Koran Mandalika, Lombok Tengah – Rencana pembangunan hotel bintang lima di kawasan Pantai Tanjung Aan nampaknya tidak mendapat respons positif dari para wisatawan asing atau turis.
Pengakuan bahwa turis lebih memilih ke Antalya Turki saja dibanding ke Mandalika, Lombok, disampaikan langsung Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai.
“Kalau di situ (Tanjung Aan) dibangun Bintang Lima, mereka bilang begini bahasa mereka. Ya, kalau yang kayak begitu mending kami ke Antalya, Turki aja. Apa bedanya? Atau ke tempat-tempat lain, di Spanyol, di Brazil, kan di sana juga ada,” kata Natalius membahasakan kembali aspirasi para turis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Natalius, membangun hotel bintang lima sah-sah saja. Hanya saja, pada bagian spot turisnya diusahakan hati-hati.
“Karena, kan, bintang lima jangan bangun di spot utama wisata yang orang-orang turis datang,” saran Menteri HAM.
Atas persoalan tersebut, Menteri HAM mengaku sudah koordinasi dengan PT ITDC. Hanya saja, hasil tentu tidak begitu saja diputuskan.
“Itu tidak bisa langsung ambil keputusan dan kesimpulan serta tidak bisa memuaskan secara langsung. Tapi membutuhkan kerja sama dan sinergi antar lembaga,” jelas Natalius.
Dia menilai ITDC tetap harus ada karena dia menumbuhkan ekonomi. Menurutnya, ITDC justru yang mengangkat Lombok itu menjadi mendunia.
“Jadi Mandalika tetap dijaga. Dijaga dan dilestarikan. Yang harus dilakukan itu adalah pengaturan. Kata pengaturan ya bukan pembatasan, peniadaan, bukan. Kalau pengaturan berarti, kan, diatur supaya rapi, penataan. Jadi kalau menolak misalnya meniadakan ITDC misalnya, itu tidak boleh,” beber Natalius. (wan)