Permintaan Bank Sentral Terus Mendukung Harga Emas Ditengah Tren Bearish - Koran Mandalika

Permintaan Bank Sentral Terus Mendukung Harga Emas Ditengah Tren Bearish

Senin, 16 Desember 2024 - 09:48

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAU/USD) diperdagangkan datar di sekitar $2.650 pada awal sesi Asia hari Senin (16/12). Namun, beberapa faktor utama, seperti aksi beli kuat dari bank sentral dan ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah, diperkirakan dapat memberikan dukungan bagi logam mulia dalam jangka pendek.

Menurut Andy Nugraha, analis dari Dupoin Indonesia, kombinasi candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan bahwa tren bearish masih mendominasi pergerakan XAU/USD. “Proyeksi hari ini menunjukkan potensi penurunan hingga $2.645. Namun, jika terjadi rebound, harga dapat naik menuju target terdekat di $2.663,” ungkap Andy.

Ketegangan geopolitik terus menjadi pendorong utama pergerakan harga emas. Pada hari Minggu, pemerintah Israel mengumumkan rencana untuk melipatgandakan populasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Langkah ini, yang dipandang sebagai respons terhadap ancaman dari Suriah, meningkatkan kekhawatiran geopolitik di wilayah tersebut. Ketidakpastian ini mendorong pelarian ke aset safe haven seperti emas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, permintaan besar dari bank-bank sentral juga memberikan dorongan positif bagi harga logam mulia. Bank sentral telah menjadi pembeli emas selama hampir 15 tahun terakhir, menekankan peran emas sebagai lindung nilai dari krisis dan aset cadangan yang dapat diandalkan. Data dari World Gold Council memproyeksikan bahwa tren pembelian ini akan terus berlanjut, mendukung harga emas hingga tahun 2025.

Baca Juga :  EVOS dan itel Bersiap Menggebrak Dunia Gaming di Indonesia dengan Ultimate ROAR!

Meskipun permintaan emas didukung oleh faktor geopolitik dan arus safe haven, kebijakan ekonomi AS yang kuat dapat membatasi kenaikan logam mulia ini. Salah satu faktor utama adalah rencana tarif dari Presiden AS terpilih, Donald Trump, yang diperkirakan akan memicu inflasi lebih lanjut dan menunda pelonggaran kebijakan Federal Reserve (The Fed).

“Ekonomi AS yang kuat akan mendukung penguatan dolar AS, yang pada akhirnya dapat menekan harga komoditas berbasis dolar, termasuk emas,” ujar Carsten Menke, analis dari Julius Baer. “Dengan ekspektasi ekonomi yang lebih kuat, ruang untuk penurunan suku bunga semakin kecil, sehingga mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe haven,” tambahnya.

Baca Juga :  Solusi Drone DJI untuk Meningkatkan Keamanan Kawasan Industri Terpadu

Para pelaku pasar juga menunggu rilis data Indeks Manajer Pembelian (IMP) AS untuk bulan Desember pada hari Senin. Data ini akan memberikan indikasi lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi AS dan arah kebijakan moneter The Fed.

Di sisi lain, perhatian juga tertuju pada pertemuan The Fed pada hari Rabu, di mana bank sentral diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Pernyataan dari Ketua The Fed, Jerome Powell, akan menjadi sorotan utama, karena dapat memberikan petunjuk tentang kebijakan moneter AS untuk tahun 2025.

Secara keseluruhan, harga emas masih menghadapi tekanan dari tren bearish. Andy Nugraha memperkirakan harga akan bergerak dalam kisaran $2.645 hingga $2.663 pada hari ini, tergantung pada sentimen pasar dan data ekonomi yang dirilis. Permintaan yang signifikan dari bank sentral dan ketegangan geopolitik dapat memberikan dukungan jangka pendek, sementara penguatan dolar AS berpotensi menahan laju kenaikan logam mulia ini.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Pasar Aset Kripto Volatil, Bittime Hadirkan Kelas Spesial Ramadan
Cardano vs Ripple: Komparasi Lengkap untuk Investor Kripto Pemula dan Pro!
Bahas Sustainability dalam Transportasi Perkeretaapian, Dirut KAI Jadi Narasumber Kuliah Umum di FEB UI
Hisense Hadirkan Mini-LED AI TV U6Q di Indonesia
Jual Mobil Sedan Bekas: Lebih Susah atau Justru Lebih Menguntungkan?
Tokocrypto Tingkatkan Pemahaman Kripto di Kalangan Generasi Muda Indonesia
Gadai PC dan Laptop di deGadai: Solusi Cepat Dapat Dana Tanpa Kehilangan Aset
Membuka Kerja Sama Indonesia-India di Bidang Pertahanan: Wawasan Inti dari Webinar ISI

Berita Terkait

Rabu, 12 Maret 2025 - 20:53

Pasar Aset Kripto Volatil, Bittime Hadirkan Kelas Spesial Ramadan

Rabu, 12 Maret 2025 - 19:00

Cardano vs Ripple: Komparasi Lengkap untuk Investor Kripto Pemula dan Pro!

Rabu, 12 Maret 2025 - 18:05

Bahas Sustainability dalam Transportasi Perkeretaapian, Dirut KAI Jadi Narasumber Kuliah Umum di FEB UI

Rabu, 12 Maret 2025 - 15:29

Hisense Hadirkan Mini-LED AI TV U6Q di Indonesia

Rabu, 12 Maret 2025 - 15:13

Jual Mobil Sedan Bekas: Lebih Susah atau Justru Lebih Menguntungkan?

Rabu, 12 Maret 2025 - 13:50

Gadai PC dan Laptop di deGadai: Solusi Cepat Dapat Dana Tanpa Kehilangan Aset

Rabu, 12 Maret 2025 - 12:04

Membuka Kerja Sama Indonesia-India di Bidang Pertahanan: Wawasan Inti dari Webinar ISI

Rabu, 12 Maret 2025 - 10:24

AnyMind Group ditunjuk sebagai distributor online eksklusif untuk Moyuum di Indonesia

Berita Terbaru

Teknologi

Hisense Hadirkan Mini-LED AI TV U6Q di Indonesia

Rabu, 12 Mar 2025 - 15:29