Koran Mandalika, Lombok Tengah – Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Ardhia Rinjani Kabupaten Lombok Tengah Bambang Supratomo menyebut setoran deviden ke pemerintah kabupaten sebesar 10 persen.
“Setoran 10 persen itu baru disetujui. Pemerintah minta kami setor 10 persen. Kami siap kapan pun,” kata Bambang, Rabu (15/1).
Menurut Bambang, setelah besaran disetujui, lantas tidak sekonyong-konyong langsung disetor ke pemerintah, tetapi harus ada proses administrasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tidak angsih langsung setor. Ada proses lapor. Kami bersurat soal keuntungan,” ujar Bambang.
Dia menjelaskan sesuai ketentuan perda, deviden maksimal 50 persen. Artinya, boleh kurang dari itu. Untuk mominal merupakan kewenangan pemerintah daerah.
Bambang mengungkapkan adanya peningkatan laba yang dihasilkan PDAM. Pada 2023 berjumlah sekitar Rp 1 miliar lebih dan meningkat menjadi Rp 2,4 miliar pada 2024.
Bambang menilai, salah satu faktor meningkatnya laba lantaran tata kelola anggaran yang lebih rapi.
“Kalau jumlah pelanggan tidak ada perubahan. Hanya saja, barometer pemakaian rata-rata meningkat,” jelas Bambang.
Tahun ini, pihaknya konsen untuk melakukan penambahan sumber mata air. Salah satunya di wilayah Desa Lantan, Batukliang Utara.
“Konsen kami tahun ini penambahan sumber mata air di Desa Lantan dengan target debit air 50 liter per detik,” sebut Bambang.
Sumber pendanaan, ujar Bambang menambahkan, bisa dari keuangan yang dimiliki PDAM. Kalau ada kekurangan, bisa juga penyertaan modal dari pemerintah kabupaten. (wan)