Kibarkan Bendera Perang! LombokCare Basmi Kasus Kaki Pengkor - Koran Mandalika

Kibarkan Bendera Perang! LombokCare Basmi Kasus Kaki Pengkor

Sabtu, 8 Juni 2024 - 10:44

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Yayasan LombokCare menggelar seminar terkait penanganan kasus kaki pengkor di Lombok Tengah (Wawan/Koran Mandalika)

Yayasan LombokCare menggelar seminar terkait penanganan kasus kaki pengkor di Lombok Tengah (Wawan/Koran Mandalika)

Koran Mandalika, Lombok Tengah – Yayasan LombokCare mengibarkan bendera perang terhadap kasus clubfoot atau congenital talipes equinovarus (CTEV) yang dikenal istilah kaki pengkor.

LombokCare melakukan berbagai cara untuk memerangi kasus kaki pengkor. Kali ini, mereka menggelar seminar di Hotel Grand Royal, Lombok Tengah, Sabtu (8/6).

“Pesertanya, kami undang semua koordinator bidan, pendamping disabilitas, dan dinas sosial. Tujuannya, agar mereka mendeteksi sejak dini kasus kaki pengkor ini,” kata Ketua Yayasan LombokCare Apip Sutardi, Sabtu (8/6).

Apip menjelaskan pihaknya sudah melakukan seminar di kabupaten/kota lain di NTB. Terakhir, digelar di Kabupaten Lombok Tengah.

“Kami ingin menjaring anak dengan kasus kaki pengkor lebih dini. Kami sasar hingga pelosok. Mereka harus mendapat penanganan,” ujar Apip.

Pihaknya menargetkan menangani 40 anak tahun ini. Sejauh ini, 31 anak sudah ditangani.

“Tahun depan, kami targetkan lebih lagi. Sekitar 60 anak,” ungkap Apip.

Idealnya, kata Apip, penanganan terhadap kasus kaki pengkor ini selama 4,5 tahun. Rerata usia anak yang ditangani di bawah lima tahun.

“Kami punya klinik. Kami juga bekerjasama dengan tiga dokter yang ada di Lombok Tengah, Lombok Timur, dan di Rumah Sakit Provinsi NTB,” ucap Apip.

Baca Juga :  Korban Bisnis FEC Tuntut Pertanggungjawaban Mentor

Menurut dia, penanganan kaki pengkor ini dapat mencegah anak disabilitas.

“Untuk faktor penyebab kaki pengkor belum dapat dideteksi. Itu masih menjadi pertanyaan. Belum diketahui pasti penyebabnya,” jelas Apip.

Berikut data anak kaki pengkor binaan LombokCare. Kota Mataram 5 anak, Lombok Barat 13 anak, Lombok Utara 10 anak, Lombok Tengah 22 anak, Lombok Timur 10 anak, Kota Bima 3 anak, Dompu 3 anak. Totalnya 66 anak. (wan)

 

Berita Terkait

Atasi Antrean Truk Sapi, Gubernur Iqbal Telepon Wayan Koster
Pengiriman Sapi Melonjak, Dishub NTB Sebut Sulit Cari Kapal Khusus Ternak
Tak Kenal Waktu, Gubernur Iqbal Sidak Balai Karantina Hewan Pototano Dini Hari
Peternak Dimudahkan Kirim Sapi ke Jawa, Gubernur Iqbal Pastikan Aman
Polres Lombok Tengah Pastikan Keamanan Ibadah Umat Kristiani
Pajak Kendaraan Mati 2 Tahun, Motor Disita? Begini Penjelasan Bappenda NTB
Pendaki Asal Jawa Timur Jatuh di Gunung Rinjani, Beruntung Selamat!
Merasa Dirugikan, Puluhan Driver Online Geruduk Kantor Grab Mataram

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 22:30

Bukan Sekadar Angka, Saatnya Mahasiswa Pakai Data untuk Bangun Perubahan

Selasa, 22 April 2025 - 21:47

Desa Energi Berdikari Mukti Sari Teguhkan Komitmen Kemandirian Energi di Peringatan Hari Bumi

Selasa, 22 April 2025 - 21:39

Dorong Inklusivitas dan Regenerasi Talenta Energi Berkelanjutan, Elnusa Petrofin Jalin Kemitraan Strategis dengan Dunia Akademik di 3 Kota Besar

Selasa, 22 April 2025 - 21:28

Bittime Gandeng Hela Labs, Genjot Edukasi dan Inovasi Web3 Indonesia

Selasa, 22 April 2025 - 20:57

Target Investasi Rp13.000 Triliun Indonesia: Peluang untuk Bisnis dan Perluasan Tenaga Kerja

Selasa, 22 April 2025 - 17:13

Bisnis Dalam “Suara”: Strategi Voice Search Marketing yang Harus Kamu Coba

Selasa, 22 April 2025 - 16:04

LindungiHutan Dorong Aksi Nyata untuk Lingkungan di Hari Bumi 2025

Selasa, 22 April 2025 - 16:00

100 Tahun KRL: KAI Group Perkokoh Peran Sentral dalam Transportasi Nasional yang Terintegrasi dan Berkelanjutan

Berita Terbaru