Koran Mandalika, Lombok Tengah – Desa Murbaya yang terletak di Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, makin memperkaya ragam destinasi wisata dan rekreasinya dengan kehadiran Gelora Lendang Kelor.
Destinasi ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan olahraga, tetapi juga menawarkan pengalaman wisata yang unik bagi pengunjung. Berikut fakta unik Desa Murbaya.
1. Pada Minggu 11 Agustus 2024 masyarakat Desa Murbaya merayakan momen bersejarah dengan peresmian Lapangan Sepak Bola Gelora Lendang Kelor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tokoh masyarakat, pejabat pemerintah desa, tokoh pemuda, dan ratusan warga antusias menyambut kehadiran lapangan sepak bola yang telah lama dinantikan.
2. Kepala Desa Murbaya Herman Wijaya mengungkapkan pembangunan lapangan ini merupakan hasil kerjasama antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait.
3. Gelora Lendang Kelor dapat menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berolahraga dan mempererat tali persaudaraan.
Lapangan sepak bola yang luas dan modern ini tidak hanya menjadi tempat berolahraga, tetapi juga diharapkan mampu melahirkan bibit-bibit atlet sepak bola berbakat dari daerah ini.
Dengan fasilitas yang memadai, masyarakat Desa Murbaya kini memiliki tempat yang representatif untuk mengembangkan bakat dan minat mereka dalam bidang olahraga, khususnya sepak bola.
4. Lapangan mini soccer berukuran 35 x 64 m2. Lapangan khusus untuk anak anak berukuran 30 x 42 m2. Semua area lapangan dipagari dengan galvanis dan plastik bola.
Fasilitas lainnya: tribun penonton, kamar mandi, dan tempat parkir.
5. Berlokasi di tengah persawahan yang hijau dan diapit baris pepohonan, Gelora Lendang Kelor menawarkan nuansa berolahraga dalam dekapan alam yang masih sangat asri.
Pengunjung dapat menikmati udara segar dan pemandangan alam yang menenangkan sambil berolahraga atau sekadar bersantai. Kehadiran lapangan ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman berbeda saat berkunjung ke Desa Murbaya.
6. Nama Lendang Kelor tercatat dalam sejumlah babad, seperti Babad Praya, Babad Sakra, Babad Mengui, dan Geguritan Rusak Sasak.
7. Nama Lendang Kelor juga ditemukan dalam peta Belanda dari tahun 1894 hingga 1908, sebelum desa ini berganti nama menjadi Desa Murbaya pada tahun 1914.
Pada peta terbitan tahun 1894, pemerintah Hindia-Belanda bahkan menandai dua kawasan di wilayah Lendang Kelor dengan sebutan Bosch Tevens Hertenkamp Van Der Vorst dan Weide Poor De Paarden Van Der Vorst, yang berarti tempat penangkaran rusa dan tempat pemeliharaan kuda milik pangeran.
8. Gelora Lendang Kelor tidak hanya menjadi tempat berolahraga, tetapi juga simbol kebangkitan dan kebersamaan masyarakat Desa Murbaya.
9. Desa Murbaya kini memiliki berbagai destinasi menarik yang dapat dikunjungi, seperti:
Wisata Perosotan Abangan di Dusun Dasan Baru. Selain bisa memanjakan mata dengan pemandangan alam persawahan terasering yang sangat asri, Dusun Dasan Baru juga menawarkan sensasi bermain perosotan di parit Abangan yang merupakan bagian dari saluran irigasi sekunder Jurang Sate yang selesai dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1935.
10. Pusat Kerajinan Bambu di Dusun Loang Ajak; Merupakan daratan tertinggi di Desa Murbaya dengan elevasi mencapai 375 mdpl, Dusun Loang Ajak atau Repok Dasan Baru juga menawarkan pengalaman melihat langsung aneka produksi anyaman bambu berupa; Sangkar Ayam, Sangkar Burung, Tudung Lampu untuk keperluan interior, dan juga aneka keperluan rumah tangga seperti bakul. Hampir 90% warga dusun Repok Dasan Baru adalah pengrajin bambu secara turun temurun.
11. Sentra Produksi Tahu dan Tempe di Dusun Kekalek; Memiliki keterikatan kuat dengan masyarakat di Kekalek, Kota Mataram, warga Dusun Kekalek yang berada di Desa Murbaya juga memiliki mata pencaharian utama berupa produksi produk kuliner tahu dan tempe dan menjadi supplier utama kebutuhan Tahu dan Tempe di Kabupaten Lombok Tengah.
12. Situs Makam Undak Undak Siwak di Dusun Murbaya; Berupa sebuah komplek pemakaman tua dengan sebaran batu nisan unik yang sangat masif, Situs Makam Undak Undak Siwak telah lama menjadi destinasi ziarah makam bagi banyak warga di pulau Lombok. Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut terkait tokoh tokoh yang dimakamkan di lokasi ini, banyak orang yang meyakini bahwa situs makam ini merupakan petilasan dari Raden Mas Panji Tilar Negara dan makam sejumlah tokoh dari Lendang Kelor di masa lalu.
Kehadiran Gelora Lendang Kelor tentunya menjadi pengikat antara kebesaran nama Lendang Kelor di masa lalu dengan masyarakat yang menjadi warganya hari ini yang menempati wilayah administratif Desa Murbaya. Gelora Lendang Kelor juga sekaligus memperkaya ragam destinasi wisata dan rekreasi yang dimiliki desa ini, dan menjadikannya tujuan yang menarik bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.
Dengan kehadiran Gelora Lendang Kelor, Desa Murbaya tidak hanya memperkuat identitasnya sebagai desa yang kaya akan budaya dan sejarah, tetapi juga sebagai desa yang aktif dalam bidang olahraga dan rekreasi. Kombinasi antara olahraga dan wisata ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menarik lebih banyak pengunjung untuk datang dan menikmati keindahan serta keramahan Desa Murbaya. (*)