Koran Mandalika, Lombok Tengah – Kepala SMAN 1 Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Akhmad Husni mengaku sengaja tidak menjawab pertanyaan wartawan media suaralomboknews.
Husni membenarkan jika wartawan bersangkutan sudah meminta konfirmasi perihal pemberitaan salah seorang murid yang dikeluarkan dari sekolah.
“Gih, tidak jawabnya konfirmasi wartawan itu karena model pertanyaan yang menyudutkan,” kata Husni, Selasa (19/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Husni menjelaskan wartawan tersebut bertanya apa alasan bapak mengeluarkan siswa?
Kemudian, sampai saat ini sudah berapa siswa yang dikeluarkan?
“Pertanyaan seperti ini, kan, menyudutkan dan tidak bisa dijawab via telepon,” ujar Husni.
“Pertanyaannya mengatakan mengeluarkan siswa kan, tidak kami lakukan dan di pemberitaannya selalu mengatakan dikeluarkan. Kan, kami harus bantah,” ungkap Husni.
Sementara itu, Ketua Forum Media Online Lombok Tengah Darwis menegaskan template stempel hoax yang disematkan kepada berita Suaralomboknews.com di akun Facebook resmi SMAN 1 Pringgarata beberapa hari lalu merupakan tindakan yang sangat serius.
Di samping merusak kredibilitas media dan wartawan yang bersangkutan, tindakan pihak SMAN 1 Pringgarata tersebut telah merusak kepercayaan masyarakat terhadap insan pers secara menyeluruh.
Berita yang dimuat media suaralomboknews.com tidak ada persoalan. Berita yang dimuat merupakan keterangan narasumber, bukan opini wartawan,” tegas Darwis.
Darwis mengungkapkan wartawan dalam memuat berita tentunya harus dari dua sisi. Wartawan bukan dalam kapasitas menentukan mana atau siapa yang benar dan salah.
“Itu lah mengapa pihak sekolah dikonfrimasi oleh wartawan, tapi, kan, katanya sengaja tidak mau jawab,” jelas Darwis. (wan)