Koran Mandalika – Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 mengusulkan pendirian monumen kenangan kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.
“Monumen itu sebagai wujud penghormatan dan apresiasi jejak kepemimpinan Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah yang berakhir pada 19 September 2023,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto, Rabu (16/8).
Menurut pria yang karib disapa Didu itu, pembangunan monumen akan menjadi langkah yang sangat penting dalam menjaga warisan dan pencapaian kepemimpinan pasangan Zul-Rohmi selama lima tahun berkhidmat memimpin NTB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Didu mendorong monumen tersebut tidak dibangun pemerintah provinsi, tetapi oleh para loyalis Zul-Rohmi yang disebutnya sebagai Zul-Rohmi Mania.
“Pembangunannya pun harus dengan skema gotong royong sebagai wujud pelibatan dan partisipasi aktif Zul-Rohmi Mania,” ucap Didu.
Dia menilai, apabila sudah terbangun maka monumen tersebut akan menjadi cerminan dari dedikasi dan pengabdian Zul-Rohmi dalam mengatasi berbagai tantangan dan dinamika selama memimpin NTB.
“Monumen itu sejatinya lebih dari sekadar simbol fisik. Monumen itu nanti akan memainkan peran penting dalam memperingati dan menginspirasi generasi mendatang,” jelas Didu.
Monumen untuk Zul-Rohmi tersebut juga akan berperan sebagai dokumentasi visual dari apa yang sudah dicapai selama masa jabatannya.
Dengan begitu, memungkinkan masyarakat dan generasi mendatang untuk mengingat dan mengapresiasi dedikasi serta hasil kerja Zul-Rohmi.
“Saya usul, monumen ini layak juga dibangun di antara Pulau Lombok dan Sumbawa,” kata mantan Eksekutif Direktur Walhi NTB dua periode itu.
Sementara itu, Sekretaris Mi6 Lalu Athari Fathullah melihat sebuah monumen juga bisa berperan meningkatkan kesadaran publik.
Menurut Athar, monumen itu juga bisa berfungsi sebagai pusat pembelajaran bagi pemimpin yang akan datang.
Pengalaman dan pelajaran yang diambil dari kepemimpinan sebelumnya dapat membantu mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam mengatasi tantangan yang dihadapi.
Athar menyerahkan sepenuhnya kepada para Zul-Rohmi Mania terkait wujud monumen tersebut. (Wan)