Koran Mandalika, Lombok Tengah – Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah meluncurkan sekolah lapang iklim. Peluncuran dilakukan di Kantor Desa Segala Anyar, Kecamatan Pujut, pada Rabu (21/2).
Kegiatan tersebut diikuti puluhan petani Desa Segala Anyar dan Sukadana.
Turut terlibat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) NTB bekerja sama dengan Konsorsium Untuk Studi dan Pengambangan Partisipasi (KONSEPSI) NTB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan itu menggandeng lembaga donor asal Swedia yaitu Islamic Relief Swedia dan forum CIV.
Tujuannya, untuk melatih keterampilan petani tadah hujan di Kecamatan Pujut agar bisa beradaptasi dengan perubahan iklim atau dampak El Nino.
Wakil Bupati Lombok Tengah Muhamad Nursiah berterimakasih kepada BMKG atas dukungan luar biasa kepada Lombok Tengah untuk meningkatkan kapasitas petani dalam meningkatkan hasil pertanian.
Menurut Nursiah, pembukaan sekolah lapang iklim merupakan langkah yang sangat tepat. Sebab, Lombok Tengah merupakan salah satu kawasan lumbung tani di NTB.
“Fenomena perubahan iklim memang tidak bisa dikendalikan. Namun, kecakapan dalam membaca fenomena ini sangat penting karena menjadi landasan untuk melakukan aktivitas pertanian,” kata Nursiah, Rabu (21/2).
Dengan demikian, segala perencanaan untuk kegiatan pertanian dapat berjalan efektif, akurat, dan tepat waktu.
Dengan begitu, energi yang disalurkan untuk kegiatan ini sejalan dengan hasil yang diperoleh.
Pihaknya meminta petani Lombok Tengah tidak hanya cerdas dalam memahami teknik bercocok tanam, tetapi cakap pula dalam melihat fenomena alam.
Dia berharap sekolah lapang iklim akan mampu meningkatkan wawasan petani dalam membaca fenomena alam terkait pertanian.
“Semoga bisa meminimalisir potensi kerugian. Selama ini, para petani tidak jarang mengalami gagal panen karena gangguan iklim,” ujar mantan Sekda Lombok Tengah itu.
Dia menilai, fenomena alam tidak hanya merugikan petani dari sisi tenaga, tetapi juga waktu dan finansial.
“Kami sangat bersyukur. Sebab, BMKG punya program melatih petani dan penyuluh pertanian dalam memahami informasi tentang cuaca,” tutur Nursiah. (wan)