Koran Mandalika, Lombok Tengah- Sebagian besar wisatawan asing menyatakan sikap penolakan terhadap rencana penggusuran lapak-lapak di sepanjang Pantai Tanjung Aan oleh PT ITDC.
Mengingat, para wisatawan asing merasa lebih nyaman di sana dibanding hotel berbintang seperti rencana pembangunan yang akan dilakukan investor di kawasan Pantai Aan.
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengatakan rata-rata turis menolak untuk dilakukan perubahan atau revitalisasi Pantai Tanjung Aan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Maka sebaiknya diatur aja. Diatur di posisi atau sisi mana yang akan dibikin oleh para pengusaha untuk membangun beach club maupun vila-vilanya. Vila yang eksklusif. Tetapi tidak boleh merubah kondisi Tanjung Aan,” kata Natalius usia mengikuti jalan sehat di Desa Pejanggik, Praya Tengah, Lombok Tengah, Sabtu (21/6).
Natalius mengaku banyak bule yang protes ke WhatsApp pribadinya maupun akun media sosial, seperti Instagram dan X.
“Mereka (turis) bilang, Pak Menteri, kami datang ke sini karena ada Tanjung Aan ini. Maksudnya, dalam keadaan yang asli,” ujar Natalius.
Menteri HAM tidak menampik bahwa wisata Lombok juga terkenal berkat wisatawan asing lainnya memviralkan segala sisi keindahan Pulau Lombok.
“Ingat, yang paling penting itu adalah mengikuti kemauan turis. Karena kalau para wisatawan itu kalau tanpa mengikuti kemauan turis itu juga susah. Mereka datang (maunya) yang asli-asli saja seperti ini,” tutur Natalius. (wan)