Pengin Maju Pilgub NTB tapi Belum Punya Kendaraan Parpol, Begini Saran Mi6 - Koran Mandalika

Pengin Maju Pilgub NTB tapi Belum Punya Kendaraan Parpol, Begini Saran Mi6

Sabtu, 6 Januari 2024 - 17:52

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mataram, Koran Mandalika – Lembaga kajian sosial politik mi6 memprediksi Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB, November 2024 akan diwarnai perang bintang kader parpol yang maju sebagai Calon Kepala Daerah.

Mereka akan bertarung bertarung habis-habisan dan all out demi menjaga marwah partai pengusung maupun menghargai dukungan  loyalis votternya.

Sementara itu, Mi6 juga menduga kuat usai gelaran Pileg dan Pilpres 2024, akan mulai ramai kandidat lain yang muncul setelah melihat peta dan mapping politik perolehan Kursi di Parlemen hasil Pileg 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meskipun demikian, pada akhirnya nanti konstestan Cakada yang tampil akan terseleksi lewat mekanisme politik dan dukungan.

Hal ini bisa jadi munculnya konstestan bak jamur di musim hujan itu diwarnai dengan berbagai motivasi, salah satu bisa jadi hanya  sekedar blaving, test the water  untuk menaikkan posisi tawar semata, ujung- ujungnya Hand Up  dari kontestasi (withdrew from the contest).

Selain itu, terseleksi kontestan Pilgub NTB 2024 nantinya tidak terlepas dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain , Popularitas kurang menarik perhatian pemilih , rekam jejak atau jam terbang yang kurang mumpuni , elektabilitas tidak naik, budget yang tipis kering, terakhir timbulnya kesadaran parpol untuk  mengusung kadernya , semisal PDIP  jauh-jauh hari sudah merekom kadernya tampil di berbagai tingkatan Pilkada di NTB tahun 2024 mendatang.

Dus, Minimnya calon kepala daerah  baru baik dari kader parpol maupun non partai menyongsong  Pilgub NTB 2024 bisa diamati dari fenomena akhir-akhir ini yang tidak mencerminkan giroh sebagai petarung yang ‘serius’.

“Bisa jadi belum munculnya calon kepala daerah ini karena parpol sedang di sibukkan oleh Pemilihan Legislatif dan Pilpres. Sehingga konsentrasi dan energi politiknya difokuskan di dua moment tersebut,” kata Direktur Mi6 , Bambang Mei Finarwanto, SH melalui siaran pers, Jumat (5 Januari 2024 ) .

Baca Juga :  Lalu Iqbal Bikin Publik Meleleh, Dinilai Mampu Pimpin NTB

Lelaki yang  akrab disapa didu mengatakan kalaupun hari ini energi dan konsentrasi politik Parpol tercurah di momentum pileg dan Pilpres tentu ini bagian dari strategi Parpol untuk menaikkan  elektabilitas yang tercermin dari raihan Kursi di Parlemen baik tingkat II , kabupaten/kota, Provinsi maupun Pusat / DPR RI.

“Makin besar jumlah perolehan kursi di Parlemen secara signifikan , tentu akan berkorelasi terhadap posisi tawar politik dalam kontestasi Pilkada serentak, November/September 2024 mendatang, khususnya dalam menentukan papan satu atau papan dua,”  ujar didu .

Didu melanjutkan kalaupun saat ini sudah dimunculkan beberapa nama  yang digadang-gadang bakalan maju dalam Pilgub NTB  2024 , Mi6 menganggap itu sebatas asumsi dan rumor sesaat sebatas entertain politik semata.

“Kecuali nama calon tersebut sudah di endors oleh Parpol secara definitif , seperti PDIP misalnya yang menetapkan beberapa kadernya tampil dan maju dalam pilkada serentak 2024,” imbuh didu.

Selanjutnya mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB melanjutkan Mi6 memprediksi dalam gelaran Pilkada NTB Serentak tahun 2024 akan banyak Parpol yang mengusung Kader Ideologis tampil dan maju dalam Pilgub NTB sebagai bagian dari kaderisasi dan jenjang karier politik.

Parpol sepertinya dalam Pilgub NTB enggan merekom Calon Kepala Daerah diluar Kadernya. Hal ini tentu untuk meminimalisasi resiko politik dibelakang hari.

“Partai Politik makin menyadari pentingnya meraih dan merebut  kekuasaan politik untuk memperkuat legacy dan citra baik di mata rakyat dan konstituennya ” tandas didu.

*Perlu Effort Kuat yakinkan Parpol*

Terkait calon kepala daerah bukan dari kalangan kader partai politik , didu melihat perlu effort yang lebih untuk menyakinkan owner parpol bahwa kekuatannya tidak sekedar elektabilitas, rekam jejak , tapi harus disertai komitmen yang kuat plus logistik.

Baca Juga :  Duet di Pilgub NTB, Zul dan Uhel Ternyata Ada Chemistry

“Kontestasi Pilkada perlu beaya yang tidak sedikit untuk menggerakkan semua sumber daya pemenangan, seperti beaya kampanye, APK,  saksi maupun operasional lainnya, belum lagi beaya survey, dll,” ujar didu.

Sehingga agak sulit membayangkan dan mustahil jika  para konstestan Pilkada tidak ditopang oleh  beaya politik yang memadai  untuk kontestasi Pilkada

“Di pentas politik gelaran  Pilkada tidak sekedar mengandalkan  popularitas dan ketokohan semata, karena tidak ada makan siang gratis. Yang ada adalah hubungan simbiosis mutualisme yg saling memahami maksud,” urai didu.

Terakhir didu menggaris-bawahi bahwa tidak mudah memenangi  Pilgub NTB 2024 bagi siapapun yang tampil sebagai Calon Kepala Daerah karena Lanskap jauh berbeda dibanding Pilgub 2018 silamnya. Salah satu terdapat 2,1 Juta Pemilih Pemula/ Swing Votter/ Gen Z , Milenial yang perlu di yakinkan utk memilih dan datang ke TPS .

Untuk sekedar Ilustasi Pada Pilgub NTB 2018 silam , suara tidak sah sebesar 84. 361. Dari total pemilih 2,6 jutaan.  Sementara  Pileg 2019, suara yang tidak sah maupun pemilih golput di pulau lombok berkisar hampir 700 ribuan. Jumlah suara tidak sah dan golput berpeluang digarap dalam Pilkada / Pemilu 2024.

“Menggarap suara tidak sah dan pemilih Golput diawal akan menghindarkan kandidat baru ditahap awal langsung head to head dengan petahana. Dengan menghindari head to head di fase awal dengan petahana, kandidat baru tidak akan terjebak pada pola menyiram garam dilautan saat bersosialisasi atau sia sia,” tukas Didu. (red)

Berita Terkait

Berkunjung ke Sengkol Pujut, Warga: Lalu Iqbal Paling Pantas Pimpin NTB
Cabup Lobar Nurhidayah Janji Naikkan Insentif RT-RW dan Kader Posyandu
Cagub NTB Ummi Rohmi Soroti Pariwisata, Fokus Berdayakan SDM Lokal
Pendiri Garda Melati NTB Mundur dari Barisan Relawan Bang-Abah, Begini Alasannya
Cabup Nurhidayah Serap Gagasan Gen Z di Lobar, Komitmen Tata Pariwisata
Pimpinan Ponpes Yatofa Deklarasi Dukung Iqbal-Dinda, Lalu Iqbal: Tunas Doa Restu
Ummi Rohmi Lebih Pilih Sambangi Warga Ketimbang Berebut Panggung di Sirkuit Mandalika
Survei Poltracking Indonesia: Rohmi-Firin Unggul, Firin Cawagub Terpopuler

Berita Terkait

Jumat, 18 Oktober 2024 - 10:00

Musikala Mengubah Fobia Menjadi Karya Single Perdana

Jumat, 18 Oktober 2024 - 10:00

Rekomendasi Tas Multifungsi, Tas Dengan Berbagai Cara Pemakaian!

Jumat, 18 Oktober 2024 - 09:00

CEO BlackRock: Bitcoin Bakal Tumbuh Pesat, Siapa Pun Presiden AS Terpilih

Jumat, 18 Oktober 2024 - 09:00

Indogo Business Community (IBC), Sebuah Komunitas Untuk Pebisnis yang Ingin Bertumbuh dan Berkembang

Jumat, 18 Oktober 2024 - 08:52

VRITIMES Perkuat Jaringan Media Digital melalui Kerjasama dengan Besoklagi.com

Jumat, 18 Oktober 2024 - 06:50

Tokocrypto Dukung Aturan Baru Bappebti Tingkatkan Pengawasan Pasar Kripto

Kamis, 17 Oktober 2024 - 23:33

Kerjasama Strategis VRITIMES dan Portallensa.com dalam Penyebaran Informasi yang Terpercaya

Kamis, 17 Oktober 2024 - 21:11

Peluncuran Buku “Kitab Kramat Digital Marketing”

Berita Terbaru

Teknologi

Musikala Mengubah Fobia Menjadi Karya Single Perdana

Jumat, 18 Okt 2024 - 10:00