Warga Loteng Rela Antre Panas-panasan Demi Dapatkan Beras Murah - Koran Mandalika

Warga Loteng Rela Antre Panas-panasan Demi Dapatkan Beras Murah

Rabu, 6 Maret 2024 - 10:14

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga Lombok Tengah antre panas-panasan untuk mendapatkan beras murah (Wawan/Koran Mandalika)

Warga Lombok Tengah antre panas-panasan untuk mendapatkan beras murah (Wawan/Koran Mandalika)

Koran Mandalika, Lombok Tengah – Ratusan warga Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) rela antre panas-panasan demi mendapatkan beras murah di Lapangan Muhajirin, Praya, pada Rabu (6/3).

Gerakan pangan murah merupakan instruksi pemerintah pusat dengan melibatkan pemerintah setempat, badan pangan nasional, bulog, dan Id food.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lombok Tengah Lalu Ahmad Satriadi mengatakan harga beras, gula, tepung, dan minyak goreng di sini lebih murah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Selisihnya berkisar di angka Rp 2 ribu per kilogram apabila dibanding dengan harga pasar,” kata Satriadi, Rabu (6/3).

Baca Juga :  REFO Sukses Selenggarakan G-Schools Indonesia Summit (GSIS) 2024 dengan Tema “Tren AI dalam Pembelajaran Berbasis Google”

Untuk beras jenis SPHP, dijual seharga Rp 10.200 per kilogram atau Rp 52 ribu per lima kilogram.

“Ada juga beras dengan kualitas premium yang dijual seharga Rp 15 ribu. Di pasar, biasanya dijual Rp 17 ribu,” jelas Satriadi.

Menurut dia, apabila harga di gerakkan pangan murah ini setara pasar, mustahil masyarakat rela antre.

“Ibu-ibu yang antre ini tentu sudah paham harga di pasar sehingga mereka rela antre untuk mendapat beras murah,” ucap Satriadi.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Puyung, Masnun tidak mempermasalahkan antre berpanas-panasan demi mendapatkan beras dengan harga lebih murah.

Baca Juga :  Companies, stop striving for zero complaints

“Saya hanya beli beras SPHP dengan harga Rp 52 ribu per kilogram. Harganya lumayan lebih murah,” ungkap Masnun.

Dia berharap ke depannya pemerintah lebih memperhatikan terkait lokasi. Sebab, banyak masyarakat yang harus antre berpanas-panasan.

“Apalagi ada ibu-ibu yang sambil gendong anak. Kasihan, mereka antre di bawah terik matahari,” tutur pria paruh baya itu.

Terkait saran warga tersebut, Lalu Ahmad Satriadi mengatakan akan menjadi evaluasi ke depan. (wan)

Berita Terkait

Elevate Your Goals with Inspirational Speaking
Nusantara Global Network Partners with Broker Vantage to Launch Exclusive Rebate Program for Traders
Nusantara Global Network and Broker Valetax Announce Strategic Partnership to Enhance Trading Solutions with Self Rebate System
Say Bye To Red Flags and Hello To Green Flags
FROM CASES TO CLEANUPS: CASETiFY COMMITS TO REMOVING OCEAN PLASTIC WITH SEVEN CLEAN SEAS
Babylon: Revolutionizing Bitcoin’s Role in Securing Proof-of-Stake (PoS) Blockchains
Festive Season Pricing Adjustment at Karaoke Manekineko: December 10, 2024 – January 1, 2025
Bitcoin Breaks $100,000 Mark: A New Era for Cryptocurrency?

Berita Terkait

Minggu, 22 Desember 2024 - 09:00

Cara Beli Bitcoin di Indonesia: Panduan Sederhana untuk Pemula yang Baru Mulai

Minggu, 22 Desember 2024 - 08:23

Penumpang Puas Berkali-kali Naik Taksi Online Listrik Evista di Dua Bandara

Sabtu, 21 Desember 2024 - 18:00

4 Alasan untuk Mulai Gunakan Dompet Crypto Indonesia untuk Kelola Aset Digital

Sabtu, 21 Desember 2024 - 16:00

Pabrik Trafo Bambang Djaja: Mengapa Mereka Menjadi Pilihan Utama di Industri?

Sabtu, 21 Desember 2024 - 15:48

Apparel Nyaman untuk Liburan Singkat: Tips Weekend Getaway dengan Bodypack

Sabtu, 21 Desember 2024 - 14:00

Puncak Seru Akhir 2024! AXIS Esports Labs Hadir di Pontianak dengan Beragam Keseruan yang Wajib Gamers Ikuti!

Sabtu, 21 Desember 2024 - 13:35

Press Release: PT Bambang Djaja – Pabrik Trafo Terpercaya di Indonesia

Sabtu, 21 Desember 2024 - 13:28

Daftar Airdrop Crypto Gratis Akhir 2024: Proyek Memecoin Masih Hype?

Berita Terbaru