Koran Mandalika, Lombok Barat – Calon Bupati Lombok Barat Nurhidayah berkomitmen akan mengembalikan pariwisata Senggigi menjadi ikon Pariwisata di Nusa Tenggara Barat. Hal itu diungkapkan dalam sesi debat Pilbup 2024 di Senggigi, Lombok Barat, Sabtu (19/10/2024).
Menurut Dayah, untuk menekan angka pengangguran mencapai 108 ribu atau sebesar 13,6 persen persen tersebut bisa ditekan dengan menghidupkan pelaku usaha menengah kecil masyarakat (UMKM).
“Jadi jalan baru pariwisata yang dimaksud ialah menghidupkan kembali UMKM agar dapat berperan dalam ekosistem ekonomi pariwisata. Jadi kami berkomitmen menghidupkan Senggigi jadi ikon pariwisata NTB,” ujar Dayah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dayah berkomitmen jumlah pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata di Lombok Barat sebesar 10 persen akan dikembalikan sebelum masa-masa sebelumnya.
“Jadi PAD dari sektor pariwisata tidak pernah terserap 100 persen. Kami ingin meningkatkan pariwisata kita bangkit,” katanya.
Dia pun mengaku, seluruh produk pelaku UMKM masuk ke hotel. Dia juga berkomitmen untuk membawa semua produk UMKM bisa masuk ke hotel-hotel.
“Hasil UMKM selain masuk ke hotel, kami juta ingin masukan ke rumah makan,” tegasnya.
Dayah pun mengkritisi infrastruktur penunjang pariwisata di Lombok Barat perlu dilakukan revitalisasi dsn rekonstruksi. Dia juga berkomitmen melengkapi fasilitas pariwisata seperti kebersihanz penerangan jalan.
“Sekarang fasilitas penerangan jalan pariwisata agak-agak gelap dan tidak nyaman,” ujar Dayah.
Debat Pilbup Lombok Barat menghadirkan lima panelis debat terdiri dari Prof. Dr. Syafaruddin dari UIN Mataram, Dr. Iwan Tanjung dari Universitas Muhammadiyah Mataram, Dr. Diangsa Wagian dari Universitas Mataram, Suaeb Qury dari Komisi Informasi Provinsi NTB dan Dr. Ali Muhtason dari Poltekpar Lombok.
Sedangkan untuk Perumus Debat terdiri dari Prof. Atun Wardatun dari UIN Mataram, Dr. Syafiril dari Universitas Muhammadiyah Mataram, Dr. H. Muhammad Saleh Ending dari UIN Mataram, Ayatullah dari Universitas Muhammadiyah Mataram, serta Dr. Khairy Juanda dari UIN Mataram. (*)