawa, hanya mencapai 11,8% pada
tahun 2020.

Baca Juga :  Elmedinah Luncurkan Etamilku: Susu Kambing dari Lereng Gunung Merapi untuk Nyeri Sendi dan Pernapasan

Dengan tingkat daur ulang limbah plastik yang rendah,
risiko pencemaran terhadap lingkungan semakin tinggi. Boedi mencontohkan
plastik Polyethylene Terephthalate dan High-Density Polyethylene, yang umumnya
digunakan untuk botol air mineral serta kemasan produk pembersih, membutuhkan
waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai sepenuhnya.

“Tidak hanya merusak kelangsungan
lingkungan, termasuk ekosistem di laut dan darat, limbah plastik juga dapat
mempengaruhi kesehatan manusia. Limbah plastik, yang terurai menjadi partikel
disebut mikroplastik, masuk ke dalam makanan yang kita konsumsi berpotensi
menjadi racun,” kata Boedi.

Pemerintah, ujar Boedi, sudah
melakukan berbagai upaya untuk mengurangi limbah plastik dengan menerbitkan
Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga dan Peraturan Pemerintah Nomor 27
Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Sampah Spesifik. Pemerintah bahkan berencana
untuk mengenakan cukai pada plastik untuk mengurangi sampah plastik mulai tahun
2024.

Baca Juga :  Ikuti Beta Test Luna Heroes Sekarang! Pertempuran Tanpa Batas Dimulai!

Namun, dengan masih rendahnya
kesadaran publik mengenai bahaya limbah plastik, maka perlu diperkuat edukasi
sadar risiko agar masyarakat mulai mengurangi penggunaan barang-barang berbahan
plastik. Upaya tersebut tentunya perlu melibatkan seluruh pemangku kepentingan
terkait, termasuk pemerintah dan publik.

“MASINDO siap berkolaborasi dengan
pemerintah dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk memberikan edukasi
serta informasi peningkatan kesadaran akan risiko dari penggunaan barang-barang
berbahan plastik,” tegas Boedi.

Kolaborasi lintas sektor tersebut
diharapkan dapat mendorong setiap individu untuk mengurangi penggunaan plastik
dengan beralih ke produk alternatif yang ramah lingkungan. Misalnya, penggunaan
tas belanja berbahan kain, menggunakan alat makan dari kayu, dan melakukan 3R
(Reduce, Reuse, and Recycle). Masyarakat juga dapat melakukan daur ulang
plastik melalui pengembalian ke bank sampah.

“Perubahan gaya hidup ke arah ramah
lingkungan akan mengurangi penggunaan plastik secara bertahap, sehingga kita
dapat melindungi sekaligus mencegah risikonya,” kata Boedi.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

deGadai Perkenalkan Layanan Gadai Jam Tangan Mewah dengan Valuasi Tinggi dan Kompetitif
Harga Bitcoin Menguat Hari ini (22/11/24): Tembus Level USD $98.000
Terra Drone Indonesia Latih Pilot Drone Adaro
deGadai Perkenalkan Layanan Gadai Jam Tangan Mewah dengan Valuasi Tinggi dan Kompetitif
Ini Dia Pilihan 10 Aplikasi Musik Online Terbaik di 2024
Mau Kripto Aman? Kenali Apa Itu Cold Wallet dan Pilihan Terbaik di Pasaran
WSBP Inspiring Kindness Raih Juara 3 Anugerah Perhumas 2024 di World Public Relations Forum
Harga Emas Diprediksi Bullish, Konflik Rusia-Ukraina Jadi Pemicunya

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 12:52

deGadai Perkenalkan Layanan Gadai Jam Tangan Mewah dengan Valuasi Tinggi dan Kompetitif

Jumat, 22 November 2024 - 12:15

Harga Bitcoin Menguat Hari ini (22/11/24): Tembus Level USD $98.000

Jumat, 22 November 2024 - 11:33

Terra Drone Indonesia Latih Pilot Drone Adaro

Jumat, 22 November 2024 - 11:29

deGadai Perkenalkan Layanan Gadai Jam Tangan Mewah dengan Valuasi Tinggi dan Kompetitif

Jumat, 22 November 2024 - 11:26

Ini Dia Pilihan 10 Aplikasi Musik Online Terbaik di 2024

Jumat, 22 November 2024 - 10:30

Mau Kripto Aman? Kenali Apa Itu Cold Wallet dan Pilihan Terbaik di Pasaran

Jumat, 22 November 2024 - 10:21

Harga Emas Diprediksi Bullish, Konflik Rusia-Ukraina Jadi Pemicunya

Jumat, 22 November 2024 - 10:00

Pembalut Malam, Tidur Nyenyak saat Menstruasi

Berita Terbaru

Teknologi

Terra Drone Indonesia Latih Pilot Drone Adaro

Jumat, 22 Nov 2024 - 11:33

Teknologi

Ini Dia Pilihan 10 Aplikasi Musik Online Terbaik di 2024

Jumat, 22 Nov 2024 - 11:26