Koran Mandalika – Politikus Golkar Megawati Lestari menilai kekurangan air bersih di Lombok saat ini berdampak terhadap kenaikan harga komoditi pertanian, salah satunya beras.
Menurut Mega, kaum perempuan paling merasakan dampak kenaikan harga tersebut.
Caleg DPRD NTB Dapil VIII itu pun tidak mau tinggal diam. Mega putar otak mencarikan solusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut dia, kaum perempuan bisa menjadi agen perubahan untuk diversifikasi pangan menuju ketahanan pangan nasional.
“Saya mengajak kelompok perempuan di Lombok Tengah mulai menjadi agen perubahan diversifikasi pangan,” kata Mega, Rabu (18/10).
Hal itu, kata Mega, bisa dimulai dengan sesuatu yang sederhana. Seperti mulai menanam dan memanfaatkan pekarangan rumah.
“Pola-pola seperti itu kami harap dapat menjadi stimulus merubah mindset kaum perempuan di Lombok Tengah,” ujar Mega.
Ketua Dharma Wanita Provinsi NTB itu juga menegaskan sudah saatnya konsep diversifikasi pangan dan semangat menanam ini mendapat dorongan.
“Ibu-ibu bisa mulai dengan hortikultura. Menanam cabai, tomat, atau sayuran lain yang bisa dilakukan di pekarangan rumah,” ucap Mega.
Mega melihat kaum perempuan masih dinilai sebagai subjek pelengkap semata. Padahal, potensi yang ada di kelompok perempuan sangat luar biasa.
Hal itu juga yang menjadi alasan Mega memantapkan visi untuk pemberdayaan perempuan dan ketersediaan pendidikan yang berkualitas.
“Dua hal itu yang akan saya perjuangkan ketika diberi amanah duduk di kursi DPRD NTB,” tegas Mega.
Di lain sisi, Mega mendorong pemerintah segera memberi solusi jangka pendek, menengah, hingga panjang terhadap fenomena saat ini. (Wan/Didu)