Perhatikan Hal Berikut Sebelum Lakukan Perawatan Vampire Facial, Jangan Lupa Cermati Kliniknya! - Koran Mandalika

Perhatikan Hal Berikut Sebelum Lakukan Perawatan Vampire Facial, Jangan Lupa Cermati Kliniknya!

Senin, 8 Juli 2024 - 14:52

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 8 Juli 2024 – Baru-baru ini, dunia dikejutkan oleh berita tentang tiga perempuan yang dilaporkan positif terinfeksi HIV setelah melakukan perawatan Platelet-Rich Plasma (PRP) vampire facial di sebuah klinik tak berizin di Amerika Serikat. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat terhadap keamanan perawatan kecantikan, khususnya yang melibatkan prosedur invasif seperti PRP atau yang populer dikenal sebagai vampire facial.

Image: ZAP PRP Treatment

Dalam beberapa tahun terakhir, perawatan PRP memang digemari oleh banyak wanita berkat manfaatnya untuk memperbaiki dan mempercepat regenerasi tekstur kulit dari bekas jerawat, luka hingga stretch mark. Merujuk pada temuan ZAP Beauty Index 2024, kulit wajah yang mulus dan glowing menjadi standar kecantikan utama bagi sekitar 63,4% wanita Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan PRP agar dapat mencapai skin goal tanpa mengkompromikan keamanan? Simak penjelasan dari Vice President Medical ZAP dr. Dara Ayuningtyas berikut ini. 

Perhatikan Prosedur untuk Pastikan Steril

Standar keamanan dan kesehatan ketika melakukan prosedur invasif adalah hal yang tidak bisa dikompromikan demi mencegah potensi penularan penyakit, termasuk HIV. Diawali pada tahapan konsultasi, dokter akan mengkomunikasikan syarat tindakan, termasuk kontraindikasi apa saja yang membuat pelanggan tidak diperbolehkan untuk melakukan treatment di antaranya adalah hamil, HIV/AIDS, riwayat hepatitis B atau hepatitis C, kanker, hingga riwayat gangguan trombosit.

Baca Juga :  ICP Chain Fusion Hacker House Bali, Gebrakan Pada Dunia Teknologi Indonesia

Tak kalah penting, mediator atau alat yang akan digunakan harus selalu baru dan steril untuk mencegah paparan antarpasien. Tiga jenis alat yang umum dipakai sebagai mediator untuk pengaplikasian PRP adalah Vital Injector, Airmeso, dan Microneedling. Jarum yang digunakan harus selalu dalam keadaan baru dan diperuntukkan sekali pakai untuk setiap satu pelanggan. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada risiko kontaminasi dari pasien lain. Selain itu, asepsis antisepsis dilakukan sebelum tindakan untuk mencegah terjadinya kontaminasi.

dr. Dara Ayuningtyas juga menambahkan. “Selain itu, tabung yang digunakan untuk menampung darah harus sudah dilabeli nama sesuai identitas pasien untuk mencegah tertukarnya tabung. Di ZAP Clinic, kami sangat ketat dalam mengikuti prosedur ini untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pasien.”

Pilih Klinik yang Tepercaya dan Memiliki Izin Resmi

Berkaca dari kasus yang terjadi di Amerika Serikat, memilih klinik yang berizin resmi menjadi faktor yang tidak bisa dikompromikan. Penting bagi pelanggan untuk melakukan riset sebelum memilih klinik. Periksa kredibilitas klinik melalui testimoni pelanggan sebelumnya atau melihat ulasan online. Pastikan klinik tersebut memiliki izin operasional yang sah dari Dinas Kesehatan setempat untuk menjamin bahwa prosedur yang dilakukan sesuai dengan standar kesehatan dan keamanan yang ditetapkan. Selain itu, produk dan obat yang digunakan juga harus tersertifikasi oleh BPOM untuk memastikan keamanan pelanggan. Tak kalah penting, tenaga medis yang menangani pasien wajib memiliki kualifikasi dan sertifikasi yang memadai untuk melakukan prosedur PRP.

Baca Juga :  AXIS Esports Labs Berlabuh di Makassar! Hadirkan Kompetisi Seru dan Hadiah Jutaan untuk Para Gamers

Pantau dan Jaga Kebersihan Setelah Perawatan

Perawatan PRP tidak hanya memerlukan perhatian selama prosedur, tetapi juga setelahnya. Pasien harus menjaga kebersihan area yang telah dirawat dan mengikuti instruksi dokter untuk menghindari infeksi atau komplikasi lainnya. Hindari paparan sinar matahari langsung dan penggunaan produk skincare yang tidak dianjurkan oleh dokter.

dr. Dara menyarankan, “Setelah melakukan perawatan PRP, pasien harus mematuhi semua instruksi pasca perawatan yang diberikan oleh dokter. Ini termasuk menjaga kebersihan area perawatan, menggunakan produk yang direkomendasikan, dan menghindari aktivitas yang dapat meningkatkan risiko

infeksi.”

Berita Terkait

BRI Region 6/Jakarta 1 Buka Kantor Baru KCP Jakarta Garden City
KAI Daop 6 Bersama KAI Properti Gelar Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan KA
Quby Christmas Town Hadir di Mall of Indonesia, Perdana di Indonesia
BRI Jatinegara Meriahkan My Melody and Kuromi Bestie Run 2025
Inovasi Mahasiswa Computer Science Global Class BINUS UNIVERSITY Diakui di Huawei Developer Competition 2025
BINUS SCHOOL Semarang Raih Penghargaan Emas di International Research Project Olympiad (IRPrO) 2025
Perkuatkan Ilmu UX dan Design Thinking, School of Information Systems BINUS UNIVERSITY Hadirkan The Father of UX
Investasi Reksa Dana untuk Membangun Rumah Tangga yang Stabil

Berita Terkait

Sabtu, 13 Desember 2025 - 22:41

BRI Region 6/Jakarta 1 Buka Kantor Baru KCP Jakarta Garden City

Sabtu, 13 Desember 2025 - 18:29

KAI Daop 6 Bersama KAI Properti Gelar Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan KA

Jumat, 12 Desember 2025 - 11:36

BRI Jatinegara Meriahkan My Melody and Kuromi Bestie Run 2025

Jumat, 12 Desember 2025 - 10:33

Inovasi Mahasiswa Computer Science Global Class BINUS UNIVERSITY Diakui di Huawei Developer Competition 2025

Jumat, 12 Desember 2025 - 10:20

BINUS SCHOOL Semarang Raih Penghargaan Emas di International Research Project Olympiad (IRPrO) 2025

Jumat, 12 Desember 2025 - 10:04

Perkuatkan Ilmu UX dan Design Thinking, School of Information Systems BINUS UNIVERSITY Hadirkan The Father of UX

Jumat, 12 Desember 2025 - 09:58

Investasi Reksa Dana untuk Membangun Rumah Tangga yang Stabil

Jumat, 12 Desember 2025 - 09:41

Stingers Girls BINUS University Raih Back-to-Back Championship Liga Mahasiswa 2025

Berita Terbaru

NTB Terkini

Program Desa Berdaya Akan Diluncurkan pada 16 Desember 2025

Sabtu, 13 Des 2025 - 08:32