Koran Mandalika – Muhamad Naja Hudia Afifurrahman merupakan penghafal Al-Qur’an asal Kelurahan Gomong, Kecamatan Selaparang, Mataram. Naja mulai dikenal masyarakat luas ketika mengikuti program Hafiz Indonesia pada 2019.
Naja menderita kelumpuhan otak. Namun, dibalik keterbatasan justru menjadi kelebihan.
Naja menghafal Al-Qur’an sejak usia delapan tahun. Hebatnya, dia mengingat letak dan posisi ayat di halaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikutip dari podcast BPKH RI yang dipandu host Habib Jafar, Naja mengungkapkan bahwa dia membutuhkan waktu sepuluh bulan menghafal Al-Qur’an.
Habib Jafar sontak kaget mendengar jawaban Naja yang saat itu didampingi mamanya.
“Sepuluh tahun kali,” kata Habib Jafar.
Habib Jafar bertanya kepada Naja, mengapa pengin menghafal Al-Qur’an?
“Al-Qur’an itu membuat saya senang dan bahagia. Al-Qur’an juga memberikan syafaat kepada kita di yaumulhisab, selain syafaat dari Rasulullah,” timpal Naja.
Putra dari pasangan Agusfian Hidayatullah dan Dahlia Andayani itu menghafal Al-Qur’an lewat speaker murottal.
Dahlia mengatakan keluarganya bukan dari kalangan tradisi penghafal Al Qur’an. Naja, lah, yang menjadi pioner.
“Naja yang mau menghafal. Kami saat itu bingung bagaimana mau ngajarin. Saya sempat carikan tempat menghafal, tetapi ditolak,” kata Dahlia.
Naja akhirnya menghafal Al-Qur’an melalui speaker murottal sambil disimak orang tuanya. Naja pun membuktikan dalam waktu singkat mampu menghafal 30 juz. (Wan)