Koran Mandalika – Tim asesor Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) melakukan visitasi akreditasi di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nahdlatul Wathan (NW) Leneng selama dua hari terhitung Jumat (20/10).
Dua tim asesor, yakni Usuludin dan Yuli Agustina disambut pertunjukan seni tari oleh para siswi MI NW Leneng.
Kegiatan visitasi akreditasi juga dihadiri Ketua Yayasan MI NW Leneng Haji Ahmad Supli, Kepala MI NW Leneng Eni Handayani, para guru, perwakilan kemenag, tokoh agama, dan beberapa wali murid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tim asesor, yakni Usuludin mengatakan dalam visitasi akreditasi ini pihaknya melakukan klarifikasi, verifikasi, dan validasi data serta informasi yang telah disampaikan oleh madrasah melalui pengisian instrumen akreditasi.
“Ini bertujuan melakukan pembinaan, pengembangan, dan peningkatan mutu madrasah,” kata Usuludin, Jumat (20/10).
Dia menjelaskan proses penilaian akreditasi merupakan rangkaian pelaksanaan akreditasi yang melekat dengan fungsi evaluasi madrasah.
Pihaknya melakukan penggalian data berupa telaah dokumen, observasi, dan wawancara kepala sekolah, perwakilan guru, wali murid, siswa, dan masyarakat sekitar.
“Penilaian ini kami lakukan dua hari, yakni Jumat – Sabtu. Waktu penilaian dalam sehari itu lima jam. Mulai pukul 08.00 WITA,” ujar Usuludin
Ketua Yayasan MI NW Leneng Haji Ahmad Supli menjelaskan madrasah tersebut didirikan pada 1958.
“Peletakan batu pertama dilakukan Almaghfurlah TGH. Zainuddin Abdul Madjid,” kata Haji Supli.
Anggota DPRD Lombok Tengah fraksi PKS itu menjelaskan perlahan tapi pasti fasilitas madrasah akan dilengkapi.
“Alhamdulillah, tahun ini bangunan madrasah dapat kami naikkan di bagian depan,” tutur Haji Supli.
Pihaknya juga berharap ke depan tim asesor bersedia membimbing semua yang terlibat mencerdaskan generasi di MI NW Leneng.
Dia merencanakan nantinya madrasah dan masjid jadi satu sehingga aktivitas madrasah menyatu dengan aktivitas peribadatan masyarakat.
Sementara itu, Kepala MI NW Leneng Eni Handayani mengatakan jumlah siswa saat ini sebanyak 191 orang.
“Siswa kami tidak hanya dari Kelurahan Leneng atau Kecamatan Praya saja, tetapi ada juga yang dari kecamatan lain,” kata Eni.
Eni menjelaskan kegiatan ekstrakurikuler madrasah yang kental dengan nilai agama menjadi daya tarik tersendiri.
“Setiap hari, kami wajibkan semua siswa salat dhuha,” ucap Eni.
Menariknya, MI MW Leneng juga memiliki sanggar seni tempat mengasah bakat para murid.
Di sisi lain, Eni berharap madrasah yang dipimpinnya tersebut kembali mendapat akreditasi A tahun ini.
“Tahun lalu, kami dapat akreditasi A dengan nilai 91. Kami berharap tahun ini dapat nilai lebih dari itu. Tentunya, kami terus berinovasi memberi yang terbaik untuk siswa-siswi,” jelas Eni. (Wan)