Lombok Tengah Optimalkan Lahan Non Rawa untuk Wujudkan Swasembada Pangan - Koran Mandalika

Lombok Tengah Optimalkan Lahan Non Rawa untuk Wujudkan Swasembada Pangan

Senin, 23 Juni 2025 - 12:02

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

penandatanganan kontrak survey investigasi dan desain kegiatan optimasi lahan oplah non rawa tahap II Tahun Anggaran 2025 antara Dinas Pertanian Lombok Tengah dengan PUPR (Ahmad Sakurniawan/Koran Mandalika)

penandatanganan kontrak survey investigasi dan desain kegiatan optimasi lahan oplah non rawa tahap II Tahun Anggaran 2025 antara Dinas Pertanian Lombok Tengah dengan PUPR (Ahmad Sakurniawan/Koran Mandalika)

Koran Mandalika, Lombok Tengah- Kabupaten Lombok Tengah optimalkan lahan non rawa untuk wujudkan swasemba pangan seperti yang dicanangkan pemerintah pusat.

Untuk sukseskan program tersebut, dilakukan penandatanganan kontrak survey investigasi dan desain kegiatan optimasi lahan oplah non rawa tahap II Tahun Anggaran 2025 antara Dinas Pertanian Lombok Tengah dengan PUPR.

Wakil Bupati Lombok Tengah Muhamad Nursiah mengatan program optimasi lahan atau oplah keterkaitannya dengan air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Program ini sudah dilakukan pada tahap pertama untuk 1000 hektare. Titik 1000 hektare tersebut ditemukan oleh Unram selaku ahlinya.

Baca Juga :  Reses di Batukliang, Haji Uhib PKS Dapat Keluhan Soal Infrastruktur Hingga Kesejahteraan

“Artinya, yang 1000 hektare tinggal dilanjutkan. Tambahannya 1.500, ini berproses. Nah, ini semua akan bertandatangan berkontrak nanti untuk dilakukan program ini. Misalkan dengan tahapan-tahapannya itu,” kata Nursiah, Senin (23/6).

Nursiah menegaskan tahun ini pemerintah pusat menargetkan Lombok Tengah menanam di 2.500 hektare.

“Mulai penanamannya September. Desember sudah produksi di situ,” ujar Nursiah.

Dengan adanya program oplah ini, kata Nursiah, minimal akan jadi dua kali musim tanam. Bisa saja lebih, tergantung perkembangan sumber airnya.

Baca Juga :  7 Desa di NTB Didorong jadi Pilot Project Pengembangan Industri

Mantan Sekda Lombok Tengah itu menyebut anggaran program oplah sebesar Rp 7 miliar. Anggarannya dari APBN. Per hektare Rp 4,6 juta. Sementara itu, untuk konsultan Rp 375 juta.

“Itu termasuk biaya tanam, bibit, dan alat-alat lainnya,” sebut Nursiah.

Tahap pertama ini tersebar di Praya Barat, seperti Desa Penujak, Bonder, dan lainnya.

Dalam rangka sukseskan tersebut, pemerintah juga membangun kebersamaan dengan BWS keterkaitan dengan sumber air. (wan)

Berita Terkait

Haji Ahkam PKB Terima Usulan Penataan Lingkungan Hingga Penerangan Jalan
1.607 PPPK di Lombok Tengah Terima SK, Gaji Pertama Cair Juli
DPRD Lombok Tengah Angkat Bicara Soal Penggusuran Lapak Tanjung Aan
Singgung Warga Lotim Banyak Kerja di Loteng, Pathul: Orang Lombok itu Keluarga Besar
Dewan Lombok Tengah Respons Kisruh Pengusiran Boatman di Ekas
Perumdam Tiara Lombok Tengah Hijaukan Sumber Mata Air Demi Jaga Debit
Pemkab Lombok Tengah Bahas Program Sekolah Rakyat dengan Kemensos
Dandim Lombok Tengah: Doa dan Senyuman Istri Penyemangat Suami Bertugas

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 23:18

Patroli Jalur dan Sosialisasi, Upaya Rutin KAI Daop 4 Semarang untuk Menjaga Keamanan Perjalanan KA

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:38

Strategi Pensiun Dini dari Kontrakan dengan Reksa Dana

Rabu, 9 Juli 2025 - 20:49

LindungiHutan Dorong Tebus Jejak Karbon dengan Penanaman Pohon

Rabu, 9 Juli 2025 - 19:05

BSI Maslahat Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Tangerang

Rabu, 9 Juli 2025 - 19:00

Mengenal Staking, Cara Santai Memaksimalkan Cuan dari Aset Kripto?

Rabu, 9 Juli 2025 - 17:25

Daop 1 Jakarta Catat Lonjakan Kedatangan Penumpang Selama Awal 2025

Rabu, 9 Juli 2025 - 16:57

Mengapa Solusi Dokumen Digital Penting di Era Teknologi

Rabu, 9 Juli 2025 - 16:51

Barantum CRM AI: Solusi Customer Service Modern yang Efisien

Berita Terbaru

Teknologi

Strategi Pensiun Dini dari Kontrakan dengan Reksa Dana

Rabu, 9 Jul 2025 - 21:38