Koran Mandalika – Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Hadrian Irfani punya niat mulia. Dia pengin meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Menurut Ketua PKB NTB yang karib disapa Ari itu, keberadaan pulau-pulau kecil di NTB merupakan mutiara tersembunyi.
Bukan hanya untuk mendorong branding pariwisata, tetapi juga meningkatkan lapangan kerja dan perekomian di sektor tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Penting diketahui bahwa ratusan pulau-pulau kecil di Lombok, NTB, ini menunjukkan kekayaan bahari,” kata Ari, Minggu (10/9).
Anggota DPRD NTB itu akan menyebut ironis ironi apabila dengan potensi kelautan dan bahari yang besar ternyata kantung pemukiman nelayan masih menyumbang angka kemiskinan cukup besar.
“Padahal jika dikelola dengan baik, potensi ini bisa mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat di pesisir dan pulau-pulau kecil,” ucap Caleg DPR RI Dapil NTB II Pulau Lombok itu.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di NTB pada Maret 2023 meningkat dibandingkan dengan periode September 2022.
Jumlah penduduk miskin di NTB pada Maret 2023 tercatat 751 ribu orang. Bertambah 6 ribu orang dibandingkan September 2022 yang berada di angka 744 ribu orang.
Dalam data disebutkan, profil kemiskinan di NTB didominasi kemiskinan di pedesaan, termasuk kantong nelayan di pesisir dan pulau-pulau kecil.
“Akan menjadi ironi apabila pesisir dan pulau kecil yang begitu banyak potensinya justru masyarakatnya masih hidup dalam garis kemiskinan,” ungkap pria humble itu.
Pihaknya mengajak generasi muda Lombok, terutama dari daerah pesisir dan pulau kecil untuk ikut peduli dengan memberikan kontribusi pemikiran dan mengembangkan potensi yang ada.
Dari sektor pertanian secara luas, subsektor perikanan memiliki potensi besar di Lombok dengan pulau-pulau kecilnya.
Ari menawarkan gagasan mengintegrasikan sektor perikanan dengan pariwisata.
Dia mengatakan, kawasan pesisir Lombok bagian selatan terkenal sebagai daerah penghasil komoditi benih lobster. Lobster dewasa dengan nilai ekonomis tinggi.
“Hal ini sebenarnya bisa menggugah inisiatif membangun destinasi wisata bahari di sana, baik dari sisi experience maupun dalam bentuk wisata kuliner laut,” kata pria asal Praya, Lombok Tengah, itu.
Dengan begitu, wisatawan bisa merasakan pengalaman selama berinteraksi dengan nelayan di sana soal bagaimana mereka membudidayakan dan memanen lobster.
“Kemudian, ada juga kuliner kerakyatan yang berbasis hasil laut yang bisa dinikmati di sana,” jelas Ari.
Menurut dia, untuk meraih hal itu tentu tidak serta merta. Semua butuh proses, komunikasi lintas stakeholder, dan juga ketersediaan waktu yang pasti sangat panjang.
Namun, jika gagasan tidak dimulai dari sekarang, akan sangat sulit mewujudkan mimpi ke depan.
“Saya punya mimpi besar bagaimana ke depan kantung pemukiman nelayan di Lombok tidak lagi ada stigma sebagai kawasan kumuh, miskin dan banyak masalah sosial,” terang Ari.
Akan tetapi, bagaimana kantung nelayan bisa menjadi destinasi wisata bahari yang memiliki dampak terhadap ekonomi masyarakat nelayan.
“Kesejahteraan petani dan nelayan Lombok adalah cita-cita besar saya sejak menapaki karier politik di DPRD NTB,” kata Ari.
Sebagai Politisi Lokal yang akan maju ke kancah nasional, Ari bertekad harus bisa mewujudkan cita-cita perjuangannya selama di DPRD NTB.
“Insyaallah, kami pasti bisa meneruskan perjuangan ini. Demi kemaslahatan masyarakat Lombok dan kemajuan daerah ini,” ungkap Ari. (Wan/Didu)