Koran Mandalika, Lombok Tengah – Angka kemiskinan di Kabupaten Lombok Tengah mencapai 12,07 pada periode Maret 2024. Capaian ini diperoleh dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Lombok Tengah.
Kepala BPS Lombok Tengah Syawaluddin Siregar mengapresiasi capaian penurunan angka kemiskinan yang diraih Lombok Tengah. Menurut Syawaluddin, capaian itu tidak terlepas dari intervensi program pemerintah pusat dan kabupaten.
Syawaluddin mengungkapkan angka kemiskinan Lombok Tengah pada 2023 sebanyak 12,93 persen. Artinya, terjadi penurunan 0,86 persen pada periode Maret 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 122,32 ribu orang. Turun 7,42 ribu terhadap Maret 2023,” sebutnya.
Berdasarkan data BPS, penduduk Lombok Tengah sebanyak 1.089.740. Tingkat kemiskinan diukur dari pengeluaran per kapita.
Lebih rinci, pada 2017 persentase kemiskinan Lombok Tengah sebesar 15,31 persen, kemudian turun menjadi 13,87 pada 2018. Pada 2019 turun menjadi 13,63 persen, kemudian turun menjadi 13,44 pada 2020.
Persentase kemiskinan pada 2021 masih stagnan di angka 13,44 persen, kemudian turun 12,89 persen pada 2022. Pada 2023 naik menjadi 12,93 persen. Kemudian pada 2024 turun menjadi 12,07 persen.
Syawaluddin berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah terus berjuang menurunkan angka kemiskinan melalui berbagai program yang sudah dilakukan maupun akan dilakukan.
“Data yang kami peroleh ini berdasarkan pendataan pada Februari sampai Maret. Penurunan ini juga buah hasil intervensi dari program Pemkab Lombok Tengah pada triwulan pertama,” jelasnya.
Pihaknya memastikan pendataan yang dilakukan BPS menggunakan metode yang valid. Metode yang digunakan pun merata di seluruh Indonesia.
“Secara metodologi dapat dipertanggungjawabkan. Pendataan ini juga diawasi Bappenas dan statistik PBB,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Tengah Muhamad Nursiah menyampaikan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari program pusat dan kabupaten, peran dinas, masyarakat, dan insan pers.
“Ini keberhasilan masyarakat masyarakat Lombok Tengah,” ucap mantan Sekda Lombok Tengah itu.
Kepala Bappeda Lombok Tengah Lalu Wiranata mengungkapkan hampir semua program pemerintah kabupaten berpengaruh terhadap penurunan angka kemiskinan.
“Kami anggarkan Rp 212 miliar untuk program cakupan kesehatan universal (UHC), peningkatan kemampuan masyarakat, penurunan tingkat pengangguran terbuka, dan mengurangi kantong kemiskinan dengan bantuan sosial ke masyarakat,” beber Wiranata. (wan)