Andrea Wiwandhana dan Kampanye #NoBuyChallenge: Kritik Moderat terhadap Konsumerisme - Koran Mandalika

Andrea Wiwandhana dan Kampanye #NoBuyChallenge: Kritik Moderat terhadap Konsumerisme

Jumat, 3 Januari 2025 - 13:16

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Andrea Wiwandhana, pendiri CLAV Digital, menarik perhatian publik dengan kampanye #NoBuyChallenge yang telah viral di media sosial, Kampanye ini merespons tekanan ekonomi seperti inflasi dan ketidakpastian di era ekonomi serabutan, sekaligus menjadi kritik moderat terhadap budaya konsumerisme. Andrea, yang dikenal dengan gaya hidup minimalis dan pola pikir DIY, mendorong kesadaran finansial dan keberlanjutan lingkungan melalui gerakan ini. Kampanye ini telah menarik perhatian luas, terutama di media sosial dengan hampir 50 juta penggunaan tagar di TikTok.

Selengkapnya tentang kampanye ini dapat dibaca di CLAV Digital dan Kompasiana.

Andrea Wiwandhana, pendiri CLAV Digital, kembali menarik perhatian publik dengan kampanye #NoBuyChallenge yang telah viral di media sosial, terutama di TikTok dengan hampir 50 juta penggunaan. Kampanye ini menyerukan masyarakat untuk tidak atau mengurangi belanja barang dan jasa selama tahun 2025 sebagai respons terhadap tantangan ekonomi yang semakin menekan kelas menengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kritik terhadap Konsumerisme dan Ekonomi Gig

Kampanye ini diluncurkan di tengah sejumlah kebijakan pemerintah yang diperkirakan akan memperberat beban ekonomi masyarakat pada 2025. Andrea menyebut tantangan ini sebagai respons rasional dari kelas menengah yang semakin sadar finansial, terutama dalam menghadapi ketidakpastian kerja di era ekonomi serabutan (gig economy).

Baca Juga :  VRITIMES Umumkan Kerjasama Media dengan Iniklik.com dan JelajahSumsel.com

“Orang jadi lebih menekankan perhitungan pengeluaran finansial untuk berhemat karena menghadapi situasi kerja yang tak pasti,” ujar Andrea. Ia menekankan bahwa #NoBuyChallenge bukan hanya soal menekan pengeluaran, tetapi juga sebagai kritik moderat terhadap budaya konsumerisme yang terus mengakar.

Andrea mencatat bahwa gerakan serupa sebelumnya sudah dimulai oleh perusahaan fesyen seperti Patagonia, yang menantang konsumen untuk lebih bijak dalam belanja demi mendukung keberlanjutan lingkungan.

Dorongan untuk Mengendalikan Diri

Kampanye ini bertumpu pada dorongan psikologis untuk mengendalikan diri. “Hal-hal terbaik di dunia ini sudah disediakan gratis sama Tuhan,” kata Andrea, yang selama ini dikenal dengan gaya hidup minimalisnya. Ia bahkan tidak pernah memiliki kartu kredit dan hanya berhutang untuk keperluan modal usaha.

Andrea juga mendukung gaya hidup DIY, sebuah pendekatan yang ia yakini mampu membebaskan individu dari ketergantungan terhadap pasar.

Baca Juga :  Kabar Gembira! Xerpihan Luncurkan Aplikasi Noot, Inovasi Terbaru dalam Manajemen Rapat

Kritik terhadap Tekanan Ekonomi

Dalam konteks kenaikan biaya hidup dan inflasi, Andrea melihat kampanye ini sebagai cara bagi masyarakat untuk mengelola tekanan ekonomi. “Tantangan ini bisa menjadi cara bagi individu untuk menghadapi tekanan ekonomi, seperti inflasi atau kenaikan biaya hidup,” tandasnya.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap krisis lingkungan, kampanye ini juga berfungsi sebagai pengingat untuk memilih jalan yang lebih berkelanjutan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Andrea Wiwandhana: Dari Teknologi hingga Kritik Sosial

Sebagai seorang digital entrepreneur, Andrea dikenal karena ide-idenya yang melampaui batasan bisnis semata. Melalui CLAV Digital, ia telah membangun portofolio digital yang mencakup berbagai sektor, termasuk Propertikini.com dan Jualbisnis.id. Namun, melalui kampanye #NoBuyChallenge, Andrea menunjukkan bahwa teknologi dan media sosial dapat menjadi alat untuk membangun kesadaran kolektif tentang isu ekonomi dan lingkungan.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kampanye #NoBuyChallenge, kunjungi CLAV Digital dan artikel lengkapnya di sini.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Pasar Kripto Menguat: Apa yang Terjadi Hari Ini?
Pesta Gebyar Gila, GokoMart Bagi-Bagi Motor, Emas, dan Jutaan Voucher Belanja di Kalimantan Barat
Langkah AS Dirikan Cadangan BTC Strategis, Investor Beri Tanggapan Beragam
VRITIMES Link Up Vol. 8 Sukses Menghubungkan Komunitas PR di Surabaya
DJI Dock 3 Resmi Hadir, Wujudkan Operasi Drone yang Optimal dan Terintegrasi
Data Inflasi AS Lemah, Emas Berpotensi Menguat
Pelebaran Lajur Ke-3 Tol Cikopo-Palimanan Rampung, PTPP Siap Dukung Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025
Bagaimana Kerangka Kawasan Industri Baru di Indonesia Meningkatkan Perekonomian Daerah

Berita Terkait

Kamis, 13 Maret 2025 - 15:33

Pasar Kripto Menguat: Apa yang Terjadi Hari Ini?

Kamis, 13 Maret 2025 - 13:07

Pesta Gebyar Gila, GokoMart Bagi-Bagi Motor, Emas, dan Jutaan Voucher Belanja di Kalimantan Barat

Kamis, 13 Maret 2025 - 13:00

Langkah AS Dirikan Cadangan BTC Strategis, Investor Beri Tanggapan Beragam

Kamis, 13 Maret 2025 - 12:47

VRITIMES Link Up Vol. 8 Sukses Menghubungkan Komunitas PR di Surabaya

Kamis, 13 Maret 2025 - 10:36

Data Inflasi AS Lemah, Emas Berpotensi Menguat

Kamis, 13 Maret 2025 - 10:16

Pelebaran Lajur Ke-3 Tol Cikopo-Palimanan Rampung, PTPP Siap Dukung Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025

Kamis, 13 Maret 2025 - 10:08

Bagaimana Kerangka Kawasan Industri Baru di Indonesia Meningkatkan Perekonomian Daerah

Kamis, 13 Maret 2025 - 10:03

KAI Hadirkan Promo Spesial Ramadan: Tiket Mulai Rp100.000.

Berita Terbaru

Teknologi

Pasar Kripto Menguat: Apa yang Terjadi Hari Ini?

Kamis, 13 Mar 2025 - 15:33