Koran Mandalika – Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Nasdem Muhamad Syamsul Luthfi mendukung upaya lembaga Abdi Swadaya Institute dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melakukan sosialisasi seputar peran penting sumber daya panas bumi.
Kegiatan tersebut bertujuan mendorong masyarakat melakukan pengembangan sumber daya panas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional secara bersama-sama.
Syamsul Luthfi mengatakan melalui inovasi terus-menerus dan kolaborasi lintas sektor, PGEO terus berusaha menjadi pemimpin dalam penyediaan energi berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dan penerapan praktik terbaik dalam industri, PGEO tetap berusaha menjadi motor penggerak dalam transformasi energi bersih di Indonesia,” kata Syamsul Luthfi, Senin (29/9).
Menurut dia, kontribusinya dirasakan dalam kapasitasnya menyiapkan pasokan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan bagi masa depan negara dan planet.
Dia berharap ke depannya keterlibatan dengan komunitas lokal serta kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, khususnya pemerintah, DPR, lembaga penelitian, universitas, dan mitra industri terus diperkuat.
Sebab, dalam hal ini stakeholder terkait bisa mendorong inovasi dan pengembangan industri energi panas bumi secara lebih maksimal ke sejumlah daerah yang berpotensi untuk diberdayakan sumber daya panas bumi yang dimiliki.
“Kami berharap PGEO semakin aktif terlibat dalam program pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan tenaga kerja yang terampil dan terlatih di bidang energi panas bumi,” ujar Syamsul Luthfi.
Dengan begitu, bisa berkontribusi pada pembangunan sumberdaya manusia (SDM) yang mendukung pertumbuhan industri dan memberikan manfaat sosial bagi masyarakat pada umumnya.
Sementara itu, Direktur Abdi Swadaya Institute Masjuddin mengatakan kegiatan ini melibatkan 200 peserta yang terdiri dari unsur tokoh masyarakat, ibu rumah tangga, tokoh pemuda, serta mahasiswa se-Pulau Lombok.
Dia meyakini melalui sosialisasi ini bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dan pihak swasta dalam pengembangan energi panas bumi di daerah atau wilayah yang masyarakatnya berdomisili di wilayah potensi panas bumi.
“Kami pengin memberikan penjelasan terhadap peran PGEO dalam pemanfaatan proses transisi energi panas bumi yang bersih dan berkelanjutan,” kata Masjuddin.
Implikasinya, bisa menyediakan energi bersih dan ramah lingkungan. Dijelaskan, selain berkontribusi terhadap pasokan energi bersih di Indonesia, PGEO juga turut berperan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Salah satunya dengan menggantikan sumber energi konvensional dan energi panas bumi yang dihasilkan oleh perusahaan ini sehingga memiliki dampak positif dalam mengatasi perubahan iklim global,” ungkap Masjuddin.
Sebagai pelaku utama dalam industri energi panas bumi di Indonesia, PGEO memiliki portofolio proyek yang luas dan beragam. Dengan teknologi canggih dan tim ahli yang berpengalaman, mereka mengelola rantai nilai produksi energi panas bumi mulai dari eksplorasi hingga distribusi.
Dia mencontohkan, dalam hal ini sejumlah alat operasional yang memiliki kapasitas terpasang secara own operation sebanyak 672 MW, dan 1205 MW dari Joint Operation Contract (JOC) yang berasal dari 15 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang terbagi ke dalam 6 (enam) area operasi.
“PGEO telah berinvestasi dalam teknologi canggih dan inovasi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas. Mereka berupaya untuk mengoptimalkan proses ekstraksi panas bumi, penggunaan sumber daya, dan pengurangan limbah,” kata Masjudin.
Sebagai mitra PGEO, pihaknya berbangga. Sebab, lembaga tersebut tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan mereka.
“semuanya tercermin dalam upaya perusahaan untuk melibatkan komunitas lokal, melestarikan lingkungan, serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab,” ulasnya. (Red)